Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Magetan

755 Pekerja Migran Asal Magetan Dipastikan Mudik Lebaran 2021, Dijemput Pemkab di Surabaya

755 orang Pekerja Migran Indonesia asal Magetan dipastikan mudik Lebaran 2021. Pemkab lakukan penjemputan di Asrama Haji Surabaya.

Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Hefty Suud
TribunJatim.com/Doni Prasetyo
Para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Magetan, Jawa Timur, saat baru sampai dari Surabaya di gedung karantina, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan dan berangkat kembali ke desa masing masing denga mobil station milik Pemkab Magetan. 

Reporter: Doni Prasetyo | Editor: Heftys Suud

TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN -  755 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Magetan, dipastikan mudik Lebaran 2021 dari manca negara lewat Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, secara bertahap.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, berinisiatif melakukan penjemputan dengan kendaraan yang dimiliki, dari tempat karantina di Asrama Haji Surabaya.

"Ini sudah kloter ke empat, dengan PMI yang sudah kami jemput dan pulangkan ke kampung halamannya dan menjalani karantina didesanya masing masing,"kata Ketua Satgas Penjemputan PMI Kabupaten Magetan, Venly Tomy Nicolas, ditemui di gedung Karantina Magetan, Senin (3/5/2021).

Diungkapkan Venly, sejak tahun 2015 - 2020 sesuai list yang di Pemkab Magetan, tiga tahun terakhir, PMI asal Magetan yang bekerja di berbagai negara jiran, diperkirakan sebanyak 3302.

"Dari data itu yang diperkirakan habis masa kontraknya mulai Januari - Juni 2021, sebanyak 755 PMI, sampai hari ini, sudah empat kloter kami jemput dan pulangkan," kata Asisten 1 Sekda Pemkab Magetan ini.

Baca juga: Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Nganjuk Karantina Tiga Orang PMI yang Pulang dari Malaysia

Penjemputan PMI ini, lanjut Venly, merupakan inisiatif Bupati Magetan Suprawoto, sebagai penghargaan kepada PMI sebagai pahlawan devisa RI agar bisa pulang kampung dengan nyaman.

"Saat dijemput itu PMI asal Magetan ini, sudah menjalani karantina di asrama haji Surabaya, setelah dua kali menjalani swab yang dilakukan KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) saat kedatangan dari bandara Juanda, dan keluar dari asrama haji, dinyatakan sehat/negatif, baru diizinkan pulang,"kata Venly.

Dikatakan Venly, karena Pemkab Magetan di gabung dengan PPKM  (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) berskala mikro, maka untuk kerantina selanjutnya di desa masing masing.

"Karantina di desa masing masing ini selama 14 hari, dihari ke lima di desanya, mereka dilakukan swab kembali oleh Satgas Pengendalian Covid 19, bila dinyatakan baik, sehat, negatif di karantina kembali sampai batas waktu karantina habis, baru boleh pulang,"kata Venly seraya menambahkan, walau sudah dibolehkan pulang untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) mengurangi aktivitas, kontak dengan masyarakat sekitar. 

Baca juga: Dinas Perhubungan Jatim: Jembatan Suramadu untuk Kepentingan Mudik Tidak Boleh

Misinem PMI asal warga Desa Kuwon, Kecamatan Karas, kabupaten Magetan, Jawa Timur yang bekerja sebagai Asisten Rumahtangga di Malaysia, mengaku senang mendapat perhatian dari Pemkab Magetan ini.

Karena proses pulang dari asrama haji Surabaya, sampai Magetan sangat nyaman di jemput dengan mobil mobil minibus terbaru.

"Saya sebenarnya tiap tahun pulang, tapi kali ini kontrak kerja saya sudah habis. Saya tidak menyangka bakal bisa mudik karena adanya aturan larangan mudik oleh pemerintah Indonesia. Terimakasih Pemkab,"ujar Misinem, sambil masuk minibus yang membawanya ke desanya.

Berita tentang Magetan

Berita tentang mudik Lebaran 2021

Berita tentang Jawa Timur

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved