Berita Malang
Melihat Deretan Poster Musisi Nusantara Pecinta Alam di Lobby Balaikota Malang
Ada yang berbeda di lobby Balaikota Malang dalam beberapa hari belakangan ini. Pada dinding tembok terpampang poster sejumlah musisi terkenal di
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Januar
Reporter: Rifky Edgar | Editor: Januar AS
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Ada yang berbeda di lobby Balaikota Malang dalam beberapa hari belakangan ini. Pada dinding tembok terpampang poster sejumlah musisi terkenal di Indonesia.
Sejumlah musisi seperti Ully Sigar Rusadi, Gombloh, The Rollies, Iwan Fals, The Gembells, Rita Ruby Hartland, Koes Plus, Frankie and Jane, Deddy Stanzah dan Tina menjadi hiasan yang ditempelkan di dalam mading Balaikota Malang.
Poster tersebut merupakan kolaborasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang dan Museum Musik Indonesia (MMI), serta didukung oleh Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang.
"Jadi poster ini dalam rangka memperingati hari Lingkungan Hidup. Jadi kami MMI menampilkan musisi-musisi Indonesia yang getol menyuarakan pesan-pesan alam dan lingkungan," singkatnya.
Sejumlah poster yang dipasang di mading Balaikota Malang itu sebenarnya bukan pertama kali dilakukan oleh Pemkot Malang.
Sebelumnya, dalam rangka Ulang Tahun Kota Malang ke-107 juga sempat dipasang sejumlah musisi kenamaan yang berasal dari Kota Malang.
Baca juga: Bangkalan Viral di Media Massa karena Lonjakan Covid-19, Bupati Ra Latif : Kami Semua Sedih
Wali Kotaa Malang, Sutiaji merespon positif atas inovasi yang telah dilakukan di lobby Balaikota Malang.
Kata dia, dengan adanya poster tersebut bisa menjadi wahan dan duta infografis maupun informasi tentang beragam isu terkait dengan Kota Malang.
"Saya rasa ini sangat bagus. Ini mengawinkan antara literasi musisi nusantara dengan isu-isu kekinian. Apalagi di Balaikota Malang ini banyak sekali kunjungan. Bisa menjadi informasi bagi yang datang," ucapnya.
Berikut ini merupakan potret musisi yang ditampilkan dalam kolaborasi Pemkot Malang dan MMI
ULLY SIGAR RUSADY
Rulany Indra Gartika Wirahaditenaya adalah nama asli dari musisi dan aktivis lingkungan hidup kelahiran Garut, 4 Januari 1952.
Sebuah lagu ciptaannya berjudul Harmoni Kehidupan terpilih menjadi Duta Indonesia ke Festival Pop Singer di Jepang tahun 1978.
IWAN FALS
Virgiawan Listanto lahir di Jakarta 3 September 1961, terkenal dengan nama panggungnya Iwan Fals adalah seorang penyanyi, musisi, pencipta lagu, dan kritikus yang menjadi salah satu legenda di Indonesia.
TINA SILVANA
Tina Silvana adalah penyanyi asal kota Malang yang bersuara khas dan unik. Debutnya mencuat setelah melahirkan album pertamanya berjudul "Di Bukit Panderman" (sebuah bukit yang elok di kaki Gunung Kawi Kota Batu yang biasa didaki oleh para pendaki gunung tingkat pemula) yang dirilis oleh Duba Record.
Namun sayang, setelah album perdana tersebut kemudian menghilang dan beliau sekarang berdomisili di Kota Rennes –Perancis
THE ROLLIES
The Rollies adalah sebuah grup musik jazz rock, pop, soul funk asal Bandung yang dibentuk pada tahun 1967.
Sebagai musisi, The Rollies telah berhasil menorehkan tinta emas saat lagu Kemarau ditetapkan menerima penghargaan Kalpataru di tahun 1979.
RITTA RUBBY HARTLAND
Ritta Rubby Hartland adalah seorang penyanyi country Indonesia yang terkenal di era 80-an.
Lahir di Bandung, 13 April 1960. Sudah banyak album yang telah dirilisnya antara lain: Kepada Alam dan Penciptanya, Suara Kecil Dari Panti Asuhan, Nyanyian Sawah, dan masih banyak lagi yang semua lagu-lagu dan liriknya bertemakan tentang alam, sosial dan lingkungan hidup.
KOES PLUS
Band legendaries Koes Plus telah membuat sebuah danau bernama Kolam Susuk semakin dikenal banyak orang melalui sebuah lagu. Kolam Susu, atau aslinya bernama Kolam Susuk benar-benar ada, yakni di Belu, Nusa Tenggara Timur.
Melihat keindahan yang alami dan keunikan kolam tersebut, salah satu personelnya Yon Koeswoyo terkesima. Ia kemudian mengabadikan kolam tersebut dalam lagu berjudul “Kolam Susu”
GOMBLOH
Gombloh adalah pencipta lagu balada sejati. Berita Cuaca adalah album dari Gombloh bersama Lemon Tree's Anno '69. Album ini dirilis dalam format kaset oleh Indra Record pada tahun 1982.
Lagu Lestari Alamku (BeritaCuaca) adalah sebuah maha karya dari almarhum Gombloh yang mengingatkan bahwa kita harus menjaga dan merawat kembali kelestarian alam di negeri tercinta kita ini.
THE GEMBELL’S
The Gembells merupakan grup music asal Surabaya yang berdiri pada akhir 1960an. Nama TheGembells merupakan akronim dari kata GemarBelajar.
Mereka mulai merekam album pertama yang berjudul "Pahlawan yang Dilupakan" pada 1971. Balada Kalimas sendiri direkam pada tahun 1972.
Kalimas merupakan nama sungai yang melintas di tengah kota Surabaya.
Sungai ini memiliki banyak fungsi bagi kehidupan masyarakat.
Karya lagu-lagu The Gembells banyak yang bertema tentang kritik sosial, dan salah satu judul lagu Peristiwa Kaki Lima yang dicekal oleh pemerintah pada saat itu.
FRANKY & JANE
Franky Hubert Sahilatua & Jean Mauren Sahilatua atau biasa di kenal dengan nama Franky & Jane, meski irama musik country sangat terasa dalam karya mereka, tapi jiwa musik yang mereka bawakan mengandung atmosfer budaya indonesia.
Kelebihan Franky & Jane terlihat pada penulisan lirik mereka yang naratif dengan tema pemujaan akan alam.
Tema tentang alam ini bias didengarkan dari salah satu lagu mereka yang berjudul "Kepada Angin dan Burung Burung".
DEDDY STANZAH
Melalui lagu “Sepercik Air”, Deddy Stanzah mengucapkan salam bagi dunia.
Begitu penggalan lirik lagu karya Iman A Bharata dalam album “10 Pencipta Lagu Remaja” yang dirilis Prambors dan menjadi hit tahun 1979.
Deddy lalu diundang ke Malang oleh mahasiswa Fak. Hukum UB untuk manggung di GOR Pulosari Malang. Tahun 1973 dia tampil di GOR Tenun bersama The Rollies seperti terlihat dalam foto.
Kumpulan berita Malang terkini