Berita Viral
Akhir Miris Pengangguran Bucin ke Pacar, Puasa 40 Malam Berharap Dapat Rp 3 Miliar, Nasib Kini Buruk
Pria itu menempuh jalan tak masuk akal demi belikan pacarnya mobil mewah. Telanjur jadi budak cinta.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Seorang pengangguran menjadi budak cinta atau bucin hingga nasibnya berakhir buruk.
Pria itu menempuh jalan tak masuk akal demi belikan pacarnya mobil mewah.
Akibatnya, nyawa pria itu nyaris terancam karena tindakannya.
Simak kisahnya yang bisa menjadi pelajaran.
Cerita ini terjadi di Zimbabwe.
Seorang pria tidak hanya sedang jatuh cinta, dia juga tiba-tiba menjadi sangat religius.
Pemuda itu memiliki keyakinan jika dia berpuasa selama 40 hari 40 malam, maka Tuhan akan memberinya mobil mewah.
Mobil itu nantinya akan dia berikan kepada pacarnya sebagai hadiah.
Baca juga: Tragedi Berdarah Probolinggo, Pria Bacok Pacar si Adik saat Lihat Video Syur, Terkuak dari Pemeran
Pemuda bernama Mark Muradzira yang berusia 27 tahun itu adalah pemimpin Gereja Kebangkitan Suci di Kota Bindura, Provinsi Mashonaland Tengah, Zimbabwe Tengah.
Mark adalah seorang pengangguran tanpa pendapatan dan standar hidup rata-rata.
Namun karena cinta, ia tetap ingin memberikan pacarnya sebuah mobil mewah yang selalu diinginkan kekasihnya itu.
Untuk memenuhi keinginan pacarnya itu, Mark harus menghasilkan setidaknya 150.000 Pound atau setara dengan lebih dari Rp 3 miliar.
Tentu saja untuk pengangguran seperti dia, itu sangat jauh.
Baca juga: Istri Syok Lihat Suami Potong Kelamin dan Masukkan ke Toples, Pelaku Ngaku Dapat Bisikan Gaib: Lihat
Tidak punya pilihan, Mark kemudian berpikir jika dia berpuasa selama 40 hari 40 malam, maka Tuhan akan memberinya sebuah Lamborghini.
Dengan tekad itu, Mark pergi sendirian ke pegunungan tepencil untuk menghindari tergoda oleh makanan.
Di sana, pemuda itu bertekad untuk tidak melakukan apa pun, hanya berpuasa.
Sayangnya, rencananya tidak berhasil.

Dikutip TribunJatim.com dari TribunMedan, Rabu (26/5/2021), tak sampai berpuasa sampai 40 hari, Mark pingsan karena kelaparan.
33 hari setelah Mark pergi ke pegunungan untuk berpuasa, teman-temannya khawatir sehingga mereka pergi mencarinya.
Teman-temannya pun menemukan Mark dalam kondisi kritis, lalu segera membawanya ke Rumah Sakit Umum Bindura dalam keadaan darurat.
Satu kaki Mark dalam keadaan buruk dan kritis, tetapi beruntung bisa dirawat tepat waktu dan menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang baik.
Baca juga: Tragedi Istri Bobot 102 Kg Tak Sengaja Bunuh Suami, Duduki Leher Tuntut Kata Maaf, Anak Jadi Saksi
Pemimpin gereja, Uskup Mawuru mengatakan, “Dia lebih baik mencari pekerjaan karena dia menganggur.”
Para jemaat gereja Mark kemudian mencoba mengumpulkan cukup uang untuk membeli Lamborghini senilai 150.000 Pound.
Namun kemudian sumbangan tersebut dialihkan untuk membantu membayar tagihan rumah sakit yang besar.
Baca juga: Tragedi Sadis Mama Muda Hamil Disayat Maling, Sekarat Ditinggal Sholat Ied, Pelaku Belum Ditangkap
Kini pemuda 27 tahun itu tidak hanya tak memiliki mobil mewah, tetapi juga kehilangan kesehatannya dan membawa utang yang banyak.
