Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Israel Serang Palestina

Alasan Israel Dibiarkan Allah SWT Hidup Padahal Keji, UAS Nangis Menjawab, 'Masuk Surga Pakai Apa?'

UAS atau Ustaz Abdul Somad pernah menangis menjawab pertanyaan tentang alasan Allah SWT membiarkan Israel hidup.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
AFP PHOTO/MAHMUD HAMS
Muslim Palestina ketika melakukan Salat Idul Fitri di luar bangunan yang hancur terkena serangan udara Israel di kawasan Beit Lahia, Gaza pada 13 Mei 2021. 

TRIBUNJATIM.COM - Banyak yang bertanya-tanya mengapa Israel tak dibinasakan Allah SWT?

Padahal Israel begitu keji ke Palestina.

UAS atau Ustaz Abdul Somad pernah menangis menjawab pertanyaan tentang alasan Allah SWT membiarkan Israel hidup padahal keji.

Baca juga: ‘Baru Kali Ini’ Curhat Hussein Pilu Rumah Dihantam Meriam, Saksikan Gerakan Licik Israel: Mengerikan

Seperti diketahui, konflik Israel dan Palestina baru-baru ini kembali memanas.

Israel Defense Forces ( IDF ) dan Hamas yang menguasai Gaza saling serang dengan menembakkan senjata.

Korban sudah berjatuhan akibat insiden ini.

Ratapan warga yang tinggal di Gaza soal kekejian Israel pun banyak terungkap.

Baca juga: AS Turun Tangan, Joe Biden Miris Bombardir Roket Hamas, Tegang Isi Telepon dengan Presiden Palestina

Memanasnya konflik Israel dan Palestina sontak mengundang reaksi sejumlah publik figur di Indonesia.

Tak terkecuali ulama kondang, Ustaz Abdul Somad ( UAS ).

Baru-baru ini melalui unggahannya di Instagram, Ustaz Abdul Somad membahas soal konflik Israel dan Palestina.

Ia sempat bertanya kepada ulama mengapa Allah SWT tidak membinasakan Israel.

Baca juga: Anak-anak Gaza Teriak Tank Israel Membom, Situasi Suram Bak Film Horor, Melarikan Diri ke Perbatasan

"Israel kenapa tidak dibinasakan sama Allah, kenapa tidak dimatikan Allah?

Menangis Syekh Abdul Karim al-Maqdisi menceritakan ini kepada Syekh Abdul Sattar," ujar Ustaz Abdul Somad, Jumat (14/5/2021).

Saat mengatakan hal tersebut, Ustaz Abdul Somad tak kuasa menahan air matanya.

Sebelumnya, Ustaz Abdul Somad juga sempat menyinggung soal kaum ad Nabi Nuh yang dibinasakan oleh Allah.

Tak hanya itu saja, kaum tsamud Nabi Saleh juga dibinasakan oleh Allah.

Baca juga: Marah Besar Jurnalis ke Israel, 2 Detik Kantor Lenyap Dihantam 3 Rudal, Tak Akan Diam: Tuhan itu Ada

Lantas, mengapa Israel tak dibinasakan oleh Allah?

"Aku sekarang ceritakan itu kepada kalian dengan berlinang air mata. Kenapa (Israel) tidak dibinasakan oleh Allah?" kata Ustaz Abdul Somad.

"Kaum Ad mati hancur, kaum tsamud mati. Kenapa terlaknat ini (Israel) masih hidup?" imbuhnya, dikutip TribunJatim.com dari TribunStyle, Minggu (16/5/2021).

Hal itu rupanya juga pernah ia tanyakan kepada gurunya, Syekh Muhammad Jibril.

Ustaz Abdul Somad pun menjawab pertanyaan mengapa Israel tidak dibinasakan oleh Allah.

"Pertanyaan ini pernah kutanyakan pada guruku di Al Azhar.

Syekh Muhammad Jibril kenapa Allah tidak binasakan Israel? Kenapa Allah tidak binasakan Israel di Palestina?" kata Ustaz Abdul Somad.

"Kalau Allah membinasakan Israel, lalu kau masuk surga pakai apa? Allah biarkan mereka hidup supaya kau berjihad di jalan Allah," sambungnya.

