Apotek Online Lifepack
Cytomegalovirus Menular Melalui Cairan Tubuh, Berikut Langkah-langkah Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Cytomegalovirus menular melalui cairan tubuh, pencegahan CMV pada ibu hamil dan orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah penting dilakukan.
TRIBUNJATIM.COM - Cytomegalovirus (CMV) adalah suatu jenis virus yang umum menginfeksi manusia. CMV dapat menginfeksi dan bertahan di dalam tubuh manusia (dorman) untuk waktu yang lama.
Pada sebagian besar kasus, CMV tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala atau hanya menimbulkan gejala ringan yang dapat sembuh dengan sendirinya.
Namun, pada kasus tertentu seperti pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan janin, virus ini dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Informasi
Cytomegalovirus (CMV) adalah virus yang termasuk ke dalam kelompok virus yang dikenal sebagai herpes virus, herpesviridae, atau human herpesvirus-5 (HHV-5). Infeksi virus CMV berhubungan erat dengan infeksi yang terjadi pada kelenjar air liur (salivary gland). Infeksi pertama kali dengan CMV biasanya tidak menunjukkan gejala (asimptomatik).
Setelah itu, virus dapat bertahan di dalam tubuh manusia atau dorman. Di kemudian hari, virus ini dapat terreaktivasi kembali dan menyebabkan gejala pada orang dengan kondisi sistem kekebalan tubuh yang lemah (immunocompromised). Data menunjukkan bahwa CMV menginfeksi sekitar 60-70 persen orang dewasa pada negara maju dan hampir 100 persen pada negara berkembang.

Gejala
Pada sebagian besar kasus, infeksi CMV tidak menimbulkan gejala. Beberapa gejala yang mungkin ditemukan, antara lain:
● Demam tinggi ( di atas 38OC)
● Nyeri otot
● Merasa lemas
● Lesi kemerahan pada kulit (skin rash)
● Nyeri tenggorokan
● Pembengkakan kelenjar air liur
Umumnya, gejala akan hilang dalam 3 minggu tanpa memerlukan pengobatan khusus. Keterlibatan organ lain sangat jarang terjadi pada pasien dengan sistem imun yang baik (immunocompetent). Pada pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (immunocompromised), seperti pada pasien HIV, transplantasi organ, dan transplantasi sumsum tulang belakang, gejala CMV yang muncul dapat lebih berat, seperti:
● Hepatitis
● Retinitis cytomegalovirus
● Esophagitis
● Colitis cytomegalovirus
● Poliradikulopati
● Encephalitis subakut
Penyebab
Penyebaran CMV terutama terjadi melalui kontak erat dengan seseorang yang sudah menderita CMV. CMV baru dapat ditularkan apabila virus tersebut sedang dalam fase aktif. Virus disebut “aktif” pada saat:
● Infeksi CMV pertama kali, biasanya pada anak-anak
● Reaktivasi virus, pada saat terjadi penurunan sistem kekebalan tubuh
● Terinfeksi virus CMV dengan tipe yang berbeda
Orang dengan CMV dapat menularkan virus melalui cairan tubuh seperti air liur, urin, darah, air mata, air mani, dan air susu ibu. CMV disebarkan dari orang yang terinfeksi melalui cara-cara berikut:
● Dari kontak langsung dengan air liur atau air seni, terutama dari bayi dan anak kecil
● Melalui kontak seksual
● Melalui ASI pada bayi yang menyusu
● Melalui transplantasi organ dan transfusi darah
Ibu hamil dapat menularkan virus aktif kepada bayi yang masih di dalam kandungan. Kondisi ini disebut sebagai kongenital CMV. Pada kongenital CMV, gejala infeksi dapat terdeteksi setelah kelahiran atau beberapa tahun kemudian. Beberapa gejala CMV yang dapat ditemukan pada bayi yang baru lahir adalah:
● Kelahiran prematur dengan berat badan lahir rendah
● Ukuran kepala bayi kecil (mikrosefali)
● Kulit dan mata bayi tampak kuning
● Pembesaran hati dan limpa
Selain itu, gejala yang paling sering ditemukan beberapa bulan atau tahun kemudian adalah gangguan pendengaran dan keterlambatan pertumbuhan.
Diagnosis
Diagnosis pasti jarang diperlukan pada pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang baik. Dokter akan menanyakan keluhan dan riwayat penyakit yang diderita. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan klinis. Diagnosis pasti CMV tidak dapat dibuat hanya berdasarkan pemeriksaan klinis. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain:
● Tes serologis untuk memeriksa antibodi terhadap virus (IgM dan IgG anti-CMV)
● Pemeriksaan PCR untuk mendeteksi DNA virus. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan definitif untuk infeksi CMV.
Pengobatan
Penderita infeksi CMV dengan sistem kekebalan tubuh yang baik atau pada pasien tanpa gejala pada umumnya tidak memerlukan terapi khusus.
Pengobatan anti-virus diperlukan pada pasien, dengan:
● Bayi dengan kongenital CMV
● Pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
● Pasien yang menjalani transplantasi stem cell
Beberapa pilihan terapi anti-virus yang dapat digunakan adalah cidofovir, foscarnet, ganciclovir, dan valganciclovir. Konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan terapi sesuai dengan kebutuhan.
Pencegahan
Pencegahan CMV penting dilakukan, terutama pada ibu hamil dan orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
● Cuci tangan dengan sabun dan air, terutama sebelum dan setelah melakukan kontak dengan anak kecil
● Mencuci mainan atau benda yang sering kontak dengan air liur atau urin secara teratur
● Hindari berbagi makanan atau minuman dari gelas atau piring dan alat makan yang sama dengan orang lain
● Buang sampah yang telah terkontaminasi cairan tubuh, seperti popok dan tisu
● Lakukan pemeriksaan TORCH pada kehamilan
● Hindari berganti-ganti pasangan seksual
Ingin berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mengenai kesehatan? Unduh aplikasi Lifepack. Tebus resep obat, bebas antre. Tersedia melalui Google Play Store maupun App Store. (dr Felicia Puspita)
Referensi:
National Health Service. Cytomegalovirus (CMV). NHS website. 2020 (online)
Centers for Disease Control and Prevention. Cytomegalovirus (CMV) and Congenital CMV Infection. CDC website. 2021 (online)
Shorman M. Cytomegalovirus. StatPearls. 2020 (online)
Akpan US, Pillarisetty LS. Congenital Cytomegalovirus Infection. StatPearls. 2020 (online)