Berita Lamongan
Mampir Pantai Wedung Usai Sekolah, Pelajar Pulang Nangis Cerita Diajak Kenalannya Berhubungan Badan
Pulang sekolah mampir ke Pantai Wedung, Desa Wedung Brondong, Lamongan. Pelajar ini nangis di kamar ngaku jadi korban tindakan asusila.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Seorang pelajar, GS (15) hanya bisa menangis saat didesak pertanyaan orang tuanya, lantaran tidak segera pulang ke rumah usai sekolah.
Pasalnya setelah pulang sekolah, mampir ke Pantai Wedung, Desa Wedung Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Nahas, kepergiannta ke sana membawa celaka yang akan diingat sepanjang hidupnya.
GS menjadi korban rayuan bejat pemuda kenalannya, Muhsinin (18) asal Kecamatan Brondong.
Baca juga: 1.851 Nakes di Lamongan Sudah Vaksinasi Covid-19 Tahap Tiga, 5.000 Lainnya Masih Menunggu Giliran
Pada Rabu (18/9/2021) sekitar pukul 14.00 WIB saat pulang sekolah, ia tidak segera pulang ke rumah.
GS diajak Muhsinin pergi bersama ke Pantai Wedung. Orang tua korban mencoba mencari tahu keberadaan korban dengan menanyakan ke teman-teman korban, Ailsah.
Saksi Ailsah memberitahu pada ibu korban, NI (48) bahwa GS pulang sekolah langsung pergi bersama Muhsinin.
NI tak percaya dan bertandang ke sekolah GS, tempat menuntut ilmu.
Pihak sekolah juga mengaku tidak tahu, karena sudah di luar jam sekolah. NI putus asa, dan kembali pulang ke rumah.
Tiba di rumah, ternyata GS sudah ada di kamar yang menunjukkan gelagat ganjil dengan kesehariannya.
"Dari mana kamu, kenapa menangis," tanya NI pada anaknya.
Sembari tetap sesenggukan, korban mengaku, sepulang sekolah pergi bersama Muhsinin ke Pantai Wedung.
Ia dipaksa Muhsinin untuk ikut ke pantai. Di tempat itu, Muhsinin mulai melancarkan aksi rayuannya dan terjadilah hubungan badan yang tak sepantasnya.
Korban GS tak kuasa menolak perilaku bejat Muhsinin. Usai berbuat mesum, korban dipulangkan tanpa sepengetahuan orang tuanya.
Baca juga: Lamongan Keluar dari Zona Merah Covid-19, Bupati Yuhronur: Harus Ditingkatkan
Mendapat cerita itu, NI langsung memerah dan tak terima atas perlakuan Muhsinin yang merenggut keperawanan putrinya.
NI kemudian melaporkan kejadian yang dialami putrinya ke Polisi. Kini polisi masih melalukan proses penyelidikan.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Lamongan, Iptu Estu Kwindardi dikonfirmasi mengaku baru mendengar.
Pihaknya belum bisa memberikan penjelasan duduk masalahnya, karena harus menunggu hasil penyelidikan dan penyidikan.
"Saya malah baru dengar, "kata Estu.
Berita tentang Lamongan
Berita tentang Jawa Timur