Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Probolinggo

Tahanan Kabur di Probolinggo Diduga Tewas Gantung Diri Tapi Lidah Tak Menjulur Keluar

Berhenti sudah pelarian Ahmad Fauzi (26 tahun) warga Desa Sambirak Kidul Kecamatan Kota Anyar Kabupaten Probolinggo

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Januar
istimewa
ilustrasi- tahanan buron yang tewas di Probolinggo 

Reporter: Tony Hermawan | Editor: Januar AS

TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO- Berhenti sudah pelarian Ahmad Fauzi (26 tahun) warga Desa Sambirak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo.

Pelaku kriminal spesialis pencurian motor itu ditemukan tidak bernyawa menggantung di pohon, setelah kabur dari Mapolsek Kota Anyar. Diduga dalam pelariannya pelaku melakukan bunuh diri.

Dari foto yang diperoleh, saat kali pertama Fauzi ditemukan tewas kondisinya sudah berbeda ketika berada di dalam ruang tahanan.

Ia mengenakan pakaian batik. Kepalanya ditutup menggunakan kaos. Kemudian membawa sebongkah kain yang diselempangkan di punggung. Serta tangannya sudah dalam keadaan tidak terborgol.

Bisa dipastikan, saat Fauzi berkeliaran di luar tidak ada warga yang curiga. Penampilannya yang sedemikian rupa warga yang melihatnya mengira Fauzi seperti warga biasa.

Tapi siapa sangka dalam penyamaran itu, Fauzi ternyata seorang tahanan yang ditangkap karena melakukan 5 kali pencurian sepeda motor di Probolinggo dan 3 kali di Situbondo.

Baca juga: Dua Hari Buron, Tahanan Kabur Probolinggo Ditemukan Gantung Diri di Hutan

Dua hari menjadi buronan polisi, Fauzi ditemukan tewas gantung diri di hutan Desa Curah Temu, kecamatan setempat, Senin (31/5/2021). Jenazahnya kali pertama kali ditemukan warga.

Warga lantas melaporkan kejadian itu ke polisi. Jenazah Fauzi kemudian diantarkan ke kamar jenazah RSUD Waluyo Jati Kraksaan untuk dilakukan otopsi.

Tindakan tersebut dilakukan untuk memastikan penyebab kematian Fauzi.
Sebab seseorang yang melakukan gantung diri mempunyai ciri utama untuk mengidentifikasi kematian. Yakni lidah menjular keluar dari mulut. Namun, ciri tersebut tidak ada dalam tubuh Fauzi.

Kapolsek Kota Anyar Iptu Agus Sumarsono saat dikonfirmasi membenarkan bahwa Fauzi tewas karena gantung diri. Sebab dari hasil pemeriksaan tidak ada ciri-ciri bekas tindakan kekerasan.

"Benar bunuh diri untuk detailnya silahkan tanya langsung ke Polres ya, saya lagi ada tamu," tutupnya.

Kasat Reskrim Polres Probolinggo, AKP Rizky Santoso menyatakan, yang bersangkutan kabur dari Mapolsek Kota Anyar ketika hendak dimintai keterangan di ruang penyidikan.

"Ketika petugas sedang makan jam 16.00 WIB. Pelaku dengan tangan diborgol berhasil kabur dari ruang penyidikan. Kaburnya pada hari Sabtu 29/5. Polisi baru mengetahui ketika yang bersangkutan sudah tidak ada ditempat,"ucapnya.

Dugaan awal, pelaku lari dari Mapolsek
Kota Anyar dengan melompati jendela. Kemudian kabur ke ladang belakang polsek
dengan keadaan tangan masih diborgol.

" Sebagian warga ada mengetahui jika Fauzi sempat lewat depan rumahnya. Namun tidak terlalu jelas, karena waktu itu suasana sore menjelang malam atau mau magrib,"ucapnya.

Lanjutnya, ia mengaku cukup heran Fauzi berhasil kabur. Padahal saat ditangkap sebulan lalu kaki kanannya sudah ditembak.

Rizky juga mengaku tak habis pikir tahanannya memilih mengakhiri hidup yang sangat tragis ketimbang menjalani masa hukuman.

Sebab selama dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan terhadap yang bersangkutan tidak ada tanda-tanda gangguan mental. Namun dalam riwayat keluarga, tahanan tersebut mengalami keretakan keluarga.

"Informasi yang masuk bapak ibunya bercerai begitu," pungkasnya.

Kumpulan berita Probolinggo terkini

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved