Berita Magetan
60 Korban Keracunan Massal dalam Acara Buka Puasa Bersama di Magetan, Jalani Rawat Inap di 3 Tempat
Korban keracunan massal saat buka puasa bersama di Masjid Plumpung, Magetan ada 60. Semua masih dirawat inap.
Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Hefty Suud
Reporter: Doni Prasetyo | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Pasien keracunan massal saat buka puasa bersama (bukber) masih dirawat inap di tiga tempat perawatan kesehatan berjumlah 60 orang.
Rata-rata mereka mengeluh pusing, muntah muntah, diare, dan dehidrasi seusai menyantap makanan bukber di Masjid Plumpung, Plaosan, Magetan, Jawa Timur.
Ketiga tempat perawatan kesehatan yang digunakan menampung korban keracunan massal yakni, Puskesmas Plaosan, Puskesmas Poncol, dan Klinik Muhammadiyah, Pacalan, Plaosan.
Kebanyakan pasien korban yang masih dirawat inah karena tidak sadarkan diri, masih merasa pusing dan diare serta dehidrasi.
Baca juga: Keracunan Massal di Acara Buka Puasa Bersama, Puluhan Warga Magetan Masuk UGD Usai Santap Urap-urap
Keracunan massal ini bermula saat sekitar 150 orang yang berada di masjid Jami' Desa Plumpung, Plaosan, Magetan menyantap makanan bukber dengan lauk urap urap timun dan sayuran.
Tidak berapa lama dari hadirin yang mendatangi bukber di Masjid itu muntah muntah dan mengeluh kepalanya pusing. Kondisi itu terjadi hanpir bersamaan. Ada beberapa yang tidak sadarkan diri.
Tentu saja acara bukber itu jadi geger, karena banyak yang seperti kejang-kejang menggelepar di lantai masjid. Ada yang muntah muntah ada anak anak yang menjerit jerit perutnya sakit.
Tidak menunggu lama, sebagian warga yang belum sempat menyantap dan masih sehat langsung melarikan korban korban yang berjatuhan itu ke Puskesmas dan tempat perawatan kesehatan sekitar Kecamatan Plaosan.
Baca juga: Ramadan 2021, Penjual Kurma di Magetan Sebut Omzet Turun Drastis, Cek Varian yang Tersedia di Gudang
Seperti dikatakan Kristiana Yuliati, salah satu korban yang sudah berhasil melewati masa kritis, menceritakan kejadian keracunan diacara bukber di masjid Jami' Desa Plumpung, Plaosan, Magetan ini.
"Rata rata warga yang hadir begitu mendengar adzan mahgrib langsung makan ayam bakar dan urap urap. Setelah makan menu bukber itu, tidak berapa lama perut saya terasa mules, kepala pusing, badan lemas dan mual mual, dan keringetan dingin,"kata Kristiana Yuliati.
Saat dilarikan ke Puskesmas Plaosan semalam, hanya 26 orang korban, namun semakin malam, korban korban yang masuk ke Puskesmas bertambah, sampai sore ini yang dirawat inap ada sebanyak 60 orang.
Kepala Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Rohmad Hidayat, jumlah korban yang masih rawat inap sebanyak 60 orang, dari jumlah sebanyak itu kondisinya mulai membaik.
"Polisi dan Dinas Kesehatan Magetan, sudah mengambil sample sisa makanan dan dikirim ke Laboratorium Surabaya, untuk diketahui penyebab keracunan massal itu,"tandas Kabid P2P Rohmad Hidayat.
Berita tentang Magetan
Berita tentang menu buka puasa
Berita tentang Jawa Timur