Berita Malang
Pemkot Malang Siapkan 600 Tabung Oksigen dan 500 Oximeter, Dipinjamkan untuk Penanganan Covid-19
Pemerintah Kota Malang telah menyiapkan sekitar 600 tabung oksigen dan 500 oximeter. Bakal dipinjamkan untuk penanganan pasien Covid-19.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pemerintah Kota Malang telah menyiapkan sekitar 600 tabung oksigen dan 500 oximeter untuk dipinjamkan kepada RW di Kota Malang.
Tabung oksigen tersebut dipinjamkan kepada masyarakat guna mengantisipasi apabila ada warga yang positif virus Corona ( Covid-19 ) dengan gejala ringan maupun berat.
Begitu juga untuk oximeter guna memantau saturasi oksigen seseorang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, pembelian tabung oksigen kini sedang dilakukan.
Rencananya, pada 8-9 Agustus 2021 mendatang tabung oksigen tersebut telah datang dan siap untuk disalurkan kepada masyarakat.
"Rencana di tanggal 8 atau 9 Agustus 2021 tabung sudah datang. Nanti akan kita bagikan ke seluruh RW. Jadi setiap RW nanti ada tabung," ucapnya.
Baca juga: Vaksin Merah Putih Unair Disiapkan Untuk Melawan Mutan Covid-19
Pengadaan tabung oksigen ini kata Sutiaji juga senada dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah membuka pengisian tabung oksigen secara gratis di Bakorwil III Malang.
Tabung yang sedang dipersiapkan oleh Pemkot Malang tersebut memiliki kapasitas satu meter kubik senilai Rp 2,8 juta.
Sutiaji mengatakan, tidak menutup kemungkinan jumlah tabung gas yang kini sedang dipesan itu bisa bertambah.
Pihaknya menargetkan di Agustus 2021 nanti tabung gas harus sudah datang.
"Mekanismenya per RW satu. Nanti sistemnya dipinjemkan ya tabung satu meter kubik. Sementara kami pesen 600 tabung. Target secepatnya, kemarin dari penyedia itu ya Agustus," ucapnya.
Sementara itu, untuk oximeter nantinya akan diberikan kepada masing-masing RT di Kota Malang.
Hal ini setelah Pemkot Malang mendapatkan bantuan dari Juragan 99 berupa 500 oximeter.
"oximeter ini datang dari juragan 99 kan 500, itu akan kita bagikan plus ada penambahan lagi nanti," ucapnya.
Baca juga: RSSA Malang Perluas IGD Covid-19 hingga Bangun Tenda Khusus untuk Turunkan BOR
Alasan Sutiaji memberikan satu oximeter per RT ialah setelah dia mendapatkan laporan dari salah satu warga yang mengalami sesak nafas.
Ketika dicek, ternyata saturasi oksigennya di angka 70. Hal inilah yang menjadi catatan untuk pemberian oximeter kepada warga.
"Ini harus ada pemantauan. Puskesmas mempunyai tugas untuk melatih petugas di masing-masing RT RW. Untuk pendeteksi dini. Bagaimana cara menggunakan oximeter dan thermogun dan bagaimana kalau ada orang sakit. Setiap kelurahan kan ada penanggung jawab dokter masing-masing," tandasnya.
Berita tentang Malang
Berita tentang virus Corona