Berita Lumajang
Rumah Runtuh Diguncang Gempa, Kisah Pilu Keluarga di Lumajang Jalani Ramadan di Kandang Kambing
Bagi umat muslim di seluruh dunia, Ramadaan adalah bulan untuk berkumpul dan beribadah bersama keluarga di rumah.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ndaru Wijayanto
Reporter: Tony Hermawan I Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Seorang nenek beserta lima anggota keluarganya harus menjalani Bulan Suci Ramadan dengan cobaan yang begitu besar.
Pasalnya, setelah gempa bumi bermagnitudo 6,1 menguncang Lumajang pada Sabtu (10/4/2021) siang itu hampir meratakan seluruh bangunan rumahnya.
Melihat 90 persen bangunan rumahnya hancur, kini dirinya bersama keluarga harus melewati Ramadan dengan tinggal di kandang kambing.
Baca juga: Gas Elpiji 3 Kg Langka di Bondowoso, Warga Terpaksa Beli Lauk untuk Sahur dan Buka Puasa
Nasib pilu itu dialami oleh Sukini (54) warga Dusun Jagalan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Prunojiwo, Lumajang
Di kandang berbahan bambu dan seluas 3x5 meter, dia tinggal bersama suami, anak, menantu, dan 2 cucu.
"Ya sejak malam minggu kemarin (10/4) itu," kata Sukini.
Baca juga: 77 Tempat Ibadah Rusak Terdampak Gempa, Khofifah Kirim Terpal dan Tenda agar Masyarakat Bisa Ibadah
Meski demikian, wajah Sukini masih terlihat bisa tersenyum sumringah.
Seolah-olah, ia ikhlas menerima cobaan ini. Bahkan, saat Sukini ditemui ia masih mengeluarkan lelucon-lelucon sembari menyiapkan menu berbuka bersama menantunya.
Baca juga: Tragedi Berdarah di Madura, Adik Tega Bacok Kakak Kandung hingga Tewas, Bermula dari Ucapan
Ia mengatakan, meski bulan Ramadan ini terasa berat, namun dirinya mengaku masih bisa bersyukur. Sebab, meskipun rumahnya hancur tapi seluruh keluarganya bisa selamat.
Menjelang berbuka, Sukini pun segera menyiapkan masakan yang selesai dibuat.
Baca juga: Cerita Ojek Wisata Gunung Kelud Bertahan di Tengah Pandemi, Sempat Banting Setir Jadi Buruh Tani
Lantas, suaminya pun menggelar karpet di bekas ruang tengah, ketika rumahnya masih kokoh berdiri. Tiba adzan maghrib mereka pun akhirnya berbuka bersama.
Sembari berbuka, Sukini pun mencoba mengingat momen-momen bulan Ramadan pada tahun sebelumnya.
Biasanya saat puasa ia selalu menyiapkan aneka lauk pauk yang lezat untuk keluarganya.
Namun, kali ini ia harus memasak dengan menu yang sangat sederhana. Ia hanya memasak telor dan mie instan yang didapat dari kiriman bantuan.