Ramadan 2021
Tradisi Malam 23 Ramadan, Warga Desa Gumeno Gresik Siapkan Kolak Ayam 'Menu Ramuan Sunan Ndalem'
warga di Desa Gumeno, Kecamatan Manyar siapkan Kolak Ayam, menjadi tradisi di malam 23 Ramadan. Menu ramuan dari Sunan Ndalem putra Sunan Giri.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Hefty Suud
Reporter: Willy Abraham | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Makanan Kolak Ayam menjadi tradisi malam 23 Ramadan.
Sanggringan atau jamuan Kolak Ayam ini dilakukan oleh warga di Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Gresik.
Menu ramuan dari Sunan Ndalem putra Sunan Giri tetap dijaga keaslianya.
Ciri khasnya Kolak Ayam itu hanya disajikan pada malam 23 Ramadan yang tahun ini jatuh pada Selasa (4/5/2021) malam nanti.
Bahkan sudah ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai warisan Budaya Indonesia Tak Benda melalui keputusan Menteri Pendidikan RI Nomor : 103618/MPK.E/KB/2019.
Baca juga: Jelang Idul Fitri 1442 H, Polres Gresik Gelar Rakor Operasi Ketupat Semeru 2021
Suudin ketua panitia mengatakan Tradisi Kolak Gumeno itu mulai popular sejak tahun1453, saat Sunan Ndalem yang merupakan raja di Giri Kedaton tengah keadaan sakit.
Beberapa obat tidak mampu menyembuhkanya. Kemudian putra dari Sunan Giri mendapatkan hidayah membuat ramuan kolak yang dicampuri ayam.
Saat makan Kolak Ayam atas izin Allah, sakit Sunan Ndalem sembuh.
"Setelah peristiwa itu beliau meminta kedapa warga sekitar agar membuat kolak tersebut pada malam ke 23 Ramadan, karena sang wali makan pada tanggal itu dan dilestarikan hingga hari ini,” terangnya.
Dikatakannya, semula jajanan Kolak Ayam lebih popular dengan sebutan Sangering ‘sang’ diartikan raja dan ‘gering’ dalam bahasa jawa yakni sakit.
Sehingga Sanggring memiliki arti obat raja yang sakit. Namun seiring waktu jajanan pembuka pada malam 23 Ramadan lebih terkenal dengan sebutan Kolak Ayam.
Baca juga: Resep Menu Buka Puasa Manis Tapi Sehat? Ada Kolak Pisang Tanpa Santan, Ini Bahan dan Cara Membuatnya
Ayam yang digunakan sebenarnya harus ayam jago. Karena saat itu, Sunan Ndalem meminta ayam jago.
Tapi belakangan ini Kolak Ayam diproduksi dalam jumlah besar maka ayam betina juga dimasak.
Adapun untuk ramuan Kolak Ayam sendiri yakni gura merah, jinten, bawang daun, kelapa dan air.
Proses pembuatannya juga menggunakan cara tradisional, supaya menyimpan keaslian ramuan dari Sunan Ndalem.
Dalam penyajian Kolak Ayam ini, semua yang mengerjakan adalah warga yang berjenis kelamin pria. Mulai dari proses memasak hingga membungkus ayam dalam kemasan.
Setelah melalui proses pengemasan, jajanan ini selanjutnya dibagi-bagi ke warga penduduk maupun tamu yang datang berbuka di Masjid Gumeno.
Karena masih dalam suasana pandemi, Panitia Kolak Ayam terpaksa membatasi pengunjung yang datang.
Karena pandemi virus Corona ( Covid-19 ) masih belum berakhir, maka dilakulan dengan menjaga jarak. Panitia menyediakan 300 porsi di masjid Gumeno.
Sedangkan untuk keseluruhan panitia memasak 250 porsi, dengan menghabiskan 125 ekor ayam. Porsi itu di luar jatah Masjid, karena nanti panitia yang akan membagikan ke warga penduduk.
“Dulu sebelum pandemi kebanyakan dari luar Gresik yang datang, ada yang dari Sidoarjo, Mojokerto dan Surabaya. Sebelum pandemi tamu yang datang bisa sampai 2500 orang,” terangnya.
Berita tentang Ramadan 2021
Berita tentang Kolak Ayam
Berita tentang Gresik