Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ramadan 2021

Sulap Kain Goni Bekas Jadi Peci, Karya Pria Asal Blitar Jadi Souvenir di Wisata Makam Bung Karno

Berbekal pengalaman sebagai perajin kulit, Didin Arus Saputro (38) mencoba merambah usaha lain membuat kerajinan peci atau songkok berbahan kain goni

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Ndaru Wijayanto
surya/samsul
Didin Arus Saputro (38), sedang menyelesaikan pembuatan peci berbahan limbah kain goni di kiosnya, Jl A Yani, Kota Blitar, Jumat (16/4/2021). 

Reporter: Samsul Hadi I Editor: Ndaru Wijayanto

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Berbekal pengalaman sebagai perajin kulit, Didin Arus Saputro (38) mencoba merambah usaha lain membuat kerajinan peci atau songkok berbahan kain goni bekas.

Kerajinan peci goni milik pria asal Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, ini banyak dipesan oleh pedagang souvenir di kawasan wisata Makam Bung Karno, Kota Blitar.

"Ada pesanan 100 peci goni dari pedagang souvenir di Makam Bung Karno, Ramadan ini. Sekarang masih proses bordir," kata Didin ditemui di kiosnya, Jl A Yani, Kota Blitar, Jumat (16/4/2021). 

Didin terlihat menyelesaikan beberapa peci goni pesanan pedagang Makam Bung Karno di kiosnya. Dia menjahit potongan kain gone menjadi peci. 

Baca juga: Rumah Runtuh Diguncang Gempa, Kisah Pilu Keluarga di Lumajang Jalani Ramadan di Kandang Kambing

"Ini tinggal finishing, merapikan serabut pada kain goni dan tinggal mengobras bagian dalam," ujar pria berperawakan tinggi besar itu. 

Menurutnya, peci goni yang dipesan pedagang di Makam Bung Karno memang khusus.

Pedagang di Makam Bung Karno memesan peci goni dengan bordir gambar Presiden pertama RI, Ir Soekarno atau Bung Karno

"Peci goni yang dipesan pedagang di Makam Bung Karno ada gambarnya Bung Karno," katanya. 

Baca juga: Bikin Geger! Tas Hitam Mencurigakan Ditemukan di Depan Royal Plaza Surabaya, Ternyata Ini Isinya

Didin menekuni usaha kerajinan peci atau songkok berbahan kain goni bekas baru sekitar dua bulan.

Ide itu muncul ketika dia mengikuti pameran kerajinan di kawasan wisata Makam Bung Karno.

Ada beberapa pedagang suvenir di Makam Bung Karno yang bertanya soal kerajinan peci goni. 

Belum ada perajin peci goni di wilayah Blitar. Pedagang MBK biasanya kulakan peci goni dari daerah Kudus, Jawa Tengah. 

"Mereka cerita kalau ambil dari Kudus mahal ongkos kirimnya. Dari situ saya akhirnya punya ide membuat kerajinan peci goni," katanya. 

Bagi Didin, bukan perkara sulit membuat peci goni. Sebab, Didin sudah lama bergelut di bidang kerajinan tangan. 

Dia sebenarnya memiliki usaha kerajinan kulit yang ditekuni sejak 2002.

Dia membuat jaket, rompi, dompet, dan sepatu berbahan kulit.

Maka itu, Didin tidak butuh waktu lama belajar membuat peci berbahan goni. 

Dengan melihat cara membuat peci di YouTube, dia sudah bisa praktik membuat peci berbahan goni. 

"Saya belajar dari YouTube sebentar, setelah itu langsung praktik," katanya. 

Didin memanfaatkan kain goni bekas yang dibeli dari tetangga dan beberapa kenalan di wilayah Blitar untuk bahan peci. 

Selain kain goni bekas, bahan lain untuk membuat peci, yaitu, kain kapas dan benang nilon untuk menjahit. 

Dalam sehari, Didin rata-rata bisa menyelesaikan 10 peci goni. 

"Sementara saya kerjakan sendiri, tapi kalau ada pesanan banyak, saya menggunakan tenaga tetangga untuk membantu produksi," ujarnya. 

Harga peci goni milik Didin bervariasi. Untuk peci goni polos dijual dengan harga Rp 25.000 per biji. 

Sedang peci goni bordir dijual mulai kisaran harga Rp 50.000 per biji. 

"Selain dari pedagang Makam Bung Karno, juga mulai ada pesanan dari kenalan di Pondok Pesantren dan karang taruna di desa saya," katanya. 

Tapi, Didin berharap kerajinan peci goni miliknya bisa menjadi ikon di kawasan wisata Makam Bung Karno Kota Blitar. 

Untuk itu, dia mencoba memproduksi banyak peci goni dengan gambar Bung Karno

"Bentuk pecinya klasik dan bahannya ramah lingkungan. Harapan saya, kerajinan peci goni ini bisa menjadi ikon di kawasan Wisata Makam Bung Karno," katanya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved