Berita Madiun
Gandeng Santripreneur Indonesia, PT INKA Beri Bantuan 30 Gerobak Mie Ayam untuk Warga Kota Madiun
Menggandeng Santripreneur Indonesia, PT INKA berikan bantuan 30 gerobak mie ayam untuk warga Kota Madiun melalui program CSR.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Dwi Prastika
Reporter: Rahadian Bagus | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - PT INKA (Persero) memberikan bantuan kepada warga di Kota Madiun, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Dalam program ini, PT INKA menggandeng Santripreneur Indonesia sebagai mitra.
Sebanyak 30 orang warga Kota Madiun yang telah terpilih berhak mendapatkan bantuan tersebut.
Bantuan diwujudkan dalam bentuk gerobak mie ayam, beserta isinya sebagai modal usaha.
Baca juga: Pipa PDAM Kabupaten Madiun Terseret Banjir Bandang, Sumur Bor Batok Diaktifkan Guna Pasok Air Bersih
Baca juga: Ada Benda Mencurigakan di Terminal Purbaya Madiun, Bus dan Penumpang Dialihkan di Depan Terminal
Penyerahan bantuan berlangsung di aula lantai 3 gedung INKA, Jalan Yos Sudarso, Madiun, Senin (12/4/2021).
Sementara itu, Direktur Pengembangan PT INKA (Persero), Agung Sedaju, mengatakan, selama setahun yang lalu, PT INKA juga terdampak dengan pandemi Covid-19 (virus Corona).
Meski demikian, PT INKA masih bisa memberikan bantuan CSR untuk membantu perekonomian masyarakat di Kota Madiun.
Ia mengungkapkan, tahun ini INKA menargetkan program CSR gerobak mie ayam sebanyak 100 orang. Namun, karena pandemi Covid-19, bantuan CSR baru dapat diberikan bagi 30 orang.
‘’Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi pemancing agar program berikutnya bisa berjalan lebih lancar dan memberikan efek yang positif,’’ jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Madiun, Maidi, saat menghadiri prosesi penyerahan bantuan memberikan apresiasi terhadap program yang digagas oleh PT INKA.
Baca juga: Sediakan PSK di Warung Kopi, Pria di Madiun Ditangkap Polisi, Alat Kontrasepsi Jadi Bukti Kuat
Baca juga: Bupati Nganjuk Perjuangkan Nilai Ganti Tanah Warga yang Sesuai untuk Proyek Bendungan Semantok
Orang nomor satu di Kota Pendekar ini berharap, program ini bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan lainnya.
‘’Kalau mendengar kata santri, pasti yang teringat adalah sekumpulan orang yang pintar mengaji dan kegiatan keagamaan lainnya. Tapi dengan Santripreneur ini harapannya santri tidak hanya pintar ilmu agama, tapi juga bisa bisnis,’’ tuturnya.
Ke depan, wali kota akan menggabungkan program CSR INKA terhadap santri ini dengan lapak UMKM kelurahan. Sehingga, para santri bisa memiliki tempat untuk memulai bisnis berjualan mie ayam.
"Pesan saya, jualannya harus rutin. Tidak boleh asal buka,’’ tegasnya.