Berita Banyuwangi
Gotong Royong Hadapi Pandemi Covid-19, Pemkab Banyuwangi Ajak Kampus Berkolaborasi
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meminta pihak kampus untuk turut mengambil peran penanganan Covid-19. Termasuk terkait vaksinasi.
Penulis: Haorrahman | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Haorrahman
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi terus melakukan konsolidasi dengan berbagai stakeholder dalam penanganan pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
Salah satunya dengan menggandeng kampus-kampus di Banyuwangi.
"Situasi memang sedang memprihatinkan. Semua terdampak pandemi. Insya Allah dengan kebersamaan semua pihak, kita bisa menghadapi pandemi ini,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kamis (5/8/2021).
Ipuk telah menggelar virtual meeting bersama pimpinan kampus di Banyuwangi awal pekan ini.
Baca juga: Banyuwangi Salurkan 3.000 Paket Bansos ke Warga Tak Terdaftar DTKS, Ipuk: Banyak yang Terdampak PPKM
Hadir diantaranya Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi Dr. Andang Subariyanto, Rektor IAI Ibrahimy Genteng Dr. KH. Kholilurrahman, Rektor IAI Darussalam Dr. KH. Munib Syafaat, Rektor STIKES Banyuwangi Dr. Soekardjo, Koordinator Direktur PSDKAU Unair Banyuwangi Prof. Dr. H. Widi Hidayat, dan Wakil Direktur I Politeknik Negeri Banyuwangi Dedy Hidayat Kusuma, S.T., M.Sc.
Selain itu, juga terdapat pimpinan dari Universitas PGRI Banyuwangi, STIKOM PGRI Banyuwangi, Rektor Universitas Bakti Indonesia Banyuwangi, STAI Blambangan, Politeknik Mas Ami Internasional Banyuwangi, Akademi Kesehatan Rustida Glenmore, dan Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Banyuwangi.
Dalam kesempatan tersebut, Ipuk meminta pihak kampus untuk turut mengambil peran penanganan Covid-19, termasuk pelaksanaan vaksinasi di Banyuwangi.
"Untuk mengatasi pandemi Covid-19 ini, harus ada keterlibatan semua pihak. Termasuk juga pihak kampus. Bagaimana bisa terlibat mengambil peran," ungkap Ipuk.
Keterlibatan tersebut, lanjut Ipuk, bisa dalam bidang-bidang medis maupun non-medis untuk membantu proses pelaksanaan vaksinasi.
“Misalnya mahasiswa STIKES semester akhir bisa membantu proses pengawasan pasien isoman maupun di tempat isolasi terpusat. Mereka juga bisa dilibatkan membantu pelaksanaan vaksinasi, misalnya terkait pendataannya. Tentu ini akan meringankan kerja tim medis," ujar Ipuk.
Baca juga: Libatkan Psikolog, 45 Puskesmas di Banyuwangi Lakukan Vaksinasi Covid-19 Pada ODGJ
Penanganan non medis, Ipuk juga berharap kampus beserta mahasiswanya terlibat dalam masalah sosialisasi dan pengawasan protokol kesehatan di kalangan masyarakat.
“Bisa saja edukasi pada warga tentang Covid-19 dan itu dimasukkan materi wajib selama KKN,” ujar Ipuk.
Ipuk juga menjelaskan bahwa telah melibatkan mahasiswa penerima beasiswa Banyuwangi Cerdas dalam pelaksanaan vaksinasi di Banyuwangi. Mereka menjadi petugas entry data vaksinasi.