Virus Corona di Jatim
Dinkes Jatim Catat 353 KIPI Vaksinasi Covid-19, 287 Diantaranya Karena Penggunaan Vaksin AstraZeneca
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur ungkap ada 353 KIPI usai vaksinasi Covid-19. Didominasi penggunaan vaksin AstraZeneca.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Hefty Suud
Reporter: Fatimatuz Zahroh | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur Herlin Ferliana menyampaikan, setidaknya ada sebanyak 353 Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dialami warga Jawa Timur (Jatim) usai vaksinasi virus Corona ( Covid-19 ).
Tiga diantaranya adalah KIPI serius, sisanya sebanyak 350 adanya KIPI dengan gejala non serius atau ringan.
Dirinya memastikan, semua nakes memantau dengan ketat seluruh peserta vaksinasi selama 30 menit setelah imunisasi sehingga KIPI terdeteksi dengan baik.
"Untuk tiga KIPI yang serius, itu setelah menggunakan vaksin AstraZeneca. Namun setelah kita teliti, semuanya adalah koinsiden. Artinya tidak terkait dengan vaksinasi," tegas Herlin, Selasa (18/5/2021).
Baca juga: Muncul KIPI Vaksinasi Berujung Kematian, Dinkes: Insyaallah 8.500 Dosis AstraZeneca di Ponorogo Aman
Selanjutnya untuk KIPI non serius sebanyak 350 kejadian, berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Timur, 284 KIPI yang terjadi adalah karena penggunaan vaksin AstraZeneca.
Sebanyak 66 KIPI yang terjadi karena menggunakan vaksin Sinovac.

"Gejala yang dialami adalah demam, diikuti mual dan muntah," tegas Herlin.
Laporan terkait KIPI ini juga sempat disampaikan Herlin saat rakor dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait progres vaksinasi di Jawa Timur.
Lebih lanjut Herlin mengatakan bahwa saat ini perlu dilakukan penggerakan kembali secara masif vaksinasi Covid-19.
Terutama setelah libur Lebaran 2021 ada kecenderungan minat vaksinasi yang menurun.
Baca juga: Waspada Varian Baru Covid-19, Sudah Vaksin Masih Bisa Terpapar, Kuncinya Tetap Protokol Kesehatan
Progresnya untuk vaksinasi di Jatim secara keseluruh sasaran baik itu SDM Kesehatan, Pelayanan Publik dan lansia sudah 44,71 persen.
Dengan total stok di Jatim saat ini masih ada 2,4 juta dosis, termasuk yang ada di kabupaten kota.
"Kalau dilihat dari progres per sasaran, untuk SDM Kesehatan sudah 109 persen, untuk pelayan publik sudah 73,49 persen. Yang memang harus masih didorong adalah lansia yang progresnya masih 16,5 persen," tegas Herlin.
Di sisi lain, Herlin juga mengatakan bahwa di dua pekan ini pihaknya mengingatkan agar penggunaan vaksjn AstraZeneca dengan nomor batch CTMAV516 yang didistribusikan pada Maret lalu akan expired tanggal 31 Mei 2021.
"Kami memohon pada kabupaten kota untuk mengidentifikasi di fasyankes imunisasi khususnya milik TNI Polri agar vaksin tersebut segera digunakan. Vaksin AZ juga bisa diberikan ke puskesmas untuj didistribusikan ke sasaran baru jika sasaran TNI Polri sudah divaksin dan masih ada sisa," pungkas Herlin.
Berita tentang Jawa Timur
Berita tentang vaksin Sinovac
Berita tentang vaksin AstraZeneca