Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Apotek Online Lifepack

Mengenal Insomina, Jenis hingga Cara Pengobatannya, Lelah dan Ngantuk di Siang Hari Termasuk Gejala?

Mengenal insomnia, tipe hingga cara pengobatannya. Dapat menyebabkan terjadi gangguan fungsi pada siang hari.

Editor: Hefty Suud
Freepik by amenic181
ILUSTRASI - Mengenal gangguan tidur, insomnia. 

Oleh: dr Felicia Puspita, S.Ked

TRIBUNJATIM.COM - Tidur adalah suatu proses biologis yang kompleks.

Insomnia Bisa Menyebabkan 

Tidur adalah keadaan tidak sadar dimana terjadi penurunan proses metabolisme dan aktivitas motorik tubuh.

Gangguan tidur adalah suatu kelompok kondisi yang mengganggu pola tidur normal seseorang dan merupakan salah satu masalah klinis yang umum dijumpai.

Ada banyak jenis gangguan tidur, salah satunya adalah insomnia.

Informasi

Insomnia atau sulit tidur adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan untuk memulai tidur atau mempertahankan tidur meskipun memiliki waktu dan kesempatan yang memadai untuk tidur.

Durasi tidur yang baik dan direkomendasikan untuk orang dewasa adalah sekitar 7 hingga 9 jam per hari.

Tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 9 jam per hari dapat menimbulkan efek samping pada kesehatan.

Kondisi insomnia dapat berlangsung dalam jangka pendek (akut) atau bisa berlangsung lama (kronis). 

Terdapat 2 Tipe Insomnia:

Insomnia Primer

Insomnia yang tidak berhubungan dengan gangguan kesehatan yang lain.

Insomnia Sekunder

Insomnia yang muncul berhubungan dengan penyakit lain yang mendasari (misalnya asma, arthritis, kanker, depresi, cemas), rasa nyeri, penggunaan obat-obatan, ataupun penggunaan zat-zat lain (misalnya alkohol).

Gejala

Beberapa gejala yang dapat muncul pada pasien dengan insomnia, antara lain:

ILUSTRASI - Mengenal gangguan tidur, insomnia.
ILUSTRASI - Mengenal gangguan tidur, insomnia. (Freepik by jcomp)

●       Sulit untuk memulai tidur

●       Mudah untuk terbangun

●       Sering terbangun pada malam hari dan sulit untuk tertidur kembali

●       Merasa lelah dan mengantuk di siang hari

●       Kesulitan untuk berkonsentrasi

Penyebab

Penyebab insomnia dapat dibagi berdasarkan tipe insomnia yang terjadi. Penyebab insomnia primer, antara lain:

●       Stress psikologis

●       Kondisi sekitar ketika akan tidur, misalnya suara bising, cahaya, atau suhu

●       Perubahan jadwal waktu tidur, misalnya jet lag, kerja pada malam hari

Insomnia sekunder dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya:

●       Gangguan kejiwaan seperti depresi, gangguan cemas

●       Penggunaan obat-obatan

●       Rasa nyeri yang muncul pada malam hari

●       Kafein, rokok, dan alkohol

●       Gangguan hormonal seperti hipertiroid

Diagnosis

Untuk mendiagnosis insomnia, diperlukan anamnesis yang lengkap dan rinci pada pasien.

Gejala yang sering dikeluhkan pasien insomnia adalah kesulitan untuk memulai tidur atau mempertahankan tidur.

Pasien biasanya mengeluhkan bahwa dibutuhkan waktu tiga puluh menit atau lebih untuk memulai tidur atau untuk kembali tidur setelah terbangun pada malam hari.

Dokter akan menanyakan mengenai riwayat penyakit, riwayat pengobatan, dan pola tidur pasien.

Untuk memastikan pola tidur pasien, dokter dapat meminta pasien untuk mencatat jadwal tidur selama dua minggu atau lebih untuk melihat pola tidur pasien. 

Pada insomnia juga terjadi gangguan fungsi pada siang hari, misalnya:

●       Kelelahan

●       Rasa mengantuk pada siang hari

●       Sulit berkonsentrasi

●       Berkurangnya motivasi atau energi untuk beraktivitas

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk menyingkirkan diagnosis penyakit lain yang mungkin mendasari terjadinya insomnia.

Konsultasikan ke dokter jika anda merasa mengalami insomnia.

Pengobatan

Pengobatan insomnia secara luas dapat dikategorikan menjadi pengobatan non-farmakologis (tanpa menggunakan obat-obatan) dan terapi farmakologi (menggunakan obat-obatan).

Terapi non-farmakologis yang dapat dilakukan adalah dengan terapi perilaku kognitif (Cognitive-behavioral Therapy/CBT). Beberapa hal yang dapat dilakukan pada terapi perilaku kognitif adalah:

●       Terapi pembatasan tidur (SRT): membatasi waktu untuk berada di tempat tidur.

●       Terapi pengendalian rangsangan: membantu mengubah kebiasaan tidur pasien. Tempat tidur hanya boleh digunakan untuk tidur, bukan untuk menonton televisi atau membaca buku.

●       Pelatihan relaksasi: seperti meditasi dan latihan pernapasan

●       Hipnosis

●       Sleep hygiene (kebiasaan tidur yang baik)

Apabila insomnia tidak membaik dengan menggunakan terapi perilaku kognitif, dokter dapat memberikan obat-obatan untuk membantu mengembalikan pola tidur yang baik.

Obat yang digunakan pada pasien dengan insomnia hanya boleh diberikan oleh dokter dan harus selalu dikonsumsi dalam pengawasan dokter.

Penggunaan obat tidur dalam jangka waktu lama tidak direkomendasikan karena dapat menimbulkan ketergantungan obat. Konsultasikan kepada dokter sebelum mengkonsumsi obat-obatan. 

Pencegahan

“Sleep hygiene” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kebiasaan tidur yang baik. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempraktekkan sleep hygiene, adalah:

●       Memiliki jadwal tidur yang teratur yaitu pergi tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari

●       Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur. Hindari menonton televisi, bermain ponsel, atau membaca buku di tempat tidur

●       Berolahraga secara teratur. Namun, hindari berolahraga mendekati waktu tidur karena dapat mengganggu kualitas tidur.

●       Hindari mengkonsumsi kafein dan merokok pada malam hari

●       Menjaga agar lingkungan kondusif untuk tidur

●       Hindari berusaha tidur di tempat tidur. Jika anda tidak bisa tidur, bangun dan coba kembali ke tempat tidur ketika anda sudah mengantuk atau ganti tempat anda untuk tidur. 

Ingin berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mengenai kesehatan? Unduh aplikasi Lifepack. Tebus resep obat, bebas antri.

Tersedia melalui Google Play Store maupun App Store

Referensi:

Chawla J. Insomnia guidelines. Medscape website. 2020 [online]
Karna B. Sleep disorder. StatPearls. 2021 [online]
Krystal AD, Prather AA, Ashbrook LH. The assessment and management of insomnia: an Update. World Psychiatry. 2019;18(3):337-352
Ratini M. Insomnia. WebMD website. 2020 [online]

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved