Kecelakaan Maut di Poncokusumo Malang
Tangis Keluarga Pecah Mendengar Kabar Kecelakaan Maut di Poncokusumo Malang: Keluargaku Tiada
Isak tangis keluarga korban kecelakaan maut di Poncokusumo Malang pecah mendengar kabar saudaranya meninggal dunia.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
Reporter: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Isak tangis keluarga korban kecelakaan maut di Poncokusumo, Kabupaten Malang, pecah setelah mendengar kabar ada saudaranya meninggal dunia, Rabu (26/5/2021).
Rombongan yang berisikan belasan penumpang itu terlibat kecelakaan maut yang menyebabkan 8 orang meninggal dunia sekitar pukul 12.30 WIB.
Mobil pikap yang dikendarai para korban untuk arisan RT itu menabrak pohon yang berada persis di pinggir Jalan Raya Dusun Simpar, Desa Wiringanom, Poncokusumo.
Sang sopir, tergencet bagian depan mobil. Sementara para penumpang yang berada di bak terbuka terlempar jatuh ke aspal dan ke selokan yang berada di pinggir jalan raya.
Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian, indikasi awal penyebab kecelakaan maut tersebut akibat sopir mobil yang mengantuk.
"Jadi mobil ini melaju kencang dari timur ke barat, lalu lepas kendali dan kemudian menabrak pohon di pinggir jalan sebelah kiri. Indikasinya sopir mengantuk," ucap Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar, Rabu (26/5/2021).
Kejadian tersebut membuat empat warga yang masing-masing bernama Istikomah (36), Mochamaf Asim (44), Sutrisno (52) dan Niswana Ilma (15) harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang dan Rumah Sakit Sumber Sentosa Tumpang Malang.
Sedangkan delapan warga yang meninggal dunia di antaranya Sumiati (59), Tuni (59), Anik Andriayani (56), Luluk (55), Atik (51), Dahayu (8), Satiyaningsih (23) dan Khansa (7).
Baca juga: Update Kecelakaan Maut di Poncokusumo Malang, Korban Meninggal Bertambah 1 Orang, Berikut Datanya
Suasana di rumah duka yang terletak di Gang Panca Karya, Ledoksari, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang banyak dipenuhi oleh para tetangga dan juga pelayat.
Para pelayat terus berdatangan ke rumah duka. Karena korban yang meninggal dunia merupakan tetangga yang rumahnya saling berdekatan dan berada di satu kampung.
Enam korban yang meninggal dunia merupakan warga Ledoksari, Sementara dua lainnya merupakan warga Kebonsari dan warga Donomulyo, Kabupaten Malang.
Kerabat salah satu korban, Sutrisno menyampaikan, tujuan rombongan ke Ranupani, Kabupaten Lumajang ialah untuk menghadiri acara arisan RT yang digelar di rumah Tio.
Tio merupakan warga Ranupane, yang juga kontrak rumah di Ledoksari. Rumah yang dikontrak tersebut kini ditempati oleh anaknya Tio. Karena anaknya Tio ini sedang menempuh sekolah di Malang.
"Kebetulan yang dapat arisan di rumah Pak Tio. Jadi warga berbondong-bondong untuk berkunjung dan bersilaturahmi ke Ranupane," ucapnya.
Total ada dua kendaraan yang ditumpangi oleh warga saat berangkat ke Ranupane, yaitu mobil pikap yang terlibat kecelakaan dan satu mobil jeep.
Mereka berangkat berbarengan dari Tumpang, sebelum akhirnya terlibat kecelakaan saat perjalanan pulang menuju kembali ke rumah.
"Sebenarnya niatan warga ini baik. Karena ingin bersilaturahmi. Tapi tahu-tahunya pulang ada musibah. Yang menyebabkan keluargaku tiada," ucapnya sambil menahan air mata.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Poncokusumo Malang, Diduga Sopir Mengantuk, Penumpang Terlempar Jatuh
Warga sekitar pun banyak yang kaget, setelah melihat kabar bahwa tetangganya telah meninggal dunia. Terlebih, kecelakaan yang menewaskan delapan orang tersebut merupakan warga satu kampung.
Suasana di Gang Panca Karya saat ini banyak didatangi oleh para pelayat. Sementara warga sekitar kini sedang mempersiapkan pemakaman untuk Khanza, bocah yang malam ini baru saja dikabarkan meninggal dunia.
"Mohon doanya untuk tetangga kami. Meskipun kami tetangga. Tapi bagi saya, mereka (korban) ada suadara kami juga," ucap warga setempat.