Baca juga: Rupanya Israel Ngeyel Lobi Indonesia Sejak Dulu, Soekarno Tak Berubah Selama Palestina Belum Merdeka

Di akhir video, Ustaz Abdul Somad mengingatkan umat Muslim untuk belajar setinggi mungkin agar bisa menolong warga Palestina.

"Belajar engkau serius sampai doktor, sampai profesor lalu dengan uangmu, hartamu dengan ilmumu kau akan menolong saudaramu," ungkap Ustaz Abdul Somad.

Baca juga: DERETAN Senjata Israel Dipakai Gempur Gaza, 150 Target Sudah Dirudal, Pengeboman Mematikan Terbesar

Cerita panjang konflik Israel-Palestina tak kunjung menemui titik terang dari masa ke masa.

Terbaru, tensi kedua negara itu kembali memanas dalam beberapa hari terakhir karena dipicu oleh berbagai sebab.

Ratusan orang menjadi korban akibat konflik Israel-Palestina terbaru ini, termasuk di antaranya adalah puluhan anak-anak.

Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ahmad Sahide menganggap konflik Israel-Palestina sebagai konflik permanen.

"Saya memberi istilah konflik ini dengan istilah Permanent Conflict (konflik permanen), sebab konflik ini berkepanjangan dan dan belum ada titik temu sebagai solusinya," kata Sahide saat dihubungi Kompas.com ( grup TribunJatim.com ).

Baca juga: Rupanya Israel Ngeyel Lobi Indonesia Sejak Dulu, Soekarno Tak Berubah Selama Palestina Belum Merdeka

Ia menuturkan, konflik kedua negara itu bermula ketika orang Yahudi memaksakan mendirikan negara di tanah yang sudah ada penduduknya (Palestina) pada 1948.

Orang Yahudi mengklaim memiliki ikatan historis dengan tanah itu sebelum berdiaspora pada abad satu Masehi.

Sahide menjelaskan, konflik tersebut sulit untuk didamaikan karena tidak adanya dukungan politik bagi Palestina.

"Israel mempunyai dukungan politik yang kuat, sementara Palestina hanya mempunyai dukungan moril yang kuat," jelas penulis buku Gejolak Politik Timur Tengah (2017) itu.

Baca juga: Cuma 1 Jam Israel Beri Waktu Jurnalis, Kantor Dibom Rata Tanah, Demi Tutupi Kebrutalan ke Muka Dunia

Menurut dia, minimnya dukungan politik itu mengakibatkan tidak adanya strategi perjuangan bagi Palestina, seperti yang dilakukan Yahudi saat akan mendirikan negara.

"Saat itu, orang-orang Yahudi melakukan penggalangan dana dan mendekati negara-negara yang berpengaruh di kancah dunia," ujar dia.

Sejak Senin (10/5/2021), kelompok milisi Palestina Hamas menghujani wilayah Israel dengan ribuan roket.

Meski demikian, sebagian besar roket itu berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udaran Iron Dome Israel.

Baca juga: Rahasia Wanita Israel yang Ada di Militer, Mematikan di Balik Paras Cantik: Dilarang Berbaju Putih

Sahide mengatakan, serangan Hamas atas Israel justru akan memberi alasan pembenaran bagi Israel untuk melakukan aksi brutalnya.

Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya intensitas serangan Israel yang menewaskan lebih banyak korban dari pihak Palestina.

Karena itu, aksi militer terbukti tidak efektif dalam merespons konflik Israel-Palestina.

"Terbukti pilihan itu tidak efektif. Kalau pendekatan itu ya jelas kalah dari Israel yang didukung dengan teknologi tinggi," kata dia.

"Kalau kita lihat di peta, semakin lama semakin sempit wilayah Palestina. Sebaliknya, wilayah Israel semakin luas," sambung dia.

Alih-alih hanya mengecam tindakan Israel, Sahide menyebut pemimpin dunia harus melakukan pendekatan lain dalam meresponsnya.

"Soft diplomacy, misalnya," tutup dia.

Berita tentang Israel Serang Palestina

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved