Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Ada Empat Pemadaman Listrik Jaringan Tulungagung karena Balon Udara Kiriman dan Layang-layang

Kabupaten Tulungagung ikut menanggung akibat diterbangkannya balon-balon udara dari wilayah lain, pascalebaran kemarin

Penulis: David Yohanes | Editor: Januar
TribunJatim.com/ David Yohanes
Barang bukti balon udara di Tulungagung 

Reporter: David Yohanes | Editor: Januar AS

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG- Kabupaten Tulungagung ikut menanggung akibat diterbangkannya balon-balon udara dari wilayah lain, pascalebaran kemarin.

Sekurangnya ada empat pemadaman listrik di ULP PLN Rayon Tulungagung yang diakibatkan oleh kiriman balon dari luar kota.

Balon-balin itu jatuh tepat di jaringan transmisi listrik, hingga mengakibatkan korsleting.

Menurut ULP PLN Rayon Tulungagung, Timbar Imam Priyadi, empat balon udara itu diperkirakan dari wilayah Trenggalek dan Ponorogo.

Balon udara tanpa awak itu antara lain jatuh di jaringanJalan Raya Bandung-Campurdarat Kecamatan Pakel, jaringan Jalan Raya Bandung-Durenan Kecamatan Durenan Trenggalek, jaringan Desa Podorejo Sumbergempol dan di Desa Babadan Kecamatan Karangrejo.

“Kami menerima laporan, tidak ada balin udara yang berasal dari Tulungagung,” terang Timbar, Senin (24/5/2021).

Lanjut Timbar, balon-balon udara ini biasanya jatuh sehari setelah diterbangkan.

Kondisi ini yang menyulitkan untuk melacak siapa yang menerbangkan balin itu.

Satu dari empat balon jatuh di jaringan utama di Desa Babadan, Kecamatan Karangrejo.

Baca juga: Mobilio Putih Berhenti di Flyover Buduran, Ternyata Pengemudinya Meninggal Dunia

“Butuh waktu untuk menemukan titik jatuhnya balon dan pemulihan jaringan yang padam. Paling cepat 1,5 jam,” ungkap Timbar.

Jika tidak ada warga yang tahu  titik jatuhnya balon, maka petuga butuh waktu lebih lama untuk melakukan pencarian.

Setelah balon udara diambil dari jaringan listrik, secara bertahap aliran listrik dikembalikan.

Kejadian ini menyebabkan kerugian, karena ada daya listrik yang tidak tersalurkan ke pelanggan.

“Kerusakan yang ditimbulkan tidak berlalu besar. Tapi kerugian paling besar karena ada energi yang tak tersalurkan,” ujar Timbar.

Selain empat balon udara kiriman ini, ada satu kejadian pemadaman listrik karena layang-layang jenis sendaren atau gapangan.

Mainan udara ukuran besar ini jatuh di jaringan transmisi di Kecamatan Ngunut.

Layang-layang ini milik warga Tulungagung dan dinaikkan dari wilayah Tulungagung.

Namun saat benda ini turun di jaringan dan menyebabkan pemadaman listrik, pemiliknya tidak ditemukan.

Kejadian ini adalah yang pertama di tahun 2021 ini.

Sementara tahun lalu ada lebih dari 15 pemadaman listrik karena layang-layang.

“Harapannya memang layang-layang ini yang pertama dan yang terakhir. Jangan ada lagi,” ucap Timbar.

Diakui Timbar, musim layang-layang saat ini belum tiba.

Mainan ini akan marak saat musim kemarau yang diwarnai tiupun angin kencang.

Namun pihaknya berharap kesadaran masyarakat untuk menjaga agar layang-layang tidak turun di jaringan transmisi listrik.

Sebab ada kebiasaan layang-layang ini sengaja ditinggal tanpa diawasi.

Saat angin reda, layang-layang turun tanpa diketahui pemiliknya dan mengenai kabel listrik PLN. (David Yohanes)

Kumpulan berita Tulungagung terkini

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved