Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hukum dan Kriminal

Nasib Gadis ABG ’Tawanan’ Pasutri di Kos, Disekap di Lemari Buat Dijual, Imbas Jarang Pamit Keluarga

Sungguh sial nasib gadis ABG yang menjadi tawanan sepasang suami istri prostitusi, tega menyekap korban di dalam lemari hingga ditemukan oleh ayahnya.

Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
Tribunnews.com
Ilustrasi gadis remaja dijadikan PSK oleh pasangan suami istri di indekos 

Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Arie Noer Rachmawati

TRIBUNJATIM.COM - Seorang gadis ABG usia 16 tahun menjadi tawanan sepasang suami istri di sebuah rumah kos.

Si gadis ABG disekap di lemari saat dicari orang tuanya.

Ternyata si gadis hendak diperdagangkan oleh pelaku.

Kedua pelaku antara lain adalah pasangan suami istri yang melakukan praktik prostitusi.

Bakal dijajakkan ke pria hidung belang, beruntung sang gadis ABG lebih dulu diselamatkan.

Baca juga: Trauma Gadis ABG Tak Tahu Direkam saat Mandi, Video Terancam Disebar, Si Om Genit Minta Berhubungan

Ilustrasi
Ilustrasi (YouTube via Tribun Jateng)

Sungguh pilu pengalaman yang dialami korban yakni gadis ABG yang putus sekolah sejak SMP.

Gadis berusia 16 tahun itu diduga korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Terkait kasus tersebut, polisi telah mengamankan pasangan suami istri (pasutri).

Mereka adalah FM dan suaminya berinisial BS.

Keduanya diduga melakukan perdagangan orang.

Proses penangkapannya cukup dramatis, sebab diawali dengan keduanya yang berniat menyembunyikan kegiatan di sebuah kamar kos.

Baca juga: Aurel Hermansyah Diet Gila-gilaan seusai Keguguran, Istri Atta Halilintar Mengeluh soal Tubuh: Susah

Korban ditemui oleh keluarganya di dalam lemari.

Gadis tersebut disekap dalam kondisi tangan dan kaki terikat di dalam lemari kamar.

Mulanya, A diam-diam menghubungi kakaknya lewat pesan singkat media sosial menggunakan ponsel milik pria hidung belang yang harus dilayani.

Hal itu diungkap langsung oleh paman korban S (54).

Baca juga: Nasib Pilu Gadis ABG Kediri Dirudapaksa Pria Hidung Belang, Berawal dari Ngopi di Sebuah Waduk

Siswi SMP di Batam nekat menjual dirinya melalui penyalur prostitusi online demi membeli kuota internet.
Siswi SMP di Batam nekat menjual dirinya melalui penyalur prostitusi online demi membeli kuota internet. (via Kompas.com)

Ketika itu sang kakak bersama ayahnya langsung menggeruduk indekos sesuai petunjuk A, di kawasan Gang Bhineka, Jalan Ir Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).

"Katanya ada yang ngasih kabar, sama ponakan saya si EL, akhirnya dicari tuh alamatnya, dikasih tahu di belakang BCA Ciputat saja," ujar S di kediamannya, Minggu (31/5/2021).

Setibanya di lokasi, sang ayah mendapati A disekap di dalam lemari.

Adapun FM dan BS bersembunyi di balik pintu.

S mengatakan, A, keponakannya hendak dibawa ke suatu tempat, masih berkaitan dengan penjualan orang.

"Mulanya sempat bilang tidak ada A. Ternyata ada di dalam, dalam lemari diumpetin," ujar S.

Sang ayah pun langsung membawa pulang putrinya ke rumah malam itu juga.

Baca juga: Pengakuan Muncikari Prostitusi Online Anak di Bawah Umur di Kota Blitar: Buat Kebutuhan Mereka

Sementara itu kondisi A penuh luka lebam di beberapa bagian.

Diduga gadis putus sekolah sejak SMP itu juga dianiaya.

"Ada bengap-bengap biru, katanya mau divisum, biru merah-merah, bibirnya sampe jontor," kata S.

