Ngaji Gus Baha
Gus Baha : Pentingnya Uang, Tidak Punya Uang Susahkan Orang Lain
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus membahas tentang pentingnya Uang.
Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
Artinya, “Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka‘bah), yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.”
Bukan hanya itu, Gus Baha juga menjelaskan bahwa Nabi Ibrahim pun tidak malu untuk meminta rejeki kepada Allah SWT, sebagaimana diabadikan dalam Al-Quran surat Ibrahim ayat 37:
رَبَّنَآ اِنِّيْٓ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَادٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ فَاجْعَلْ اَفْـِٕدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِيْٓ اِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ – ٣٧
Artinya, “Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.”
Gus Baha menjelaskan bahwa memilih laku sufi dan tidak memikirkan harta itu baik, tapi tidak baik jika semua muslim begitu. Karena hidup atau bahkan berjuang, apalagi perjuangan untuk agama itu melibatkan uang. Gus Baha mengutip sebuah ayat:
وجاهدوا بأموالكم
“Nak, berjuanglah. Perjuangan itu melibatkan uang,” tuturnya menjelaskan ayat di atas.
Menurut Gus Baha, uang bagi orang saleh, paling untuk sedekah dan zakat. Ketika tidak punya uang malah bisa berpotensi menyusahkan orang lain.
Berita tentang Ngaji Gus Baha