Tidak jelas berapa lama Mark tanpa makan dan minum.
Secara teori, seseorang dapat bertahan hidup hingga tiga minggu tanpa makanan.
Namun jika tidak ada air minum selama tiga sampai empat hari, maka akan menimbulkan gangguan kesehatan yang serius.
Kondisi itu hanya bisa berlangsung sekitar seminggu saja.
Beberapa tahun lalu, terungkap kisah pria bernama Alex Skeel (21) yang dijadikan budak cinta oleh pacarnya sendiri, Jordan Worth.
Alex yang berasal dari Stewartby, Inggris itu pasrah disiksa oleh setengah mati oleh pacarnya.
Mengutip Daily Mail via suar.grid.id ( grup TribunJatim.com ), pacarnya hampir setiap hari menyerangnya menggunakan senjata macam palu, obeng. pisau dan sikat rambut selama 9 bulan penuh.
Baca juga: Lamongan Berdarah, Diejek Belum Nikah, Pria Paciran Nekat Bacok Suami Mantan Pacar, Lihat Endingnya
Dalam wawancaranya dengan BBC, Alex mengkisahkan bagaimana ia kelaparan, kesakitan dan dibakar oleh pacarnya sejak 2017 lalu.
Semua siksaan yang ia dapat tak mau dibalas Alex karena ia takut cinta pacar kepada dirinya akan hilang.
Badan kurus, penuh luka dan infeksi lantas menjadi 'teman' Alex setiap hari saat karena siksaan keji pacarnya.
"Dia sangat peduli, percaya diri, penuh kasih," katanya.
"Dia benar-benar menunjukkan minat padaku," cerita Alex saat pertama kali bertemu dengan pacarnya.
Baca juga: Cinta Buta, TKW di Ponorogo Kena Tipu Kekasihnya, Pelaku Gasak Puluhan Juta Rupiah dari ATM Korban
Indah di awal, kisah asmara Alex berubah bagai neraka dunia.
Entah karena sebab apa pacarnya mulai berubah menjadi beringas.
"(Jordan akan) berkata, aku tidak terlalu suka warna abu-abu, aku tidak berpikir kamu harus memakai warna abu-abu," kenang Alex.
"(Dia akan mengatakan) Saya tidak suka rambutmu seperti itu, kamu harus memiliki rambut seperti ini. Saya tidak suka sepatu yang kamu kenakan. Tapi saya tidak pernah menganggapnya negatif," papar Alex.
Baca juga: 4 Shio yang Kurang Hoki Hari Ini 26 Mei 2021 Shio Ular Jangan Sombong, Shio Kerbau Sakit di Punggung
Setelah itu Alex akan diserang oleh pacarnya secara membabi buta.
Hingga pada akhir 2017 ada seorang tetangga melihat Alex meringkuk bersimbah darah karena pergelangan tangannya robek.
Pergelangan tangan Alex robek usai pacarnya menyiksanya.
Tetangga kemudian menelpon polisi agar segera memberi bantuan ke rumah Alex.
Polisi yang menanyai Alex apa yang terjadi setelah pria itu siuman.
Namun Alex enggan bercerita apa yang terjadi sebenarnya.
Baca juga: Orang Tua Remaja Pengujar Kebencian Minta Maaf, Gus Miftah Merespon 3 Poin: Semoga Cepat Sembuh
Walau begitu polisi tak percaya dengan pengakuan Alex dan melakukan penyelidikan hingga akhirnya meringkus pacarnya, Jordan Worth.
Jordan lantas dijatuhi hukuman selama 7 tahun penjara pada April 2018 lalu.
"Sekarang saya bebas dari hubungan, saya mulai memahami pelecehan dengan lebih baik. Dan saya harap saya bisa membantu orang lain memahaminya juga," kata Alex yang kini sudah sehat dan menjadi pelatih tim sepak bola.
"Kenangan itu tidak akan pernah meninggalkanku," katanya.
"Tapi saya belajar cara mengatasinya."
"Saya mendapat banyak dukungan dari teman dan keluarga saya dan saya sedang membangun masa depan untuk saya dan anak-anak saya," pungkasnya.