Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Bondowoso

5 Tikus Terpapar Bakteri Leptospira Interrogans, Dinkes Bondowoso Bersiap Skrining Leptospirosis

5 tikus terperangkap jebakan Dinkes Bondowoso terkonfirmasi leptospirosis. Pihaknya bersama Puskesmas Kademangan bersiap skrining warga.

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Hefty Suud
TribunJatim.com/Danendra Kusuma
Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso bersama Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP), Surabaya tengah mempersiapkan jebakan tikus, Senin (14/6/2021). 

Reporter: Danendra Kusuma |Editor: Heftys Suud

TRIBUNJATIM.COM, Bondowoso - 5 tikus yang terperangkap jebakan dinyatakan terkonfirmasi bakteri Leptospira Interrogans.

Hal tersebut berdasarkan penelitian Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya dengan cara memeriksa kondisi ginjal tikus.

Programer Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ) Dinkes Bondowoso, Haris Ahmadi mengatakan total ada 16 tikus terperangkap jebakan.

Tikus-tikus itu terperangkap jebakan yang diletakkan di rumah warga dan persawahan.

"Di antara 16 tikus yang tertangkap, lima ekor terkonfirmasi bakteri Leptospira Interrogans," katanya, Selasa (22/6/2021).

Baca juga: Mahasiswa Narotama Surabaya Ciptakan Alat Pengusir Hama Tikus Berbasis Internet of Things

Ia menjelaskan, dari hasil penelitian tersebut, pihaknya bakal berkordinasi dengan Puskesmas Kademangan agar siap melakukan skrining terhadap warga yang memiliki gejala-gejala penyakit leptospirosis.

Adapun gejala leptospirosis, yaitu panas, nyeri kepala, mata merah, pusing, badan kuning, nyeri perut selama satu minggu, dan nyeri betis.

Bila tak cepat tertangani, penyakit ini bisa berakibat fatal, pasien bisa mengidap gagal ginjal.

"Dinkes Bondowoso sudah menyiapkan sekitar 150 Rapid Diagnostic Test (RDT)," sebutnya.

Haris melanjutkan, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Pertanian (Disperta) Bondowoso dalam rangka pengendalian hama di sawah. 

Baca juga: Petani di Tulungagung Harus Sewa Tukang Tembak, Untuk  Melindungi Bibit Padi Dari Serangan Tikus

Sosialiasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) rumah dan lingkungan kepada warga juga penting dilakukan.

"Kalau perlu memasang jebakan tikus secara mandiri di rumah masing-masing. Selain itu, masyarakat sebaiknya mengunakan APD ketika bersih-bersih sampah atau hendak bekerja ke lahan sawah," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso bersama Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP), Surabaya menindaklanjuti munculnya kasus leptospirosis di Kelurahan Tamansari.

Mereka memasang 50 perangkap tikus di rumah pasien, para tetangga dan persawahan di wilayah RT 13 Kelurahan Tamansari, kecamatan kota.

Dalam perangkap tikus dipasang umpan potongan kelapa yang telah dibakar.

Perburuan tikus ini dilakukan selama 3 hari. 

Berita tentang Bondowoso

Berita tentang leptospirosis

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved