Apotek Online Lifepack
Mengenal Mutasi Virus Corona N439K, Benarkah Lebih Berbahaya dan Kebal Vaksin?
Mengenal mutasi virus Corona N439K bersama tim Lifepck dan dr Irma Lidia. Benarkan lebih berbahaya dan kebal terhadap vaksin?
Sifat Penularan
Virus Corona dapat menular jika tidak ada antibodi yang bekerja melindungi tubuh. Antibodi itu sendiri bisa terbentuk saat sistem imun menargetkan protein virus dan mencegah proses pengikatan virus ke ACE2.
Hanya saja kemudian terjadi mutasi yang menyebabkan perubahan protein lonjakan. Hal ini akan menurunkan efektivitas antibodi dalam menghalau virus tersebut.
Mutasi virus Corona N439K ini menghasilkan pergantian asparagina oleh lisin.
Dinamika molekuler yang terjadi pada perlekatan virus ini akan menghasilkan ikatan yang jauh lebih kuat. Lisin yang menggantikan asparagina dalam proses perlekatan virus akan membentuk adanya jembatan garam baru dengan kompleksitas lebih tinggi.
Proses ini jauh lebih kompleks dan lebih efektif menginfeksi tubuh manusia.
Bisa dikatakan bahwa proses infeksi virus mutasi ini berubah dari virus Corona sebelumnya. Namun demikian, tingkat penularannya tidak lebih tinggi dari virus Corona yang ditemukan di awal-awal. Berbeda dengan B117 yang memang lebih tinggi tingkat penularannya.
Reaksi Terhadap Vaksin

Lalu benarkah mutasi virus Corona kebal terhadap vaksin? Pertanyaan ini paling sering muncul begitu berita mengenai mutasi N439K terangkat.
Hal ini tentu memicu kepanikan masyarakat karena bagaimanapun juga vaksin Covid-19 adalah harapan untuk bisa keluar dari pandemi ini.
Bisa dikatakan bahwa N439K memiliki sifat perlekatan yang berbeda. Kemampuan penularannya juga lebih tinggi.
Menurut dr Irma Lidia, tim dokter Lifepack, “Varian mutasi ini dianggap memiliki tingkat penularan dan tingkat keparahan penyakit yang sama dengan virus awal, namun varian ini ada kemungkinan dapat mengelabui antibodi yang sudah terbentuk dari infeksi sebelumnya maupun dari vaksin, sehingga menurunkan efektivitas vaksin thd jenis varian ini. varian ini belum menjadi varian of concern ataupun varian of interest dari WHO.”
Hal ini menyebabkan vaksin yang sudah didistribusikan mungkin tidak bisa mencegah perlekatan secara optimal. Dibutuhkan formula yang tepat dan sesuai dengan sifat perlekatan yang berubah dari virus ini.
Meskipun begitu pemberian vaksin Covid-19 yang saat ini sudah beredar luas tetap penting untuk dilakukan.
Risiko penularan virus terjadi begitu tinggi dan tidak bisa diketahui pasti siapa bisa menularkan jenis virus yang mana.