Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kapal Selam KRI Nanggala 402 Tenggelam

Terpukul Suami Gugur Bersama 'Si Monster Bawah Laut', Istri Operator Radar KRI Nanggala Enggan Makan

Kelasi Kepala (Klk Eta) Distrian Andy Prastya gugur bersama 53 orang kru Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan sisi utara Pulau Bali

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Luhur Pambudi
Suasana di rumah Kelasi Kepala (Klk Eta) Distrian Andy Prastya 

Reporter: Luhur Pambudi | Editor: Januar AS

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO-Kelasi Kepala (Klk Eta) Distrian Andy Prastya gugur bersama 53 orang kru Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan sisi utara Pulau Bali, sejak Rabu (21/4/2021) kemarin.

Anggota TNI AL yang bertugas sebagai Operator Radar 2 dalam kapal selam berjuluk 'Monster Bawah Laut' itu, merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara, asal Surodakan, Kecamatan dan Kabupaten Trenggalek.

Semenjak menikah, dan dikaruniai satu orang anak, Andy menetap bersama istrinya, Ratna di kediaman neneknya di kawasan Jalan Husain Idris No 19, RT 10, RW 03, Sepanjang, Sidoarjo.

TribunJatim.com mendatangi alamat tersebut, sebuah terop terpasang menutupi ruas jalan tepat di kediaman tersebut.

Karangan bunga tampak berjajar memenuhi kedua sisi bahu jalan menuju ke rumah tersebut. 

Baca juga: Badan Kapal Selam KRI Nanggala akan Diangkat Dalam Waktu Dekat, KSAL: Posisi Badan Kapal Kami Cek

Bahkan saat melongok ke bagian dalam halaman rumah berpaving dengan hiasan tanaman yang lebat nan rindang. Beberapa karangan bunga dari sejumlah pejabat pemerintah RI dan petinggi Mabes TNI AL tampak terpajang di sana.

Namun rencana TribunJatim.com bertemu istri Andy; Ratna, batal. Menurut Paman Ratna, Irfa', keponakannya itu masih dalam kondisi psikologis berkabung.

Saking terpukulnya dengan kenyataan bahwa suaminya itu tak bakalan kembali untuk selama-lamanya. Ratna sampai-sampai kehilangan nafsu makan.

Kabarnya, ungkap Irfa', keponakannya itu terhitung dua hari lamanya, belum mengudap makanan.

"Kalau agak tenang mungkin nanti bisa menemui langsung Mbak Ratih. Kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari pihak kesatuan," katanya saat ditemui TribunJatim.com, Selasa (27/4/2021).

Bahkan, jadwal istirahat; tidur, Ratna juga ikut berantakan. Keponakannya itu tidak bisa tidur. 

Hanya bisa rebahan, dan sesekali dihibur oleh para tamu dari kalangan terdekat; sahabat dan kolega.

"Istri belum bisa ditemui. Sudah 2 hari enggak mau makan. Terus, kurang tidur juga. Ya lesehan aja, sambil tiduran itu. 
Sementara dihibur sama teman-teman kuliahnya," tuturnya.

Irfa' menerangkan, keponakannya bersama sang suami sebenarnya memiliki rumah pribadi di kompleks permukiman di kawasan Tropodo, Kabupaten Sidoarjo.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved