Daun Selada
Benarkah Konsumsi Selada Berlebihan Justru Berdampak Buruk ke Tubuh? Ketahui 4 Efeknya ini
Benarkah makan daun selada terlalu banyak malah berdampak buruk ke tubuh? Simak ulasannya!
Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Benarkah makan daun selada terlalu banyak malah berdampak buruk ke tubuh?
Meski daun selada kaya akan manfaat, akan tetapi jika cara konsumsinya secara berlebihan justru menimpulkan efek bahaya.
Lantas apa saja bahaya konsumsi selada berlebih? berikut ulasannya dilansir TribunJatim.com dari Tribun Batam, Kamis (1/7/2021).
Baca juga: Cara Mengolah Selada Air Jadi Sop Kepala Ikan ala Vietnam, Gunakan Daun dan Tangkainya Bikin Sedap
Bahaya Konsumsi Terlalu Banyak Selada
1. Nutrisi tak seimbang
Sebagian besar sayuran punya kandungan tinggi karbohidrat, rendah protein dan lemak sehat.
Karbohidrat tersebut datang dengan serat makanan yang cukup untuk mencegah sayuran menyebabkan lonjakan gula darah.
Tetapi bahkan dengan serat ini, sepiring selada tidak membuat nutrisi yang seimbang.
Protein diperlukan untuk membangun dan memperbaiki sel-sel sehat di tubuh, serta membangun jaringan otot ramping baru.
Lemak berkontribusi terhadap energi dan fungsi saraf yang sehat dan meningkatkan penyerapan vitamin dan mineral pada sayuran.
Jika kalian sering mengonsumsi selada sebagai menu harian, pastikan menyeimbangkannya dengan beberapa protein dan lemak setiap kali makan.
Baca juga: Kandungan Daun Selada, Kaya Nutrisi & Mengandung Antioksidan Tinggi, Ini 6 Manfaatnya Bagi Kesehatan
2. Kurangnya rasa
Beberapa orang dewasa masih merasa tidak tertarik untuk mengonsumsi selada.
Padahal, Kementerian Kesehatan RI, melalui program Gerakan Nasional Sadar Gizi menyarankan masyarakat Indonesia mengonsumsi setidaknya 3-5 porsi sayur dan 2-3 porsi buah setiap hari.
Sebagian alasannya mungkin karena banyak selada yang terasa pahit atau hambar.
Sehingga tidak selalu terasa enak saat dimakan mentah atau bahkan ketika dimasak.
Oleh karena itu, dalam mengolah sayuran harus kreatif dengan menggunakan teknik memasak dan bumbu rempah-rempah agar rasanya sesuai selera.

3. Risiko kontaminasi
Sayuran merupakan penyebab sebagian besar wabah penyakit bawaan makanan di Amerika Serikat.
Sebagian besar kontaminasi dapat ditelusuri ke norovirus, yang menyebar dari air yang tercemar oleh zat feses.
Kebanyakan kontaminasi selada dapat dicegah dengan sering mencuci tangan, dan mencuci serta mengeringkan selada secara menyeluruh sebelum diolah dan disajikan.
FDA merekomendasikan lebih mengurangi risiko penyakit bawaan makanan dengan menyimpan selada secara terpisah dari daging.
Selain itu, rutin membersihkan talenan ketika memasak daging dan sayuran.
Baca juga: Cara Membuat Olahan Daun Selada Jadi Salad Sayur ala Jepang, Bikin Cuma 10 Menit
4. Residu pestisida
Pestisida yang digunakan dalam pertanian konvensional juga menghadirkan risiko kesehatan bagi konsumen.
Menurut laporan 2013 dari Environmental Working Group, bahan kimia yang umum ditemukan dalam pestisida mengandung neurotoksin.
Ini dapat berdampak negatif terhadap perkembangan sistem saraf bayi dan anak-anak.
Pestisida juga dikaitkan dengan infertilitas, mengurangi fungsi kekebalan tubuh dan masalah kesehatan kronis lainnya.
Kalian dapat menghilangkan residu pestisida dengan mencuci selada dan menggosok sayuran yang memiliki kulit luar kasar seperti kentang dan wortel.
Baca juga: Ketahui 9 Manfaat Selada Air untuk Kesehatan Tubuh, Rutin Konsumsi Bisa Turunkan Risiko Diabetes