Info Sehat
Tabung Oksigen Langka? Mudah Cara Tingkatkan Saturasi Oksigen, Cermati 3 Posisi & Hal yang Dihindari
Mudah cara tingkatkan saturasi oksigen agar bisa terselamatkan dari masa kritis terpapar Covid-19. Proning menjadi cara ampuh yang belakangan disoroti
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Saat ini Indonesia memang sedang dilanda darurat persediaan tabung oksigen.
Terutama bagi warga yang membutuhkan bantuan tabung oksigen kala sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Tabung oksigen langka menjadi masalah lain, selain peningkatan saturasi oksigen.
Ada beberapa cara yang mudah bisa dilakukan di rumah atau cara tingkatkan saturasi oksigen.
Ada tiga posisi naikkan saturasi oksigen dan yang harus dicermati dalam melakukan proning, cara meningkatkan saturasi oksigen yang belakangan ini sedang ramai.
Baca juga: Gratis! Tersedia Layanan Isi Ulang Tabung Oksigen di Posko Darurat Gresik, Berikut Lokasinya
Umumnya, pasien yang terjangkit virus Covid-19 mengalami gejala batuk kering, demam, hingga hilangnya indera penciuman (anosmia)
Selain itu, ada suatu kondisi yang menandakan kesehatan pasien Covid-19 menjadi lebih baik atau memburuk yakni tingkat saturasi oksigen.
Biasanya, pasien Covid-19 dengan saturasi oksigen yang rendah membutuhkan asupan oksigen lebih untuk menstablikan saturasi oksigen.
Baca juga: Bantuan 60 Ton Oksigen Cair Telah Tiba di Jatim, Wagub Emil: Akan Segera Didistribusikan
Namun sayangnya, ketersediaan ruangan kosong di rumah sakit mulai menipis akibat tingginya kasus baru Covid-19 di Indonesia.
Tak hanya itu, tabung oksigen pun kini sudah mulai sulit dicari.
Oleh karena itu, pemerintah mulai menganjurkan isolasi mandiri (isoman) bagi masyarakat yang positif Covid-19.
Ternyata, cara meningkatkan saturasi oksigen bisa dilakukan di rumah dengan teknik proning.

Mudah bagi anda untuk bisa melakukan proning atau cara meningkatkan saturasi oksigen di rumah secara pribadi.
Salah satu cara untuk menaikkan saturasi oksigen tanpa tabung oksigen yakni dengan melakukan teknik proning.
Proning adalah posisi tidur tengkurap pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan.
Menurut pemberitaan Kompas.com (20/7/2021), teknik proning diperlukan bagi pasien yang memiliki saturasi oksigen antara 93-94 persen.
Pasien yang menggunakan ventilator pun juga dapat menerapkan teknik ini.
Tindakan proning termasuk langkah sederhana dalam meningkatkan ventilasi dan memudahkan bernapas.
Baca juga: Cara Pendaftaran Isi Oksigen Gratis di Malang Beserta Syarat yang Wajib Dibawa
Cermati Tiga Posisi Ini
Bagi Anda yang tertarik untuk menaikkan saturasi oksigen dengan teknik proning.
Berikut langkah-langkahnya:
Posisi 1: Siapkan 3-5 bantal, lalu tidur tengkurap dengan satu bantal di bawah leher, satu atau dua bantal di antara dada sampai paha atas, dua bantal di bawah tulang kering.
Posisi 2: Kemudian, ubah posisi tidur menghadap ke kanan atau ke kiri.
Posisi 3: Tidur dengan posisi setengah duduk, bagian punggung sampai tengkuk diganjal bantal.
Pastikan Anda mengubah posisi berbaring tiap 30 menit dari posisi tengkurap ke berbaring sisi kanan-sisi kiri-lalu duduk sebelum kembali ke posisi pertama (tengkurap).

Hal yang Perlu Diperhatikan
Lantaran mudah dilakukan, tetapi perhatikan juga beberapa hal agar manfaat teknik proning bisa optimal.
Proning diperlukan jika pasien kesulitan bernapas dan kadar oksigen di bawah 94 persen.
Hindari tengkurap selama 1 jam setelah makan.
Diperbolehkan tengkurap hingga 16 jam sehari, dalam beberapa siklus, jika merasa nyaman.
Bantal bisa disesuaikan untuk mengubah area tekanan dan kenyamanan.
Pantau setiap luka tekan atau cedera terutama di sekitaran tonjolan tulang.
Bila tidak nyaman, segera hentikan.
Selama isolasi mandiri di rumah, penting untuk memantau oskigen, suhu tubuh, tekanan, dan gula darah.
Jangan lakukan proning pada ibu hamil, pasien gangguna jantung, punya masalah trombosis vena dalam (diobati dalam waktu kurang dari 48 jam), dan punya masalah tulang belakang, tulang paha dan panggul.
Baca juga: Depo Isi Ulang Tabung Oksigen Gratis di Surabaya Resmi Dibuka Hari Ini, Bisa Diakses 24 Jam

Seperti diketahui, kekurangan oksigen dalam darah bisa mengganggu kinerja tubuh.
Dilansir dari Cleveland Clinic, beberapa kondisi berikut bisa terjadi sebagai gejala kekurangan oksigen dalam darah:
- Sakit kepala
- Sesak napas
- Detak jantung cepat
- Batuk-batuk
- Napas ngos-ngosan
- Linglung
- Kulit pucat atau membiru
Jika kekurangan oksigen dalam darah terus belanjut atau tidak mendapatkan penananganan tepat, organ vital di tubuh seperti jantung dan otak bahkan bisa rusak.
Kondisi ini pun bisa berakibat fatal.
Ikuti selengkapnya berita seputar Info Sehat lainnya