Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hari Raya Idul Adha

Tata Cara Salat Idul Adha 2021 di Rumah, Lengkap Surat Pendek yang Dibaca Rakaat Pertama dan Kedua 

Karena pandemi Covid-19 yang belum berakhir, umat muslim dianjurkan salat Idul Adha di rumah saja. Berikut tata caranya.

Express.co.uk
ILUSTRASI Salat Idul Adha sebelum pandemi Covid-19 melanda. 

Editor: Arie Noer Rachmawati

TRIBUNJATIM.COM - Perayaan Hari Raya Idul Adha 1442 H yang jatuh pada 20 Juli 2021 tinggal menghitung hari.

Sebelum melaksanakan penyembeliahan hewan kurban, umat muslim melakukan salat Idul Adha terlebih dahulu.

Namun karena pandemi Covid-19 yang belum berakhir, umat muslim dianjurkan salat Idul Adha di rumah saja.

Lantas, seperti apa tata cara salat Idul Adha di rumah selama pandemi Covid-19 ini?

Apa saja bacaan surat pendek yang dianjurkan untuk dibaca saat salat Idul Adha itu?

Baca juga: Doa Buka Puasa Tarwiyah Jelang Idul Adha 2021, Lafal Arab Latin dan Arti, Lengkap Niat Puasa Arafah

Berikut ulasannya dilansir TribunJatim.com dari Kompas.com dan Tribun Sumsel, Minggu (18/7/2021).

Panduan atau tata cara salat Idul Adha

Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Hasanuddin Abdul Fatah menjelaskan, tata cara salat Idul Adha di rumah sama seperti saat keadaan normal.

"Urutan dan tata caranya seperti dalam keadaan normal. Sebaiknya dilaksanakan secara berjamaah bersama anggota keluarga," katanya dilansir dari Kompas.com.

Jika tidak memungkinkan untuk berjamaah, tetap sunnah dilakukan sendirian.

"Hanya, menurut para ulama, ketika salat 'Id dilaksanakan di rumah, tidak disunahkan khotbah," ujar Hasanuddin.

Sementara itu, sunah-sunah lainnya seperti mengumandangkan takbir, mandi sunnah id memakai parfum, tetap sunnah dilakukan.

Terkait takbir juga sama.

Pada rakaat pertama 7 kali dan rakaat kedua 5 kali takbir. 

Baca juga: Tata Cara Mandi Sunnah Hari Raya Idul Fitri 2021, Dilengkapi Bacaan Niat dan Waktu Tepat Melakukan

Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas mengatakan, tata cara salat Idul Adha di era pandemi masih sama.

"Sama semuanya. Yang beda niatnya saja. Yang satu niatnya mau salat Idul Fitri yang satu mau salat Idul Adha," katanya.

Sebelum salat, disunahkan untuk memperbanyak bacaan takbir, tahmid, dan tasbih.

Berikut rukun atau urutan salat Idul Adha:

1. Salat dimulai dengan menyeru "ash-shalaata jaami‘ah", tanpa azan dan iqamah.

2. Memulai dengan niat salat Idul Adha, yang jika diartikan berbunyi "Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala"

3. Membaca takbiratul ihram (Allahu Akbar) sambil mengangkat kedua tangan.

4. Membaca doa iftitah.

5. Membaca takbir sebanyak 7 (tujuh) kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan membaca "Subhaanallaahi wal hamdulillaahi wa laa ilaha illallahu wallaahu akbar."

6. Membaca surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.

7. Ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti salat biasa.

8. Pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah, disunnahkan takbir sebanyak 5 kali sambil mengangkat tangan, di luar takbir saat berdiri (takbir qiyam), dan di antara tiap takbir disunnahkan membaca "Subhaanallaahi wal hamdulillaahi wa laa ilaha illallahu wallaahu akbar."

9. Membaca Surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.

10. Ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.

Sementara itu untuk surat pendek bisa membaca surat Al-A'la pada rakaat pertama dan surat Al Insyirah pada rakaat kedua.

Baca juga: 2 Cara Mencairkan Daging Beku Terlalu Lama Disimpan di Freezer, Mudah Tanpa Alat dan Hemat Waktu

ILUSTRASI Salat Idul Adha sebelum pandemi Covid-19.
ILUSTRASI Salat Idul Adha sebelum pandemi Covid-19. (Express.co.uk)

Berikut lafal kedua surat tersebut beserta artinya.

Surat Al-A'la

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْاَعْلَىۙ
sabbiḥisma rabbikal-a'lā
1. Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi,

الَّذِيْ خَلَقَ فَسَوّٰىۖ
allażī khalaqa fa sawwā
2. Yang menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaan-Nya).

وَالَّذِيْ قَدَّرَ فَهَدٰىۖ
wallażī qaddara fa hadā
3. Yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,

وَالَّذِيْٓ اَخْرَجَ الْمَرْعٰىۖ
wallażī akhrajal-mar'ā
4. dan Yang menumbuhkan rerumputan,

فَجَعَلَهٗ غُثَاۤءً اَحْوٰىۖ
fa ja'alahụ guṡā`an aḥwā
5. lalu dijadikan-Nya (rumput-rumput) itu kering kehitam-hitaman.

سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسٰىٓ ۖ
sanuqri`uka fa lā tansā
6. Kami akan membacakan (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa,

اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفٰىۗ
illā mā syā`allāh, innahụ ya'lamul-jahra wa mā yakhfā
7. kecuali jika Allah menghendaki. Sungguh, Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.

وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرٰىۖ
wa nuyassiruka lil-yusrā
8. Dan Kami akan memudahkan bagimu ke jalan kemudahan (mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat),

فَذَكِّرْ اِنْ نَّفَعَتِ الذِّكْرٰىۗ
fa żakkir in nafa'atiż-żikrā
9. oleh sebab itu berikanlah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat,

سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَّخْشٰىۙ
sayażżakkaru may yakhsyā
10. orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran,

وَيَتَجَنَّبُهَا الْاَشْقَىۙ
wa yatajannabuhal-asyqā
11. dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya,

الَّذِيْ يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرٰىۚ
allażī yaṣlan-nāral-kubrā
12. (yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka),

ثُمَّ لَا يَمُوْتُ فِيْهَا وَلَا يَحْيٰىۗ
ṡumma lā yamụtu fīhā wa lā yaḥyā
13. selanjutnya dia di sana tidak mati dan tidak (pula) hidup.

قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰىۙ
qad aflaḥa man tazakkā
14. Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman),

وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗ
wa żakarasma rabbihī fa ṣallā
15. dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia salat.

بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۖ
bal tu`ṡirụnal-ḥayātad-dun-yā
16. Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia,

وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ
wal-ākhiratu khairuw wa abqā
17. padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.

اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙ
inna hāżā lafiṣ-ṣuḥufil-ụlā
18. Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,

صُحُفِ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى
ṣuḥufi ibrāhīma wa mụsā
19. (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.

Baca juga: 4 Cara Mengempukkan Tetelan Daging Kurban Sapi atau Kambing, Menu Hidangan Idul Adha 2021

Surat Al Insyirah

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillahirrahmanirrahim
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙ

a lam nasyraḥ laka ṣadrak

1. Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?

وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَۙ

wa waḍa'nā 'angka wizrak

2. dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu,

الَّذِيْٓ اَنْقَضَ ظَهْرَكَۙ

allażī angqaḍa ẓahrak

3. yang memberatkan punggungmu,

وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗ

wa rafa'nā laka żikrak

4. dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu.

فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ

fa inna ma'al-'usri yusrā

5. Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan,

اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ

inna ma'al-'usri yusrā

6. sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.

فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ

fa iżā faragta fanṣab

7. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),

وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ

wa ilā rabbika fargab

8. dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.

Baca artikel lainnya tentang Hari Raya Idul Adha

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved