Virus Corona di Surabaya
Wali Kota Cak Eri Tidak Izinkan Mal CITO Jadi RS Rujukan Covid-19: BOR Surabaya Masih Sangat Memadai
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tak mengizinkan Mal CITO Surabaya jadi tambahan RS Rujukan Covid-19. Sebuk BOR masih memadahi: yo nggak usah.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Hefty Suud
"Kalau itu untuk klinik, RS yang bisa menjadi penunjang dan bisa menjadi tambah ramai, kenapa tidak?," katanya.
Sebagai tindak lanjut, pihaknya akan mempertemukan pihak pengelola mall dengan para warga dan pedagang pertengahan pekan ini.
"Hilangkan dulu rasa marah dan kecewa, mari kita duduk bersama," kata Cak Eri.
Cak Eri menegaskan pemerintah kota tak tertutup dengan investor yang akan menanamkan modal di Surabaya.
Asalkan, investor tersebut memberi dampak positif bukan hanya untuk usaha namun juga warga Surabaya.
"Investor harus masuk ke Surabaya. Yang bekerja di sini, harus orang-orang Surabaya," kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
Pendapat asli daerah di antaranya juga diberikan oleh investor melalui berbagai bidang usaha.
"Namun, harus ada kolaborasi. Pemerintah hadir untuk memastikan masyarakatnya menjadi bagian dari investasi yang ada di Surabaya," katanya.
Di sisi lain, Sekretaris Perkumpulan Penghuni Pemilik dan Pedagang CITO (P4) CITO, M Yasid menerangkan, sejak munculnya rencana rumah sakit itu, para pedagang dan penghuni apartemen tak pernah melontarkan persetujuan.
Oleh karena itu, audiensi dengan Wali Kota Surabaya dan bersama jajaran pemkot seolah menjadi harapan baru agar permasalahan ini bisa segera dirampungkan.
"Alhamdullilah dengan adanya audiensi ini sudah ada titik terang untuk satu poin. Ini kan masih penyampaian pesan dan keresahan kami. Semoga nanti pak Eri ada tindak nyata setelah semua pihak terkait dipertemuka," pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Dinas Kesehatan Surabaya menjelaskan bahwa tingkat bed occupancy rate (BOR) pasien Covid-19 di Surabaya masih cukup memadai.
"Pemanfaatan tempat tidur di Surabaya 23,2 persen. Ini semakin turun. Untuk ICU sebesar 33,3 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita dikonfirmasi terpisah.
Imbuhnya, "Evaluasi penurunan ini karena kesadaran masyarakat untuk menjaga proses semakin tinggi, serta upaya vaksinasi yang terus digalakkan. Vaksinasi bukan berarti tidak bisa tertular tapi dengan tetap menjaga prokes agar tidak tertular Covid."
Sebelumnya, Pemkot Surabaya yang bekerja sama dengan Siloam Hospital Group rencananya menyiapkan fasilitas kesehatan untuk pasien Covid-19 di kompleks Mal City of Tomorrow (CITO) Surabaya. Rencana ini mendapat penolakan pedagang.