Kapal Selam KRI Nanggala 402 Tenggelam
Dukungan untuk Keluarga Awak Nanggala 402, Lembaga Ustad Yusuf Mansur Berikan 'Dana Penghormatan'
Rumah duka Lettu Anang Sutrianto awak kapal selam KRI Nanggala 402 dipenuhi karangan bunga. Siap dampingi anak almarhum jadi Hafiz Qur'an.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Hefty Suud
Reporter: Bobby Constantine Koloway | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kediaman almarhum Lettu Anang Sutrianto dipenuhi karangan bunga, Senin (26/4/2021).
Sejumlah kerabat hingga rekan kerja Almarhum juga silih berganti berkunjung ke rumah duka awak kapal selam KRI Nanggala 402 tersebut.
Dari pantauan di lokasi kediaman yang berada di kawasan Manukan Yoso, Kecamatan Tandes, sejumlah karangan bunga datang dari sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya.
Baca juga: BREAKING NEWS - Seorang Pria Ditusuk di Pinggir Jalan Surabaya, Korban Tergeletak Berlumuran Darah
Baca juga: KRI Nanggala 402 Terbelah 3, Mantan Awak Kapal Sebut Wajar Ada Kepanikan
Diantaranya berasal dari Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, dan Kwarcab Pramuka Surabaya.
Sebuah tenda juga sedang didirikan di halaman rumah duka. Deretan kursi juga sedang ditata.
Selain itu, kerabat maupun rekan kerja Almarhum di lingkungan TNI AL juga hilir mudik melayat. Saat TribunJatim.com tiba sekitar 13.30 WIB, ada sejumlah TNI AL yang ikut berjaga.
Suasana duka menyelimuti kediaman rumah duka. Sesekali tangis pecah terdengar dari luar kediaman.
Baca juga: Pecah Tangis Istri Awak KRI Nanggala 402 di Pelukan Bupati Banyuwangi, Suami Saya Sudah Tenang
Baca juga: Korban Penusukan oleh Trainer Gym di Surabaya Meninggal, Pembullyan Jadi Latar Belakang Pelaku
Namun, baik keluarga maupun kerabat yang berada di rumah duka enggan menyampaikan komentar kepada awak media.
Selain rekan sejawat, juga terlihat lembaga pengelola sedekah milik Ustad Yusuf Mansur, Program Pendidikan Penghafal Al-Quran (PPPA) Daarul Qur'an yang ikut memberikan santunan.
"Kami dari lembaga filantropi Ustadz Yusuf Mansyur menjalankan amanah untuk silaturahmi ke keluarga awak kru (KRI Nanggala)," kata Kepala Cabang PPPA Daarul Qur'an Surabaya Muhammad Zuzali.
"Kami menyerahkan Dana Penghormatan untuk menghormati jasa keluarga. Dengan sedikit rezeki, kami datang ke beberapa keluarga awak kapal dan ahli waris," katanya.
Selain ke kediaman Lettu Anang Sutrianto, PPPA Daarul Qur'an Surabaya juga memberikan santunan kepada keluarga awak kapal yang lain. Diantaranya, Keluarga Serda Mes Guntur Ari Prasetyo.
"Kami tadi bertemu dengan putra Almarhum Serda Guntur. Anaknya yang masih delapan tahun ternyata juga penghafal Qur'an," katanya.
Sebagai lembaga penghafal Al-Quran, pihaknya juga akan mendampingi anak Almarhum untuk menjadi Hafiz Qur'an.
"Kami akan mendatangkan ustadz ustadzah untuk mendampingi anak beliau," katanya.
Tak hanya dengan memberikan Santunan, sebelumnya Ustad Yusuf Mansur, pemilik pondok pesantren Darul Quran menegaskan siap memberi beasiswa bagi anak-anak awak KRI Nanggala 402. Hal ini ia sampaikan di akun Instagramnya @yusufmansurnew.
"Saya coba bicara dg pimpinan TNI agar seluruh anak2 dari 53 pejuang dan pahlawan kita, diberi beasiswa di Daqu oleh kita semua. kemudian disiapkan jadi tentara di kemudian hari. aamiin. Bismillaah doain bisa berkomunikasi dengan yang terkait," tulis Ustad Yusuf Mansur.
UYM juga memposting bahwa tak hanya dirinya, ia mengunggah tulisan bahwa ada alumni pesantren gontor yang juga bakal memberi beasiswa kepada anak-anak awak KRI Nanggala 402.
Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 bersama 53 awak kapal yang gugur, tentu menjadi duka mendalam bagi Indonesia.
Banyak pihak kini mulai bahu membahu meringankan duka keluarga korban, salah satunya Ustad Yusuf Mansur.
Berita tentang KRI Nanggala 402
Berita tentang Surabaya
Berita tentang Jawa Timur