Berita Pasuruan
Hari Pertama Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Kota Pasuruan, Gus Ipul Wanti-wanti Konsisten Prokes
Kota Pasuruan mulai uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hari ini, Kamis (20/5/2021). Wali Kota Gus Ipul wanti-wanti protokol kesehatan.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Hefty Suud
Reporter: Galih Lintartika | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Kota Pasuruan mulai melakukan uji coba sekolah atau Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hari ini, Kamis (20/5/2021).
Uji coba digelar serentak di seluruh SD dan SMP, baik negeri maupun swasta.
“Alhamdulillah secara umum uji coba sekolah tatap muka berjalan lancar,” kata Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf ( Gus Ipul ) usai inspeksi mendadak di SDN Pekuncen, Kota Pasuruan.
Skenario penerapan protokol kesehatan pun berjalan sesuai yang diinginkan.
Semua sekolah juga telah membentuk Satgas Covid-19 yang masing-masing terdiri dari lima personel.
Baca juga: Gus Ipul Gratiskan Rapid Tes Antigen Untuk Santri Asal Pasuruan yang Kembali ke Ponpes, Ini Caranya
Para pelajar yang masuk lingkungan sekolah harus diantar orang tua masing-masing dan memakai masker dan face shield.
Di gerbang sekolah mereka langsung disambut petugas, dicek suhu tubuhnya dan diminta cuci tangan.
Jam masuk sekolah juga dibedakan agar tidak terjadi antrean.
Kelas 1-2 misalnya masuk jam 07.00 WIB. Kemudian kelas 3-4 masuk jam 08.00 WIB, dan kelas 5-6 masuk jam 09.00.
“Untuk uji coba kali ini, jam masuk sekolah hanya 2 jam dan dilkukan seminggu dua kali pertemuan tatap muka,” kata Gus Ipul.
Jika proses uji coba berhasil, akan dilakukan evaluasi untuk meningkatkan waktu sekolah, misalnya akan ditambah seminggu jadi tiga kali atau bahkan bisa jadi lima kali.
Apabila saat ini hanya 30 persen pelajar yang ikut, maka nantinya bisa ditingkatkan jadi 50 persen.
Baca juga: Surabaya Siap PTM Usai Lebaran 2021, Asal Tak Ada Lonjakan Kasus Covid-19 Setelah Libur Panjang
Untuk menjamin penerapan protokol kesehatan, Pemerintah Kota Pasuruan juga mewajibkan seluruh guru maupun pegawai di lingkungan sekolah sudah mengikuti vaksinasi Covid-19.
Tak hanya itu, di semua area sekolah juga harus terpasang tanda pengatur jarak, sehingga meskipun banyak siswa, tapi mereka sudah memahami akan aturan tidak boleh berkerumun.