Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Beredar Foto Provokator Pengeroyokan yang Tewaskan Mahasiswa Stikosa AWS, Ternyata Pentolan Gangster

Sebuah foto wajah seorang pemuda yang dikenal dengan nama Gendon tengah viral menyusul kematian Zainal Fattah (25) warga Jalan Kalimas Baru II gang

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Januar
zoom-inlihat foto Beredar Foto Provokator Pengeroyokan yang Tewaskan Mahasiswa Stikosa AWS, Ternyata Pentolan Gangster
Istimewa/TribunJatim.com
Pria yang diduga provokator pengeroyokan terhadap mahasiswa Stikosa AWS

Reporter: Firman Rachmanudin | Editor: Januar AS

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sebuah foto wajah seorang pemuda yang dikenal dengan nama Gendon tengah viral menyusul kematian Zainal Fattah (25) warga Jalan Kalimas Baru II gang Buntu Surabaya.

Bambang Suwito (53) paman korban menyebut jika Gendon merupakan pentolan salah satu kelompok gangster bocah bernama Al Amin yang saat itu melakukan tawuran di kampungnya.

Diduga dia lah yang pertama kali memukul korban dan meneriakinya maling sehingga warga kampung Kalimas Baru III ikut menghajar korban beramai-ramai.

Baca juga: Dini Hari Berdarah di Surabaya, Mahasiswa Stikosa AWS Dikeroyok Pemuda Kampung, Niat Lerai Tawuran

"Yang pertama kali teriak maling itu dia. Lalu pukul keponakan saya dan bikin warga lainnya ikut memukulnya," kata Bambang, Senin (26/4/2021).

Bambang mengikuti cerita yang berkembang tentang kematian Fattah. 

Sesaat setelah kejadian itu, Gendon bahkan sempat membuat laporan di Polres Pelabuhan Tanjung Perak dengan dalih ia dipukul oleh lawannya bernama Aris.

"Laporan itu ditolak karena tidak cukup bukti. Laporannya antara Gendon dengan lawannya Aris," imbuhnya.

Terkahir, Bambang mencari keberadaan Gendon di wilayah Bulak Banteng, tempat kakaknya.

"Terakhir katanya di Bulak Banteng tempat kakaknya. Tapi sekarang sudah melarikan diri" terangnya.

Dalam kejadian itu,Fattah alami luka serius di bagian dalam tubuhnya.

Kepalanya ditimpa Pot bunga dan Badannya dihajar menggunakan balok kayu oleh para pelaku pengeroyoknya.

Korban sempat mengeluh kesakitan pada perutnya saat dibawa ke rumah sakit.

"Dokter sarankan CT scan. Ada penggumpalan darah di kepala. Korban sempat kejang selama lima jam sebelum akhirnya meninggal dunia," tandasnya.

Setelah satu minggu kejadian nahas itu menimpa Fattah, polisi masih belum juga mendapatkan pelaku pengeroyok mahasiswa semester IV Stikosa AWS itu.

Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Iptu Gananta menyebut jika saat ini pihaknya masih melakukan identifikasi dan pemeriksaan saksi-saksi.

"Total sudah ada lima saksi kami periksa. Kami masih lakukan penyelidikan agar bisa segera terungkap siapa pelaku pengeroyokan tersebut,"sungkatnya saat dikonfirmasi wartawan.

Kumpulan berita Surabaya terkini

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved