Teknisi Terjepit Lift di Hotel Malang
Manajemen Hotel di Malang Belum Berkomentar Atas Kasus Tewasnya Teknisi yang Terjepit Lift
Manajemen hotel di Kota Malang belum memberi komentar terkait kejadian tewasnya teknisi yang terjepit lift.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
Reporter: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Terkait kasus tewasnya seorang teknisi lift di hotel Kota Malang, hingga kini belum ada jawaban resmi dari pihak manajemen hotel, Jumat (28/5/2021).
Pasalnya, posisi teknisi yang meninggal dunia tersebut berada di lift khusus untuk karyawan, dan bukan lift untuk tamu.
Awak media pun tidak diperkenankan untuk memasuki hotel saat dilakukannya proses evakuasi oleh Tim Pemadam Kebakaran, BPBD, dan PMI Kota Malang.
Berdasarkan laporan awal yang diterima Tim Pemadam Kebakaran Kota Malang menyebutkan, ada seorang teknisi yang telah meninggal dunia dalam posisi terjepit lift.
Teknisi tersebut bernama Suprihandi, yang meninggal dunia di lokasi kejadian saat sedang memperbaiki lift di hotel Kota Malang.
"Jadi teknisi ini terjepit di antara sepasar pintu sama relnya lift. Jadi kepalanya yang terjepit," ucap Kepala UPT Damkar Kota Malang, Teguh Budi Wibowo.
Saat melakukan evakuasi, petugas mengalami kesulitan untuk mengeluarkan jasad korban yang masih terjepit lift.
Sekitar pukul 12:00 WIB, jasad korban baru bisa dievakuasi ke mobil ambulance dari laporan awal yang diterima petugas sekitar pukul 09:30 WIB.
"Jarak yang cukup sempit membuat kami kesulitan mengevakuasi. Kendalanya cuma kesulitan untuk mengeluarkan. Makanya kan namanya juga manusia, bagaimana cara mengevakuasi seperti manusia juga," ucapnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Seorang Teknisi Tewas Terjepit Lift di Hotel Kota Malang, Evakuasi Butuh Waktu Lama
Setelah dievakuasi, jenazah langsung dibawa ke Kamar Mayat Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang (RSSA).
Pihak manajemen hotel juga sempat mendatangi kamar mayat RSSA Malang.
Namun, saat ditanya oleh awak media, pria berbaju batik tersebut langsung masuk ke dalam mobil.
"Saat ini kita masih fokus pada penanganan korban. Nanti kita segera menyiapkan konferensi pers," pungkasnya.