Apotek Online Lifepack
Ketahui Prosedur Terapi Plasma Konvalesen, Kenali Siapa yang Dapat Menerima dan Jadi Pendonor
Mengetahui cara kerja terapi plasma konvalesen yang banyak digunakan pada pasien dengan infeksi Covid-19. Seberapa efektif?
TRIBUNJATIM.COM - Orang yang terinfeksi virus Corona ( Covid-19 ) memiliki gejala yang dapat berbeda-beda tergantung dari sistem kekebalan tubuh yang orang tersebut.
Seseorang dapat tidak menunjukkan gejala sama sekali hingga memiliki gejala yang berat.
Prinsip penanganan pasien dengan Covid-19 bersifat simptomatis, yaitu mengobati pasien sesuai dengan gejala yang muncul.
Hingga saat ini, belum ada pengobatan spesifik yang dapat diberikan pada orang dengan infeksi Covid-19.
Oleh karena itu, berbagai macam terapi tambahan sedang diusahakan untuk membantu mengurangi gejala yang timbul dan mempercepat kesembuhan pasien, terutama pada pasien yang memiliki gejala yang berat.
Salah satu terapi tambahan tersebut adalah terapi plasma konvalesen.
Terapi ini mungkin sudah sering Anda dengar disebut-sebut sebagai terapi tambahan pada pasien Covid-19.
Namun, apakah sebenarnya terapi plasma konvalesen itu? Mari simak ulasan berikut yang telah ditinjau tim dokter Lifepack, dr Felicia Puspita, S.Ked.
Apa itu terapi plasma konvalesen?
Terapi plasma konvalesen adalah terapi adjuvant (terapi tambahan) yang saat ini banyak digunakan pada pasien dengan infeksi Covid-19.
Terapi ini dilakukan dengan menggunakan plasma darah yang didonorkan dari pasien yang sebelumnya telah menderita Covid-19.
Terapi plasma konvalesen ini merupakan bentuk dari imunoterapi pasif. Terapi ini telah digunakan dalam pengobatan influenza, SARS, flu burung (H5N1), ebola, dan beberapa penyakit infeksi virus lainnya.
Siapa saja yang dapat menerima terapi plasma konvalesen?
Hingga saat ini, terapi plasma konvalesen dapat diberikan kepada pasien dengan infeksi Covid-19 yang memiliki gejala menengah hingga berat.
Terapi plasma ini bertujuan untuk membantu mempercepat perbaikan gejala pada pasien dan tidak dapat diberikan sebagai terapi pencegahan.