Teknologi Modern Radiofrekuensi Atasi Wasir Sampai Tuntas Tanpa Rawat Inap
Jangan anggap sepele konstipasi atau kondisi saat mengalami kesulitan buang air besar. Ketika hal ini kita abaikan akan memunculkan keluhan wasir
Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
Penulis : Yoni Iskandar | Editor : Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Jangan anggap sepele konstipasi atau kondisi saat mengalami kesulitan buang air besar. Ketika hal ini kita abaikan akan memunculkan keluhan berupa wasir atau ambein atau hemoroid.
Bukan semata-mata karena terlalu sering duduk dalam waktu lama seperti yang selama ini dipahami masyarakat.
Wasir adalah penyakit yang umum terjadi atau cukup sering dikeluhkan. Sayangnya, meski sudah dirasa tidak nyaman, penderita wasir kerap mengabaikannya.
Kebanyakan malu memeriksakan diri ke dokter karena dianggap sebagai aib. Jika ini terus dibiarkan akan memunculkan risiko penyakit lain, seperti anemia.
Dokter spesialis bedah Vena Wasir Center Cabang Kota Medan, dr. Freddy Tambunan, Sp.B, menjelaskan, wasir umumnya karena konstipasi kronis.
Baca juga: Hasil dan Update Klasemen Liga Spanyol - Madrid Gagal Pangkas Jarak Poin, Atletico Mantap di Puncak
Baca juga: Hasil dan Update Klasemen Liga Spanyol - Madrid Gagal Pangkas Jarak Poin, Atletico Mantap di Puncak
Baca juga: 3 Cara Mengobati Sakit Wasir atau Ambeien, Perasaan Sering Ingin BAB? Ketahui Penyebab dan Gejalanya
Kondisi ini terjadi akibat pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus akibat adanya peningkatan tekanan.
"Sebaiknya jika sudah mengetahui atau mempunyai penyakit wasir, harus segera dilakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter, karena wasir bukan aib tetapi penyakit yang harus disembuhkan," jelasnya.
Menurutnya, konstipasi disebabkan kurang mengonsumsi makanan yang mengandung serat, seperti sayuran dan buah-buahan. Ia menyarankan untuk minum air putih minimal sebanyak 2 liter sehari.
Hal ini berguna untuk membuat feses menjadi lunak dan padat, sehingga tidak menimbulkan kesulitan saat BAB atau harus mengejan untuk mengeluarkan feses.
Selain konstipasi atau sembelit, lanjutnya, ada beberapa kondisi lainnya yang dapat meningkatkan risiko wasir, seperti faktor genetik, bertambahnya usia, hamil, kegemukan, duduk atau berdiri terlalu lama, dan mengangkat beban berat.
Gejala umum yang biasanya dirasakan penderita wasir adalah rasa panas dan nyeri setelah buang air besar, keluarnya darah saat buang air besar, dan adanya benjolan di sekitar anus.
Gejala tersebut dapat dicegah dengan mengubah pola gaya hidup. Rajin mengonsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur, rajin minum air putih, rajin olahraga dan istirahat yang cukup.
Wasir kerap menjadi momok bagi penderitanya hingga dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang. Tapi sayangnya, kebanyakan penderita masih malu memeriksakan diri ke dokter. Padahal, sejatinya, wasir bisa dialami oleh siapapun, usia berapapun.
"Yang harus dipahami, wasir mudah disembuhkan. Oleh sebab itu, sebaiknya jangan biarkan kondisi ini terlalu lama. Bahkan, sampai menahun yang dapat memperparah rasa nyeri. Segera periksakan ke dokter, untuk mendapatkan pengobatan yang tepat," saran dr. Freddy.