Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Situbondo

6 Bulan Tidak Dibayar, Belasan Tenaga Pemulasaraan Jenazah Covid 19 Geruduk Kantor BPBD Situbondo

Belasan tenaga pemulasara'an jenazah Covid 19, ngeluruk ke kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Selasa (27/04/2021).

Penulis: Izi Hartono | Editor: Ndaru Wijayanto
surya/izihartono
Belasan orang tenaga pemulasaraan jenazah Covid 19 saat ditemui Kalaksa BPBD Situbondo, Selasa (27/04/2021) 

Reporter: Izi Hartono I Editor: Ndaru Wijayanto

TRIBUNJATIM.COM, SITUBONDO - Belasan tenaga pemulasaraan jenazah Covid-19, geruduk kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Selasa (27/04/2021).

Mereka mendatangi kantor BPBD SItubondo di Jalan Cendrawasi, Kelurahan Dawuan, Kecamatan Situbondo, untuk meminta penjelasan honor pemulasaraan yang belum terbayarkan selama enam bulan.

Kedatangan belasan tenaga pemulasaraan tersebut, ditemui langsung oleh Kepala BPBD Situbondo, Prio Handoko.

Koordinator Pemulasaraan Jenazah Covid 19, Lukman Hasbi mengatakan, sejak bulan November 2020 hingga April 2021, honor para pemulasaraan tidak dibayar oleh BPBD Situbondo.

Baca juga: Pesan Terakhir Lettu Anang Sebelum Gugur Bersama KRI Nanggala 402, Ingatkan Ibunda Lebaran di Rumah

"Ya ada enam bulan honor tim pemulasaraan yang belum dibayar," ujar Lukman Hasbi kepada Surya.

Lukman menjelaskan, tim pemulasaraan yang ada seluruhnya sebanyak 17 orang yang tersebar di dua rumah sakit di Situbondo.

"Di RSAR ada tujuh orang dan di RS Elysabhet ada delapan orang," kata Lukman.

Baca juga: Selebgram Lady Biker Salurkan Bantuan Secara Langsung untuk Korban Gempa di Malang

Setiap pemulasaraan jenazah Covid 19, Lukman Hasby menjelaskan, itu dianggarkan sebesar Rp 2,5 juta pada tahun 2020, namun untuk anggaran ditahun 2021 dirinya tidak mengetahui berapa besaran setiap pemulasaraan jenazah Covid tersebut.

"Untuk di RSAR itu totalnya ada 23 pemulasaraan, sedangkan di RS Elisabhet Jumlahnya 20 lebih penulusaraan," jelasnya.

Maksud kedatangan para tim pemulasaraan ini, lanjut Lukman, sebenarnya bukan memprotes, akan tetapi mempertanyakan nasip para tim pemukasaraan tersebut.

Baca juga: Geger Penemuan Mayat Pria di JLS Menuju Pantai Gemah Tulungagung, Rusak Dimakan Belatung

"Kami kesini ini bermula ada paketan dari Malang dan teman teman tidak ada yang siap. Sehingga saya laporan ke Kalaksa kalau teman males karena belum terbayar," kata Lukman Habsy.

Kepala Pelaksana BPBD Situbondo Prio Handoko mengatakan, kedatangan teman teman itu untuk menanyakan insentifnya yang selama ini belum dibayar.

Baca juga: Menko Marves Luhut dan Gubernur Khofifah Silaturahmi ke Kediaman Kiai Zubair Bangkalan

" Ya mulai bulan Nopember 2020 hingga bulan April ini," ujar Prio Handoko usai menemui para tim pemulasaraan jenazah Covid 19.

Menurutnya, pemberian penghargaan atau insentif kepada tim pemulasaraan itu, disesuaikan dengan jumlah jenazah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved