Ngaji Gus Baha
Gus Baha : Punya Istri Cerewet Ternyata Syarat Jadi Wali Allah
- KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha bercerita tentang kisah seorang yang menjadi Wali Allah (waliyullah) karena takut terhad
Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
“Ngene ae tak tukokno tepung ae ben cukup (begini saja tak belikan tepung biar cukup).”
“Yo tukokno (ya belikan).”
Jadi belum ditanya cerita Nabi bagaimana? Madinah bagaimana? Itu tidak penting!
Kemudian Abu Muslim Al-Khalani yang seorang wali itu ketika akan membeli roti dengan membawa uang satu dirham bertemu dengan pengemis.
Diminta uang itu, tetapi tidak dikasih, karena takut istri.
Jadi, ini satu-satunya peristiwa, “Saya tidak sedekat karena takut istri”.
Istrinya itu dasyat. Wali Abu Muslim Al-Khalani saja takluk.
Ketika membeli di toko, ketemu pengemis lagi. Akhirnya dianggap kalau ketemu lagi (pengemis) berarti peringatan dari Allah. Akhirnya diberikan uang itu. Singkat cerita akhirnya tidak jadi belanja tepung.
Karena ketakutan, Abu Muslim mengisi kantong dengan pasir lalu pulang ke rumah. Sampai di rumah, kantong itu ditaruh di meja lalu langsung lari (kabur).
“Ya, ada. Seorang wali lari (karena takut istri) itu ada.”
Abu Muslim berani pulang ketika malam. Karena dalam pikirannya, istri marah ketika pagi saja. Buktinya orang-orang miskin punya anak banyak, berarti kan ada durasinya.
Akhirnya malam pulang, ternyata disiapkan roti enak. Dia kaget. Padahal dia sudah sangat takut. Kalaupun dimarahai sudah siap, meskipun tetap takut. Ternyata sampai di rumah ada banyak dengan tepung kualitas A.
“Lho kok isok mangan roti (lho kok bisa makan roti)?”
“Lak kan tepung yang kau beli tadi (lah kan tepung yang kau beli tadi).”
Semenjak itu dia sadar kalau dia adalah seorang wali. Jadi kalau kalian mau jadi wali ya itu tadi nahan marahnya (istri).