Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Penganiaya Bocah SD di Kos Sudah Punya Istri, Korban Ditemukan Bersimbah Darah Luka di Kepala

Kini polisi buru pelaku penganiaya bocah SD di kamar kos yang ditemukan bersimbah darah luka di kepala, ternyata sudah berkeluarga.

Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
Shutterstock via yp.scmp.com
Ilustrasi bocah SD dianiaya tetangga kos 

Penulis: Alga Wibisono | Editor: Sudarma Adi

TRIBUNJATIM.COM - Kasus bocah SD bersimbah darah di kamar kos masih menjalani penyelidikan.

Korban berinisial JM (12) ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri, Rabu (26/5/2021) lalu.

Tepatnya di dalam sebuah kamar kos yang terletak di Jalan Kupang Krajan V-A, Surabaya.

Bocah SD  berinisial JM ditemukan dengan luka parah di bagian kepalanya.

Baca juga: Kesal Tak Diberi Kabar, Pemuda di Pasuruan Tega Aniaya Tunangan di Warung Makan, Aksi Terekam CCTV

Namun, penghuni kamar kos tempat JM ditemukan telah kosong ditinggal.

Diduga, JM dianiaya oleh penghuni kamar kos sebelum akhirnya mereka kabur.

Sementara itu, Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Arief Rizky Wicaksana membenarkan adanya laporan penganiayaan tersebut.

Pihaknya masih menyelidiki dan mencari bukti terkait kasus tersebut. 

"Kami akan segera memanggil saksi dari keluarga korban. Kita sudah koordinasi dengan keluarga korban. Kami selidiki dulu,"ujarnya. 

Saat ini, korban tengah dalam perawatan intensif di rumah sakit.

Paman korban, Fugita Purnama (36), warga Jalan Kupang Krajan IV, Surabaya akhirnya datang ke Polrestabes Surabaya.

Ia datang dengan keperluan memeriksa perkembangan kasus yang menimpa ponakannya tersebut.

"Awalnya kakek korban mencari keberadaan korban setelah keluar rumah pukul 12.00 WIB. Baru ketemu jam 14.00 WIB."

"Pas ditemukan sudah dalam keadaan kritis. Tidak sadar. Handpone-nya juga hilang," kata Fugita.

Lebih lanjut, Fugita mengatakan ia mendapat saksi dari tetangga kos.

Tetangga kos sempat melihat penghuni kamar kos berinisal WB (46), warga Garut, Jawa Barat, tersebut tergopoh keluar kamar kos.

WB membawa serta istri dan dua anaknya untuk bergegas pergi dari kos yang dihuninya belum genap setengah tahun tersebut.

"Tidak ada tetangga yang tahu saat kejadian itu."

"Namun ada saksi yang melihat keluarga tersebut cepat-cepat keluar kos."

"Penghuni baru juga," ungkapnya.

Paman bocah korban penganiayaan di Surabaya
Paman bocah korban penganiayaan di Surabaya (TribunJatim.com/ Firman Rachmanudin)

Kini, Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya tengah melakukan penyelidikan atas kasus penganiayaan JM.

Korban siswa SD berinisial JM yang masih berusia 12 tahun tersebut luka parah.

Saat ini, polisi meminta keterangan keluarga korban untuk mendapat petunjuk dan kronologi dugaan penganiayaan tersebut.

Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Arief Rizky Wicaksana mengatakan, pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui siapa pelaku yang menganiaya korban hingga alami luka parah tersebut.

"Pihak keluarga sudah datang dan masih kami mintai keterangan," ujarnya saat dihubungi, Senin (31/5/2021) sore.

Sementara itu, beredar beberapa foto terduga pelaku WB di media sosial yang dikaitkan sebagai pelaku penganiayaan terhadap JM.

Meski begitu, Arief masih belum dapat memastikan, apakah foto yang beredar tersebut benar-benar WB pelaku penganiayaan bocah SD tersebut.

"Belum bisa kami pastikan. Dari keterangan korban ini baru nanti bisa diketahui siapa terduganya," tandasnya.

Baca juga: Gelap Mata Suami Kala Rumah Tangga Terkoyak, Beli Pisau Tiba-tiba Membabi Buta, Istri Berlumur Darah

Sementara itu di Aceh, viral video di media sosial yang merekam bocah laki-laki diikat dan kedua tangannya ke belakang.

Viral pada Rabu (26/5/2021), tampak leher bocah tersebut diikat dengan tali nilon warna kuning oleh seorang pria.

Sementara kedua tangannya diikat ke belakang dengan tali biru oleh pria yang jadi pelaku penyiksaan.

Bocah malang tersebut lalu diseret pria tersebut seperti hewan.

Aksi ini bahkan dipertontonkan ke warga dan rekan sebayanya.

Bocah tersebut terlihat tak berkutik diperlakukan tak manusiawi.

Dilansir TribunJatimcom dari Kompas.com, video berdurasi 15 detik tersebut direkam di Desa Ceumpeudak, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara.

Kapolsek Tanah Jambo Aye, AKP Ahmad Yani membenarkan peristiwa tersebut.

Ia mengatakan, bocah tersebut mengambil uang kotak amal di masjid untuk makan.

Hal tersebut terpaksa ia lakukan karena ayahnya sedang sakit dan tak bisa bekerja.

Setelah mencuri, uang tersebut digunakan untuk membeli makan dirinya dan sang ayah.

Sementara sisanya diberikan kepada pamannya.

Mengetahui hal tersebut, paman pelaku mengembalikan seluruh uang yang diambil oleh keponakannya.

"Ayahnya sakit dan dirawat di rumah. Pelaku membeli makanan untuk dirinya dan ayahnya. Sisanya diberikan ke pamannya."

"Paman bocah ini menggenapkan uang Rp1,5 juta sesuai isi celengan masjid itu dan sudah diserahkan," kata Ahmad.

Baca juga: Gara-gara Lontong, Suami Bunuh Istrinya yang Hamil 6 Bulan di Depan Anak, Lemparkan Pisau ke Leher

Ahmad mengatakan, polisi juga telah mendatangi pelaku yang mengikat leher bocah tersebut.

Ia adalah Kepala Urusan Pembangunan di Desa Ceumpedak, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Bakhtiar M Johan.

Menurut Ahmad, antara pelaku Bachtiar dan keluarga bocah sepakat untuk tidak memperpanjang kasus tersebut.

Sementara itu, Bakhtiar mengaku meminta maaf atas tindakannya menyeret bocah yang diduga mencuri kotak amal.

Permohonan maaf tersebut disampaikan Bakhtiar lewat rekaman video berdurasi 30 detik.

Dalam video permintaan maaf, pria ini beralasan bahwa aksi kekerasan tersebut sebagai bentuk terapi kejut bagi bocah itu.

"Saya meminta maaf kepada semua orang yang keberatan atas aksi itu," kata Bakhtiar, Jumat (28/5/2021).

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved