Berita Jatim
Kerahkan Kapal Cepat dan Sisir Pinggiran Pantai, Tim SAR Cari 8 ABK KM Sumber Berkah yang Karam
Sejumlah 15 orang personel dikerahkan Basarnas Surabaya guna mencari delapan orang anak buah kapal (ABK) KMN 'Sumber Berkah', yang karam di perairan
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Sejumlah 15 orang personel dikerahkan Basarnas Surabaya guna mencari delapan orang anak buah kapal (ABK) KMN 'Sumber Berkah', yang karam di perairan Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jatim, Sabtu (21/8/2011).
Pencarian hari pertama, setelah menerima laporan hasil koordinasi dari pihak Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Jatim itu, dilakukan menggunakan satu kapal, KN SAR 249 Permadi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJatim.com, hingga saat ini, petugas sedang menuju lokasi perairan yang diduga menjadi lokasi terakhir kapal nelayan dikabarkan karam.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga
Kantor Pencarian dan Pertolongan Surabaya I Wayan Suyatna mengungkapkan, selain mengirim 15 orang personel, menggunakan sebuah kapal cepat yang terbuat dari aluminium seberat 1,188 ton itu.
Pihaknya, juga telah menyiagakan delapan orang anggota penyelemat dari Kantor SAR Kabupaten Sumenep, di kawasan perairan tersebut menggunakan beberapa unit perahu karet.
"Ya kami menyiagakan untuk melakukan penyisiran pantai-pantai terdekat situ," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Sabtu (21/8/2021).
Penyisiran di kawasan pesisir pantai yang berdekatan dengan tempat diduga karamnya kapal itu, dilakukan mengacu pada hasil penemuan korban selamat.
Korban selamat dari peristiwa nahas itu, berjumlah tiga orang. Diantaranya Suwaras (49) warga Blimbing, Uliyan Andafi (27) warga Blimbing, dan pria yang biasa akrab dipanggil, Ji warga Bojonegoro.
Baca juga: BOR RSUD DR Harjono Ponorogo Tinggal 61 Persen, RSU Aisyiyah Masih Penuh
Mereka berhasil diselamatkan oleh perahu pemancing, pada Kamis (19/8/2021) kemarin, setelah terombang setelah sebelumnya terombang-ambing selama empat hari tiga malam, sejak Minggu (15/8/2021).
"Mudah-mudahan kalau ada yang mengapung daerah situ, kami cover," tuturnya.
Terkait potensi kendala yang dihadapi petugas. I Wayan mengungkapkan, cuaca buruk diperkirakan menjadi satu bentuk potensi kendala yang sewaktu-waktu dihadapi petugas selama menjalankan operasi pencarian kurun waktu tujuh hari.
Namun, berdasarkan laporan petugasnya di kapal yang telah berangkat itu. Hingga kini, cuaca dan kondisi ombak di kawasan perairan di duga lokasi kapal karam, terbilang dalam kondisi bersahabat.
"Sementara kami belum menemukan itu mudah-mudahan tidak terjadi. Sementara kami belum menemukan itu mudah-mudahan tidak terjadi," pungkas I Wayan.
Sekadar diketahui, delapan orang ABK dikabarkan hilang dalam insiden kapal nelayan tenggelam di perairan Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jatim, Kamis (19/8/2021) kemarin.