Berita Jatim
Khofifah Berbagi Sembako ke Warga Kolong Tol Dupak-Gresik, Sisir yang Tak Terdaftar Penerima Bansos
Gubernur Jatim Khofifah berbagi sembako kepada warga yang tinggal di kolong Tol Dupak-Gresik, sisir masyarakat tak terdaftar penerima bansos.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bantuan sembako di masa pandemi Covid-19 (virus Corona) terus dibagikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Jumat (23/7/2021).
Khofifah membagikan sebanyak 250 paket sembako bagi masyarakat yang tinggal di kolong Tol Dupak-Gresik, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya.
Paket sembako yang berisi beras, minyak goreng, gula, mi instan, dan juga disertai dengan uang tunai itu diberikan oleh Gubernur Khofifah dengan harapan bisa meringankan beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Sembari membagikan sembako, Khofifah berbincang dengan warga yang tinggal dengan kondisi memprihatinkan di kolong jembatan Tol Dupak-Gresik.
Ia menanyakan kondisi mereka, bagaimana tinggal sehari-harinya hanya beratap dan berdinding jalan tol, yang bahkan bentuk rumahnya hanya berupa petak-petak gubuk dari papan kayu bekas.
Tak sedikit dinding rumah warga di sana hanya dibangun dari bongkahan kayu dan dilapisi spanduk bekas. Hanya berukuran panjang rata-rata empat meter dan lebar tak sampai dua meter, warga yang masuk rumah harus menunduk agar tidak terkena atap, yang tak lain adalah jalan tol.
"Sebagaimana teman-teman sering mengikuti, kami sering membagi sembako untuk tukang becak, lalu saya dapat informasi bahwa ada lokasi ini, yang ternyata kami menemukan mereka adalah unregistered people (orang yang tidak terdaftar)," urai Khofifah menjelaskan.
"Mereka tidak registrasi pada penerima bansos apapun, inilah yang selalu di dalam proses pendataan disebut exclusion error. Kalau kita lihat ini semua eligible (berhak) untuk terima bansos. Tapi karena tidak teregistrasi, mereka belum mendapatkan bansos," tegas Khofifah.
Baca juga: Tinjau RS Darurat di GBT, Khofifah Apresiasi Layanan Kuratif Pemkot Surabaya untuk Pasien Covid-19
Oleh sebab itu, Khofifah akan berkoordinasi dengan Wali Kota Surabaya untuk mengatasi masalah masyarakat yang tidak teregistrasi kependudukannya. Sebab jika ingin mendaftarkan mereka sebagai penerima bansos, maka harus beres dulu urusan terkait administrasi kependudukan. Mulai dari NIK, alamat tinggal, hingga kemudian masalah tempat tinggal yang layak.
Sebab berdasarkan pantauan di lapangan, kondisi masyarakat yang tinggal di kolong jembatan tol ini cukup memprihatinkan. Mereka tinggal di kolong jembatan yang kumuh, tanpa ventilasi yang layak, hingga juga tidak terjamin kebersihan sanitasinya.
Mereka rata-rata merupakan pengamen dan tenaga serabutan, bahkan sudah tinggal di kampung yang sering disebut Kampung 1001 Malam itu, bertahun-tahun.
"Saya menyampaikan terima kasih pada teman-teman yang membantu, sehingga hari ini kita bisa bersapa dengan mereka. Dan kami tentu tidak akan berhenti, kami akan melanjutkan untuk berbagi di titik-titik selanjutnya," tegas Khofifah.
Saat bersapa dengan warga masyarakat yang tinggal di kolong tol tersebut, tak lupa Khofifah mengingatkan tentang protokol kesehatan Covid-19. Bahwa saat ini masih kondisi pandemi dan harus saling menjaga diri, minimal dengan mengenakan masker.
Di sisi lain, Iin, salah satu warga kampung yang tinggal di kolong Tol Dupak-Gresik itu mengaku senang sekali karena menerima bantuan dari Gubernur Jatim Khofifah.
Menurutnya selama ini belum ada bantuan yang sampai ke lingkungannya, terutama di masa pandemi Covid-19.
"Belum pernah kami dapat bantuan. Bansos atau BLT juga tidak dapat. Makanya kami berterima kasih, ada bantuan, sekarang mencari makan susah, bisa makan sehari-hari sudah alhamdulillah," ucap Iin yang sudah 10 tahun tinggal di kolong tol bersama suami dan anaknya itu.
