Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Dicari Tidak Ketemu, Empat Tenaga Kerja Migran Asal Tulungagung Ketinggalan Jemputan

Pemkab Tulungagung kembali melanjutkan penjemputan pekerja migran dari Asrama Haji Surabaya.

Penulis: David Yohanes | Editor: Ndaru Wijayanto
surya/davidyohanes
Pekerja migran yang pulang ke Tulungagung, Minggu (2/5/2021). 

Reporter: David Yohanes I Editor: Ndaru Wijayanto

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Pemkab Tulungagung kembali melanjutkan penjemputan pekerja migran dari Asrama Haji Surabaya.

Mereka para pekerja migran yang selesai menjalani karantina dua hari, dan dinyatakan negatif Covid-19.

Sebanyak 34 orang tiba di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Tulungagung, Minggu (2/5/2021) sore.

Menurut Kepala Disnakertrans Tulungagung, Agus Santoso, seharusnya ada 38 orang yang pulang dengan jemputan.

Namun empat orang lainnya tertinggal di Asrama Haji dan batal pulang ke Tulungagung.

“Saat kami mau berangkat, empat orang ini sudah kami cari-cari tapi tidak ketemu,” ungkap Agus.

Agus menduga, empat orang ini sedang ada keperluan lain sehingga ketinggalan bus jemputan.

Padahal pihaknya sudah menunggu lama, hingga rencana kepulangan sempat molor.

Saat di bus tengah perjalanan, empat orang ini menghubungi pihak keluarga dan mengabarkan ketinggalan.

“Mungkin saja mereka menduga busnya berangkat siang, padahal pukul 10 sudah dijemput,” sambung Agus.

Agus mengaku masih berkoordinasi dengan pihak asrama haji untuk memulangkan empat orang ini.

Jika memungkinkan mereka akan dijemput besok pagi, bersamaan dengan 21 warga lainnya.

Namun jika tidak bisa, terpaksa pihaknya akan menjemput mereka malam nanti.

“Karena kapasitas Asrama Haji kan juga terbatas, karena itu jika memungkinkan kami jemput besok. Kalau tidak, terpaksa nanti malam selepas tarawih kami berangkat,” ucap Agus.

Sebelumnya Pemkab Tulungagung telah menjemput 18 warga yang pulang dari luar negeri.

Empat di antara tugas belajar di Jepang, sisanya para pekerja migran yang habis kontraknya.

Pada gelombang dua, ada 8 orang yang dijemput.

Sedangkan tahap tiga, hari ini ada 18 orang dan  besok ada 21 pekerja migran.

Mereka wajib menjalani karantina dua hari di Asrama Haji sembari melakukan tes usap.

Bagi yang dinyatakan positif Covid-19 akan menjalani perawatan.

Sedangkan yang negatif wajib dijemput pemerintah daerahnya.

Mereka akan kembali melanjutkan karantina di desa selama tiga hari.

Jika tes usap lanjutan menyatakan negatif Covid-19, barulah mereka diperbolehkan pulang. (David Yohanes)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved