Israel Serang Palestina
Meledak Serangan Paling Mematikan Israel, Rumah Pentolan Hamas Luluh Lantak, Yahya Sinwar Terbunuh?
Israel kembali melancarkan serangan udara di Jalur Gaza yang menewaskan 26 warga Palestina pada Minggu. Rumah pentolan Hamas juga hancur.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Serangan paling mematikan Israel terjadi pada Minggu (16/5/2021).
Korban serangan Israel yang didominasi anak-anak membuat hati teriris.
Terbaru, Israel bahkan meluluh lantakkan rumah pentolan Hamas.

Israel kembali melancarkan serangan udara di Jalur Gaza yang menewaskan 26 warga Palestina pada Minggu.
Pejabat kesehatan di Gaza mengatakan, dari semua korban tewas tersebut, delapan di antaranya adalah anak-anak sebagaimana dilansir Reuters.
Dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, LBC melaporkan, serangan tersebut adalah serangan paling mematikan Israel selama sepekan terakhir.
Baca juga: Anak-anak Gaza Teriak Tank Israel Membom, Situasi Suram Bak Film Horor, Melarikan Diri ke Perbatasan
Reuters melaporkan, total korban tewas di Gaza kini mencapai 174 orang dengan 47 di antaranya adalah anak-anak.
Sementara itu, di Israel 10 orang dilaporkan tewas.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dijadwalkan mengadakan pertemuan pada Minggu malam untuk membahas konflik terbaru di wilayah tersebut.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengingatkan bahwa setiap serangan yang menargetkan sipil dan media secara sembarangan melanggar hukum internasional.
Baik Israel dan Hamas berkeras bahwa mereka akan tetap melanjutkan tembakan lintas perbatasan mereka.

Di hari yang sama, serangan udara Israel menghantam dan menghancurkan rumah Kepala Sayap Politik Hamas Yahya Sinwar di Gaza.
Pernyataan tersebut disampaikan militer Israel sebagaimana dilansir AFP.
Namun, masih belum jelas apakah Sinwar terbunuh dalam serangan tersebut.
"Di antara target yang diserang adalah tempat tinggal Yahya Sinwar, Ketua Biro Politik Hamas di Gaza,” ujar militer Israel.
Baca juga: Marah Besar Jurnalis ke Israel, 2 Detik Kantor Lenyap Dihantam 3 Rudal, Tak Akan Diam: Tuhan itu Ada
Militer Israel juga menyatakan, serangan tersebut juga menghantam rumah saudara Yahya Sinwar, Muhammad Sinwar, yang menjabat sebagai Kepala Logistik dan Tenaga Kerja Hamas.
Israel juga merilis video yang menunjukkan gumpalan asap dan kerusakan parah di Gaza.
"Kedua kediaman itu berfungsi sebagai infrastruktur militer untuk organisasi teror Hamas," sambung militer Israel.
Baca juga: Rupanya Israel Ngeyel Lobi Indonesia Sejak Dulu, Soekarno Tak Berubah Selama Palestina Belum Merdeka
Para saksi membenarkan kepada AFP bahwa serangan udara dari Israel telah menerjang rumah Sinwar.
Sebelum menjabat sebagai Ketua Biro Politik Hamas, Sinwar merupakan mantan komandan cabang militer Hamas.
Dia sempat masuk penjara Israel selama 20 tahun sebelum akhirnya dibebaskan pada 2011 sebagai bagian dari pertukaran tahanan.
Sinwar pertama kali terpilih sebagai Ketua Biro Politik Hamas di Gaza pada 2017.
Pada Maret, Sinwar terpilih lagi menduduki jabatan tersebut, menjadikannya pemimpin de facto gerakan di kantong Palestina yang diblokade Israel tersebut.

Sebelumnya, Israel menyerang dan menghancurkan gedung 12 lantai di Gaza City yang merupakan kantor dari media Associated Press dari AS dan kantor Al Jazeera yang berbasis di Qatar.
Militer Israel mengatakan gedung bernama al-Jala tersebut adalah target militer yang sah dan menuding bahwa gedung tersebut merupakan kantor militer Hamas.
Israel juga mengeklaim, pihaknya telah memberikan peringatan sebelumnya kepada warga sipil untuk keluar dari gedung tersebut.
Associated Press mengutuk serangan itu dan meminta Israel untuk mengajukan bukti kehadiran Hamas di gedung itu.
"Kami tidak memiliki indikasi Hamas berada di dalam gedung tersebut atau aktif di dalam gedung," ujar Associated Press.
Baca juga: AS Turun Tangan, Joe Biden Miris Bombardir Roket Hamas, Tegang Isi Telepon dengan Presiden Palestina
Setelah Israel mengebom gedung al-Jala, Hamas menembakkan 120 roket dalam semalam.
Israel menyatakan, banyak di antara roket tersebut berhasil dicegat dan sekitar 12 roket jatuh di Gaza.
Orang-orang Israel lari ke tempat perlindungan bom saat sirene peringatan tembakan roket meraung di Tel Aviv dan Beersheba.
Sekitar 10 orang terluka saat berupaya berlindung, kata petugas medis.