Berita Gresik
Kelanjutan Seleksi Perangkat Desa Lulusan Unair yang Kalah dengan Pasutri Lulusan Paket C
seleksi perangkat desa yang viral di Gresik ditangani oleh Inspektorat Gresik sesuai dengan arahan Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Yoni Iskandar
Reporter : Willy abraham | Editor : Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Hampir dua pekan berjalan, seleksi perangkat desa yang viral di Gresik ditangani oleh Inspektorat Gresik sesuai dengan arahan Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani.
Perkembangan terbaru, kasus tersebut masih dalam pemeriksaan.
Kepala Inspektorat Gresik, Eddy Hadisiswoyo mengatakan bahwa proses pemeriksaan masih berlangsung. Pihaknya belum bisa berbicara banyak terkait hasil terbaru dari pemeriksaan yang dilakukan oleh tim Inspektorat.
“Masih dalam pemeriksaan,” ucapnya, Minggu (16/5/2021).
Eddy masih menyimpan rapat-rapat siapa saja pihak yang dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan untuk dimintai keterangan.
Proses pemeriksaan itu membuat hasil seleksi perangkat desa Kasi Pemerintahan yang dimenangkan oleh Suparno bersama istrinya Sri Danarti tak kunjung dilantik. Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelantikan pasutri yang mendapat nilai 100 dan 99 sebagai kepala seksi pemerintahan Desa Munggugebang, Kecamatan Benjeng ditangguhkan.
Sedangkan lawannya, Wildan Erhu Nugraha yang merupakan warga setempat lulusan Unair hanya mendapatkan nilai 68. Sehingga kalah telak dengan lawannya yang merupakan lulusan kejar paket C.
Baca juga: Lulusan Unair Kalah Telak Pemilihan Perangkat Desa dengan Pasutri Lulusan Paket C di Gresik
Camat Benjeng, Suryo Wibowo saat dikonfirmasi masih belum berbicara banyak. Yang jelas, pihaknya telah memberikan keterangan terkait hasil seleksi perangkat Desa Munggugebang yang disinyalir ada kecurangan tersebut.
“Kami menunggu hasil pemeriksaan khusus atau investigasi dari inspektorat. Silahkan konfirmasi ke inspektorat saja ya,” kata dia.
Disamping itu, Wildan sapaan akrab Wildan Erhu Nugraha menyambut baik progress pemeriksaan yang dilakukan inspektorat Gresik. Apalagi, pelantikan Kasi Pemerintahan Desa Munggugebang ditangguhkan demi menghormati proses pemeriksaan yang masih berjalan.
“Ada progress kemarin Camat mengambil keputusan menunda pelantikan pada pekan kemarin sebelum lebaran, tim inspektorat melakukan investagasi lumayanlah,” kata dia.
Hingga detik ini, pria yang juga mengajar sebagai guru di salah satu SMA swasta di Gresik ini mengaku tidak mendapat terror atau ancaman gara-gara hasil seleksi tersebut viral. Wildan juga belum mendapat panggilan dari pihak desa terkait kasus ini.
“Pihak desa belum ada obrolan. Harapan saya ada mediasi tapi pihak desa belum ada sampai lebaran tidak pemanggilan saya ke kantor desa,” terangnya kepada TribunJatim.com.
Diketahui, inspektorat Pemkab Gresik turun menangani kasus ini sejak pekan lalu, setelah Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani memanggil Wildan Erhu Nugraha peserta seleksi alumni Unair yang gagal pada seleksi perangkat desa dan viral.
Setelah bertemu di kantor Bupati Gresik pada Jumat (7/5/2021) sore, orang nomor satu di Kabupaten Gresik itu memerintahkan inspektorat untuk menindaklanjuti tes seleksi perangkat desa Munggugebang tersebut.
Tes yang digelar pada awal Mei itu hanya diikuti tiga peserta saja. Yaitu, Wildan Erhu Nugraha yang merupakan lulusan Unair, kemudian mantan anggota BPD desa setempat Suparno beserta istrinya Sri Danarti.
Pasutri tersebut merupakan lulusan kejar paket C, meski pendidikan lebih rendah tapi keduanya berhasil mendapat nilai yang nyaris sempurna tanpa cacat. Suparno mendapat nilai 100 sedangkan istrinya, Sri Danarti mendapat nilai 99. Wildan mendapat nilai yang paling rendah yaitu 68.
Alhasil, tes seleksi perangkat desa tersebut viral dan menjadi perbincangan di media sosial. Banyak yang menduga soal tes tersebut bocor dan lain sebagainya. Saat ini seleksi perangkat desa tersebut sedang ditangani oleh inspektorat Kabupaten Gresik.
Berita tentang Perangkat Desa