Hingga kemudian ayah korban melaporkan pasutri itu ke Polres Tangsel.

S mengungkapkan, keponakannya sudah jarang pulang sejak habis lebaran, atau pertengahan Mei 2021.

"Dia (korban) tuh jarang pamit, enggak pernah pamit. biasanya dia pergi enggak pulang-pulang, bilangnya beli bakso, perginya diam-diam," ujarnya.

Ilustrasi prostitusi artis yang ramai dibicarakan
Ilustrasi prostitusi artis yang ramai dibicarakan (Tribun-Timur.com)

Sementara, pihak kepolisian dikabarkan sudah menangkap pasutri FM dan BS.

Pasutri itu menjadikan A sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) berkali-kali.

"Sudah di Polres tersangkanya, sudah diamanin, dua orang, pasutri itu," ujar Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanuddin.

"Kita kenakan TPPO," tambahnya.

Iman juga mengatakan, akan mendalami dugaan pidana penganiayaan berdasarkan kondisi korban yang penuh lebam.

"Nanti kalau ada fakta hukum penganiayaannya, kami junctokan," ujar Iman.

Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Angga Surya Saputra, membenarkan FM dan suaminya, BS sudah ditangkap.

Keterangan sementara, A sudah dua kali dijadikan PSK melayani pria hidung belang di indekos.

FM bertugas menyiapkan FM dan indekos sebagai tempat kencan.

Sementara BS bertugas mencarikan pria hidung belang.

"(Penangkapan) kmarin malam perempuan sekira jam 11, tadi siang laki-laki. Karena waktu itu laki-laki tidak ada di kediamannya," ujar Angga melalui sambungan telepon, Senin (31/5/2021).

Sementara, FM dan BS ditetapkan tersangka atas tindak pidana TPPO anak di bawah umur.

"Pasal yang ditersangkakan itu kan TPPO dan atau Pasal 80 Perlindungan Anak. Jadi kita memang fokus pemenuhan keduanya," ujarnya.

Korban sudah menjalani visum untuk menguatkan bukti sangkaan TPPO.

Ilustrasi wanita hilang karena diculik oleh suami orang
Ilustrasi wanita hilang karena diculik oleh suami orang (Tribunnews.com)

Warga yang tinggal di dekat indekos dua lantai itu mengonfirmasi hal adanya penangkapan pasutri FM dan BS pada Sabtu malam.

Ia tidak terlalu kaget jika indekos berkelir putih itu terlibat masalah, terlebih yang terkait dengan eksploitasi seks.

Pasalnya, ia sendiri sudah resah atas keberadaan indekos tersebut yang dikelola terlalu bebas bahkan tanpa pendataan.

"Ini kosan gak jelas amburadul. Bebas, sekarang gini, yang punya kosan saja saya tanya tahu enggak tuh identitas pelaku, enggak punya. Nah seharusnya kan orang kalau mau ngekos gitu dimintain identitas dong," ujar Lina di lokasi.

Baca juga: Iming-iming Uang Rp 10 Ribu, Bocah 7 Tahun Diculik saat Bermain, Endingnya Ditukar dengan Gas 3 Kg

Ia juga sering mendapati pasangan muda-mudi bukan suami istri namun menginap satu kamar di indekos tersebut.

"Karena awal-awalnya sudah sering kosan ini orang yang bukan suami istri banyak yang kos. Sudah banyak orang yang bukan suami istri tapi ngekos di situ," ujarnya.

Selain itu, keributan juga beberapa kali terjadi di indekos suaranya sampai terdengar ke tetangga sekitar dan sangat mengganggu.

"Jujur aja, saya sebagai warga melihat kos-kosan itu sudah mengganggu lingkungan sini. Karena sering sebelum kejadian ini, ada yang ributlah, pernah juga ada yang kos di situ bukan suami istri itu menipu ibu saya. Banyak deh kejadiannya. Kadang ribut teriak teriak warga keluar semua," terangnya.

Ikuti terus selengkapnya berita tentang Hukum dan Kriminal serta berita viral lain

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved