Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gempa di Jawa Timur

Perbaikan Ruang Cempaka RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar yang Terdampak Gempa Sudah Hampir Selesai

Perbaikan Ruang Cempaka RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar yang terdampak gempa bumi Malang sudah hampir selesai. Begini penjelasan pihak rumah sakit.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/SAMSUL HADI
Kapolres Blitar Kota dan Wali Kota Blitar mengecek Ruang Cempaka RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar yang terdampak gempa bumi, Minggu (11/4/2021). 

Reporter: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Proses perbaikan Ruang Cempaka RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar yang rusak akibat terdampak gempa bumi sudah hampir selesai. 

RSUD Mardi Waluyo sudah menutup atap yang runtuh serta mengecek instalasi air, oksigen, dan listrik di Ruang Cempaka

"Ada tiga kamar di Ruang Cempaka yang terdampak gempa. Sebenarnya proses perbaikan sudah selesai, tapi kami perlu kajian sebentar dari hasil pembenahan," kata Direktur RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, Ramiadji, Senin (12/4/2021). 

Ramiadji mengatakan, pasca kejadian, rumah sakit langsung mengosongkan pasien di Ruang Cempaka

Ada delapan pasien di Ruang Cempaka yang dipindah ke ruang lain. 

Kemudian tim instalasi dari RSUD Mardi Waluyo melakukan pengecekan saluran air, oksigen, dan listrik di Ruang Cempaka. 

Baca juga: Antisipasi Pemudik Bandel Berangkat Lebih Awal, Polres Blitar Pantau Jalur Tikus

Baca juga: Bupati Sanusi Bantah Tegas Penyaluran Bantuan Terdampak Gempa Malang Tak Merata: Tidak Ada Terisolir

"Hasil pengecekan semua berfungsi baik. Saluran listrik tidak ada gangguan, dan air juga tidak ada masalah. Hanya ada gangguan di bagian knock saluran oksigen, tapi sudah ditutup," katanya. 

Dikatakannya, dalam hal kejadian gempa, kondisi saluran air yang utama. 

Kondisi kamar di Ruang Paviliun Cempaka RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar rusak akibat gempa, Sabtu (10/4/2021).
Kondisi kamar di Ruang Paviliun Cempaka RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar rusak akibat gempa, Sabtu (10/4/2021). (TribunJatim.com/Samsul Hadi)

Jika saluran air tidak lancar atau air keluar tapi kondisinya keruh, maka bangunan sudah terkontaminasi dan tidak boleh digunakan. 

"Kondisi air bagus, artinya bangunan itu masih aman digunakan," ujarnya. 

Dia menambahkan, genting di bagian atap yang runtuh akibat gempa juga sudah ditutup. 

Baca juga: Kaki Bocah SD di Kota Blitar Tertimpa Atap Rumah Saat Gempa, Begini Kondisinya Sekarang

Baca juga: Razia Jelang Ramadan, Petugas Lakukan Tes Urine kepada Pemandu Lagu Tempat Karaoke di Kota Blitar

Hal itu, untuk mengantisipasi kerusakan akibat hujan. 

"Tapi, untuk plafon yang jebol belum kami benahi," katanya. 

Terpisah, Wali Kota Blitar, Santoso mengatakan sudah memerintahkan Dinas Perumahan Rakyat dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk mendata kerusakan dampak gempa di Kota Blitar

Dia mengatakan, Pemkot Blitar akan membantu biaya perbaikan kerusakan bangunan milik warga akibat gempa. 

"Kami akan bantu sesuai dengan tingkat kerusakan. Dinas Perumahan Rakyat dan DPUPR sudah saya minta mendata jenis kerusakan bangunan yang dialami warga," katanya.

Berita tentang Gempa di Malang

Berita tentang Blitar

Berita tentang Jawa Timur

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved