Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kabupaten Kediri

Ibadah Haji 2021 Ditiadakan, Pemilik Toko Oleh-oleh dan Perlengkapan Haji di Kediri Merugi

Ibadah Haji 2021 ditiadakan, pemilik toko oleh-oleh dan perlengkapan haji di Kediri merugi. Dia juga memberhentikan 17 pegawainya.

Penulis: Farid Mukarrom | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/FARID MUKARROM
Tempat oleh-oleh haji di Katang, ,Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, merugi akibat kebijakan larangan haji 2021. 

Reporter: Farid Mukarrom | Editor: Dwi Prastika

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Pemerintah pusat melalui Kementerian Agama menyampaikan pengumuman bahwa keberangkatan Ibadah Haji 2021 dibatalkan, karena masih dalam masa pandemi Covid-19 (virus Corona).

Keputusan ini menjadi kabar tak menyenangkan bagi para calon jemaah haji yang harusnya diberangkatkan tahun ini.

Pasalnya, sebelumnya pada tahun 2020, calon jemaah haji juga tak jadi diberangkatkan karena masih dalam masa pandemi Covid-19.

Selain calon jemaah haji Indonesia yang merasakan dampak kesulitan dengan kebijakan ini, para pemilik usaha oleh-oleh dan perlengkapan haji juga mengalami kerugian akibat kebijakan pembatalan Ibadah Haji 2021.

Seperti yang dialami oleh Suhairi Maghfur, pemilik perlengkapan haji di Jalan Pemenang No 2 Katang, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.

Ia mengaku terdampak dengan adanya kebijakan larangan haji 2021. 

“Kita mengantisisipasi dengan mempertahankan barang atau stok yang dulu masih ada,” ujarnya kepada TribunJatim.com, Senin (7/6/2021). 

Pria yang akrab disapa Maghfur ini mengatakan, dengan kebijakan ini, tak sedikit barangnya atau produknya yang terpaksa dibuang karena kedaluwarsa. 

“Jika dibilang mengalami kerugian iya, seperti makanan kacang arab, dan krim (sejenis sabun) dan pelembab itu ada masa kedaluwarsanya. Itu sudah tidak bisa dipakai dan kita buang,” imbuhnya. 

Sementara itu, untuk produk lainnya seperti baju atau pakaian ihram dan sepatu haji, Maghfur mengusahakan untuk menjaganya.

Baca juga: Ibadah Haji 2021 Ditiadakan, Biro Travel Haji Kediri Pasrah, 450 Calon Jemaah Tak Jadi Berangkat

“Kita jaga (baju dan sepatu haji) semoga tahun depan atau berikutnya sudah bisa berangkat dan dipakai kembali,” tuturnya. 

Maghfur menjelaskan, secara umum dengan adanya kebijakan ini yang dirasakan sejak tahun lalu, omzet yang didapatkan berkurang hingga 60 persen. 

“Namun kita berupaya mempertahankan agar tetap mendapat penghasilan dari berjualan pakaian muslim seperti sarung, kopiah hingga mukena. Untuk makanan yang masih tetap jalan ini ada kurma” ungkapnya.

Tak hanya dalam masalah produk yang tak laku, Maghfur juga terpaksa memberhentikan sebanyak 17 pegawainya dari total 27 orang. 

“Dulu ada tiga toko, sekarang bertahan menjadi 2 toko saja. Sebelumnya ada 27 orang sekarang tinggal 10 saja,” jelasnya.

Maghfur juga berharap tahun depan tak ada kebijakan larangan ibadah haji agar usahanya tetap bisa berjalan.

Berita tentang Kabupaten Kediri

Berita tentang Jawa Timur

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved