Berita Tulungagung
Petani di Tulungagung Harus Sewa Tukang Tembak, Untuk Melindungi Bibit Padi Dari Serangan Tikus
Serangan hama tikus menyerang bibit tanaman padi di area persawahan Desa Ngranti, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung
Penulis: David Yohanes | Editor: Januar
Reporter: David Yohanes | Editor: Januar AS
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Serangan hama tikus menyerang bibit tanaman padi di area persawahan Desa Ngranti, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.
Binatang pengerat ini memakan batang bibit padi, menyebabkan petani kesulitan mendapatkan bibit.
Serangan tikus banyak menyasar bibit padi yang masih di papan penyemaian dan belum dicabut.
Namun serangan juga meluas pada benih yang sudah dicabut dan disiapkan di sawah yang akan ditanami.
Hama ini memakan bagian batang benih padi, sehingga tidak bisa lagi ditanam.
"Sebelum ditanam, benihnya disiapkan berjajar di area sawah. Tahu-tahu paginya sudah diacak-acak oleh tikus," tutur seorang petani bernama Ny Mulyati,
Untuk mengindari tikus, ada pula banjaran benih yang batangnya sengaja dibenamkan dalam lumpur sawah.
Namun tikus ini dengan cerdik menggali lumpur dan memakan batang benih padi.
Akibatnya banyak petani kebingungan mencari tambahan benih, karena benih yang disiapkan dimakan tikus.
Baca juga: Pengedar Narkoba Jaringan Lapas Tertangkap di Sidoarjo
"Sebenarnya sudah dikasih umpan racun, yang mati juga banyak. Tapi serangannya tidak juga berkurang," keluh Mulyati.
Untuk menjaga benih di papan semaian, para petani membuat pagar sekelilingnya dengan plastik.
Ada pula yang menggunakan lembaran galvalum untuk pagar penghalang tikus.
Untuk 10 kilogram benih, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 1.400.000 untuk membeli lembaran galvalum.
"Sebenarnya bisa pakai seng juga, tapi tidak awet. Bisa pakai plastik, tapi juga kurang efektif," sambung Mulyati.