Berita Surabaya
Volume Kendaraan di Surabaya Turun 60 Persen Selama PPKM, Covid-19 Sedikit Demi Sedikit Melandai
Dishub Kota Surabaya menyebut selama PPKM Darurat hingga PPKM Level 4 volume kendaraan mengalami penurunan. Begini kata Kadishub Irvan Wahyudrajad.
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya menyebut, selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga PPKM Level 4, volume kendaraan mengalami penurunan.
Kadishub Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan, tingkat penurunan kendaraan mencapai 60 persen sampai saat ini.
Hal itu disebabkan adanya penyekatan di sejumlah jalan. Sehingga, mengurangi mobilitas warga.
"Selama penyekatan PPKM darurat 3 Juli hingga PPKM level 4, volume kendaraan turun kisaran 60 persen," kata Irvan, Kamis (5/8/2021).
Baca juga: DPRD Surabaya Ingatkan Penumpukan dan Penanganan Sampah Medis: Pasti Ada Lonjakan
Pihaknya juga mencatat jumlah kendaraan di sejumlah titik perbatasan Kota Pahlawan.
Salah satunya di Jalan Ahmad Yani. Pada 3 Juli volume kendaraan yang masuk ke kota Surabaya 4709 mobil, 11949 motor, 160 truk. Sedangkan yang keluar mencapai 7736 mobil, 23018 motor, 296 truk.
Kemudian, pada 4 Juli volume kendaraan yang masuk turun menjadi 4344 mobil, 11023 motor, 148 truk. Sedangkan kendaraan keluar 5477 mobil, 16297 motor, 209 truk.
Hingga PPKM Level 4, 31 Juli lalu, penurunan volume kendaraan yang masuk di Jalan Ahmad Yani sangat signifikan, yakni 2159 mobil, 5477 motor, 73 truk. Sedangkan yang keluar 6435 mobil, 19147 motor, 246 truk.
"Dengan penyekatan jalan hingga saat ini, sangat efektif untuk mengurangi mobilitas warga dalam memutus mata rantai Covid-19 di Surabaya," ungkap Irvan.
Baca juga: Cerita Warga Surabaya Susah Payah Dapatkan Vaksin Covid-19 Dosis Kedua, Rela Antre Sejak Subuh
Meski demikian, lanjut Irvan, pihaknya akan terus mengevaluasi mobilitas kendaraan selama PPKM Level 4 ini berakhir.
Karena penurunan masih 60 persen, maka pembatasan dan screening harus diperketat, meski kasus virus Corona ( Covid-19 ) di Surabaya sedikit demi sedikit terus melandai.
"Masyarakat menahan diri melakukan mobilitas untuk keperluan yang tidak urgent dan sebisa mungkin WFH bagi sektor non esensial," ucapnya.
"Mulai membiasakan virtual meeting, bertransaksi secara elektronik atau e commerce. Kami akan terus bersama Polrestabes Surabaya untuk mengetatkan skrining dan penyekatan jalan," tuntasnya.
Berita tentang Surabaya
Berita tentang PPKM Level 4