Virus Corona
Cara Melakukan Teknik Proning untuk Tingkatkan Saturasi Oksigen Pasien Covid-19, Perhatikan 8 Hal
Teknik proning dapat meningkatkan saturasi oksigen pada pasien Covid-19. Bagaimana caranya?
Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Pembahasan teknik proning ramai dibicarakan di media sosial saat kasus Covid-19 di Indonesia semakin mengganas.
Lantas, apa itu teknik proning dan cara melakukannya?
Dalam beberapa kasus, kondisi keparahan pasien Covid-19 dapat diketahui melalui kadar saturasi oksigen di dalam tubuhnya.
Teknik proning dapat meningkatkan saturasi oksigen pada pasien Covid-19.
Melansir Kompas.com, Jumat (9/7/2021), saturasi oksigen adalah kadar atau tolok ukur untuk menakar besarnya kadar oksigen dalam aliran darah.
Baca juga: Berapa Batas Aman Saturasi Oksigen? Simak Penjelasan Dokter Spesialis dan Waktu Butuh Bantuan Medis
Pemeriksaan kesehatan ini penting untuk mengetahui kondisi seseorang apakah kekurangan oksigen atau tidak.
Umumnya, kondisi ini dialami oleh pasien dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, pneumonia, kanker paru-paru, anemia, gagal jantung, serangan jantung, hingga Covid-19.
Cara mengecek saturasi oksigen
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, dr Alexander Ginting, mengatakan, salah satu cara untuk mengecek kadar saturasi oksigen di dalam tubuh menggunakan pulse oxymeter.
"Pulse oxymeter merupakan alat pemeriksaan saturasi oksigen yang praktis dan dapat digunakan sendiri di rumah," ujar Alex dilansir dari Kompas.com.
Baca juga: Cara Mendapat Vaksin Covid-19 Bagi Usia 18 Tahun ke Atas dan Perantau di Jawa Timur, Ini Syaratnya
Ia menyebutkan, alat ini berfungsi menghitung jumlah oksigen di dalam darah dengan cara mengirimkan sinar inframerah ke pembuluh darah kapiler.
Kadar oksigen dalam darah diukur dari banyak cahaya yang dipantulkan dari kapiler.
Alex menjelaskan, hasil pengukuran pulse oksimetri menggambarkan kan persentase saturasi oksigen (SpO2).
Sementara, hasil kadar oksigen darah normal dan abnormal pada pulse oxymeter adalah sebagai berikut:
- Saturasi oksigen normal: 95–100 persen
- Saturasi oksigen rendah: di bawah 95 persen
Baca juga: Ciri-ciri Tertular Virus Corona Varian Delta Menurut Ahli Epidemologi, Hindari 6 Lokasi Rawan ini
Alex mengatakan, jika dibandingkan dengan blood gas analyses (AGD), alat ini memiliki toleransi kesalahan pengukuran sebesar 2 persen.
"Artinya, hasil tes kadar oksigen dalam darah bisa 2 persen lebih tinggi atau lebih rendah dari tingkat sebenarnya," ujar dia.
Cara pemakaian oxymeter yakni hanya ditempel di ujung jari selama 3 menit, kemudian akan muncul angka saturasi dan angka nadi orang yang diperiksa.
Sementara, untuk penggunaan AGD harus menusuk darah arteri dan diambil 10 ml darahnya.
Oleh karena itu, mengetahui kadar saturasi oksigen dalam tubuh seseorang yang sedang kesulitan bernapas penting untuk dilakukan, agar bisa melaksanakan tindakan medis lebih lanjut.

Bagaimana cara meningkatkan saturasi oksigen?
Dilansir dari akun Twitter Pemprov DKI Jakarta, cara untuk meningkatkan saturasi oksigen bisa dengan melakukan teknik proning.
Proning adalah posisi tidur tengkurap pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan.
Teknik ini diterapkan pada pasien yang kadar oksigennya di bawah 94 persen, bahkan pada pasien yang menggunakan ventilator.
Tindakan ini mampu meningkatkan ventilasi dan memudahkan bernapas.
Cara melakukan proning
Selain itu, dijelaskan pula tata cara melakukan teknik proning. Ini rinciannya:
1. Siapkan 3-5 bantal, lalu tidur tengkurap dengan satu bantal di bawah leher, satu atau dua bantal di antara dada sampai paha atas, dua bantal di bawah tulang kering.
2. Kemudian, ubah posisi tidur menghadap ke kanan atau ke kiri.
3. Tidur dengan posisi setengah duduk, bagian punggung sampai tengkuk diganjal bantal. Pastikan Anda mengubah posisi berbaring tiap 30 menit dari posisi tengkurap ke berbaring sisi kanan-sisi kiri-lalu duduk sebelum kembali ke posisi pertama (tengkurap).

Hal yang perlu diperhatikan
Meski teknik proning terbilang mudah dilakukan dan sederhana, namun ada beberapa poin yang perlu diperhatikan agar manfaat proning bisa efektif dan optimal.
- Proning diperlukan jika pasien kesulitan bernapas dan kadar oksigen di bawah 94 persen.
- Hindari tengkurap selama 1 jam setelah makan.
- Diperbolehkan tengkurap hingga 16 jam sehari, dalam beberapa siklus, jika merasa nyaman.
- Bantal bisa disesuaikan untuk mengubah area tekanan dan kenyamanan.
- Pantau setiap luka tekan atau cedera terutama di sekitaran tonjolan tulang.
- Bila tidak nyaman, segera hentikan.
- Selama isolasi mandiri di rumah, penting untuk memantau oskigen, suhu tubuh, tekanan, dan gula darah.
- Jangan lakukan proning pada ibu hamil, pasien gangguna jantung, punya masalah trombosis vena dalam (diobati dalam waktu kurang dari 48 jam), dan punya masalah tulang belakang, tulang paha dan panggul.