Berita Tulungagung
Pakai Sound System Hajatan Buat Bangunkan Sahur, Kelompok Ronda di Tulungagung Diamankan Polisi
Tiga kelompok ronda sahur diamankan petugas dari Polsek Rejotangan. Gegara bangunkan sahur warga pakai sound system hajatan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Hefty Suud
Reporter: David Yohanes | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Tiga kelompok ronda sahur diamankan petugas dari Polsek Rejotangan,Minggu (18/4/2021) pukul 00.00 WIB hingga 03.00 WIB.
Mereka adalah kelompok ronda yang menggunakan perangkat pengeras suara keliling dari desa ke desa.
“Mereka bawa mobil pikap atau gerobak, kemudian angkut sound system dengan suara keras keliling dari desa ke desa,” papar Kapolsek Rejotangan, AKP Hery Poerwanto.
Baca juga: Safeea Ahmad Dipuji Jadi Mirip Bule, Tubuh Berubah, Mulan Jameela Sentil Fisik Ahmad Dhani: Ndut
Baca juga: Kabar Ario Kiswinar Kini Pasca Tak Diakui Mario Teguh Anaknya, Jago Main Sulap, Pekerjaannya Terkuak
Ukuran alat pengeras suara yang dibawa kelompok ronda ini sangat besar.
Mereka menggunakan generator set (Genset) sebagai sumber daya, dengan speaker tinggi menjulang.
Perangkat pengeras suara ini seperti yang biasa digunakan dalam hajatan.
“Ini perintah dari Kapolres, kami menjalankan saja. Karena selama ini banyak aduan soal penggunaan sound ukuran raksasa yang sangat mengganggu,” sambung Hery.
Perlengkapan pengeras suara dan para peronda ini dibawa Mapolres Rejotangan untuk dibina.
Baca juga: Bawa Pulang Sak Dandange Soto Ayam Cak Arto, Bisa Jadi Menu Buka Puasa Sekaligus Hampers Unik
Baca juga: Pencuri di Kota Malang Gondol Tanaman Hias Aglonema, Tertangkap CCTV: Pelakunnya Memakai Hijab
Meski banyak aduan karena keberadaannya meresahkan, polisi hanya mendata dan minta mereka membuat surat pernyataan.
Jika perbuatan yang sama diulangi, maka pelakunya ada diproses secara hukum.
“Kami data dan kami beri pemahaman, setelah itu mereka membuat surat pernyataan. Sekarang sudah dipulangkan semua,” pungkas Hery.
Penggunaan perangkat pengeras suara ukuran besar ini awalnya bertujuan membangunkan orang agar sahur.
Namun keberadaan mereka banyak dikeluhkan, karena mereka sudah keliling saat waktu baru saja lepas tengah malam.
Akibatnya warga yang terbangun merasa terganggu istirahatnya, karena waktu sahur masih lama.
Apalagi yang diputar adalah musik koplo, bukan lagu rohani.
Kuatnya bass dari perangkat pengeras suara ini membuat kaca-kaca bergetar.
Berita tentang Ramadan 2021
Berita tentang Tulungagung
Berita tentang Jawa Timur