Berita Surabaya
Lumpuh Sejak 5 Tahun, Kakek 80 Tahun yang Tidur di Emperan Toko Ini Sumringah Dapat Bantuan Beras
Sabtu (31/7/2021) malam, ia bahkan sempat dikagetlan rombongan polisi mendatanginya saat sedang berisitirat di teras sebuah rumah dan toko komplek
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Firman Rachmanudin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Suryo (80) kakek asal Banyuwangi itu beradu nasib di kerasnya jalanan Surabaya.
Sabtu (31/7/2021) malam, ia bahkan sempat dikagetlan rombongan polisi mendatanginya saat sedang berisitirat di teras sebuah rumah dan toko komplek RMI Gubeng Surabaya.
"Takut di razia. Karena memang tidak punya tempat tinggal di Surabaya," kata Suryo.
Ya, Suryo sehari-hari menghabiskan sisa malamnya untuk beristirahat di emperan-emperan toko.
Berbekal sebuah sepeda angin yang sudah dimodifikasinya, Suryo melampaui keterbatasan fisik akibat lumpuh didera polio sejak umur lima tahun.
Sepeda angin yang digunakan Suryo hampir sepanjang hidup itu tampak lusuh.
Sebagian besar rangkanya berkarat. Ditambah bagian belakang terdapat bundel kantong plastik berisi pakaian dan keperluan hari-harinya memberikan kesan tak terawatnya sepeda angin Suryo.
Ia mengaku sudah dua tahun tidak pulang menengok 15 anaknya dari empat isteri yang semuanya sudah dipanggil sang pencipta.
Praktis, di kota Pahlawan, Suryo hidup sebatang kara di usia yang tersisa.
"Isteri saya sudah meninggal semua. Kalau anak ada lima belas di Banyuwangi. Sudah dua tahun ini saya tidak pulang," kata Suryo sambil menahan suaranya.
Setiap kali pulang kampung, ia melewatinya menggunakan sepeda angin yang dimilikinya.
Butuh waktu empat hari tiga malam untuk bisa menghabiskan aspal jalanan Surabaya-Banyuwangi.
Guna bertahan hidup di Surabaya, ia memilih menggunakan keahliannya memijat.
Itupun, hanya kawan-kawan yang ditemuinya di emperan toko yang kerap nmeminta jasa pijat Suryo.