Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Apotek Online Lifepack

Sama-sama Harus Diberikan 2 Dosis, Ketahui Perbandingan Vaksin Astrazeneca dan Vaksin Sinovac

Mengenal perbedaan vaksin Sinovac dan vaksin Astrazeneca. Jenis vaksin Covid-19 yang paling banyak digunakan di Indonesia.

Editor: Hefty Suud
Shutterstock by M-Foto
Ilustrasi - Perbedaan Vaksin AstraZeneca dan vaksin Sinovac. 

TRIBUNJATIM.COM - Saat ini, program vaksinasi Covid-19 semakin gencar dilakukan di berbagai negara di dunia.

Hal ini bertujuan untuk mempercepat munculnya kekebalan kelompok (herd immunity).

Di Indonesia sendiri, pemerintah telah menjalankan program vaksinasi tersebut.

Terdapat berbagai jenis vaksin virus Corona ( Covid-19 ) yang telah disetujui dan beredar.

Di Indonesia, terdapat 6 jenis vaksin yang telah disetujui dan diberikan izin edar yaitu vaksin Sinovac, Astrazeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Novavax.

Walaupun berbeda jenis, vaksin-vaksin ini memiliki fungsi yang sama yaitu untuk memacu tubuh membentuk sistem kekebalan terhadap virus penyebab Covid-19.

Diantara keenam vaksin tersebut, vaksin Sinovac dan vaksin Astrazeneca merupakan vaksin yang sudah banyak digunakan.

Mari simak ulasan yang telah ditinjau tim dokter Lifepack dr Felicia Puspita, S.Ked berikut dan kenali  lebih jauh perbandingan vaksin Astrazeneca dan Sinovac.

Mengenal Vaksin Astrazeneca dan Sinovac

Vaksin Astrazeneca adalah vaksin untuk Covid-19 yang diproduksi oleh perusahaan Astrazeneca.

Sedangkan, Vaksin Sinovac-CoronaVac atau biasa disebut vaksin Sinovac adalah vaksin yang diproduksi oleh Sinovac/China National Pharmaceutical Group.

Ilustrasi - Perbedaan Vaksin AstraZeneca dan vaksin Sinovac.
Ilustrasi - Perbedaan Vaksin AstraZeneca dan vaksin Sinovac. (Shutterstock by M-Foto)

Jenis dan cara pembuatan vaksin Astrazeneca dan Sinovac

Vaksin Astrazeneca dan Sinovac memiliki perbedaan dari jenis atau cara pembuatan vaksinnya. Vaksin Astrazeneca termasuk ke dalam jenis vaksin yang menggunakan vektor atau virus pembawa.

Vaksin ini dibuat menggunakan modifikasi materi genetik dari virus Covid-19 yang kemudian diletakkan pada virus lain yang bertugas untuk membawa materi genetik tersebut (vektor).

Contoh vaksin lain yang menggunakan vektor adalah vaksin Janssen/Johnson & Johnson.

Vaksin Sinovac merupakan vaksin yang dibuat menggunakan virus yang telah dilemahkan atau inactivated virus.

Vaksin ini dibuat menggunakan virus SARS-CoV-2 yang telah dilemahkan atau dibuat tidak aktif.

Cara tersebut bertujuan agar vaksin tidak dapat menyebabkan penyakit tetapi tetap mampu memicu sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi terhadap virus tersebut.

Kapan vaksin ini diberikan?

Vaksin Astrazeneca dan Sinovac harus diberikan dalam 2 dosis.

Namun, kedua vaksin ini memiliki perbedaan lamanya jeda antara vaksin dosis pertama dan kedua. World Health Organization (WHO) merekomendasikan untuk memberikan jarak antara dosis pertama dan kedua Vaksin Astrazeneca adalah 8 hingga 12 minggu.

Sedangkan, vaksin Sinovac hanya memerlukan jarak selama 2 hingga 4 minggu. 

Bagaimana penyimpanan dan distribusi vaksin?

Kedua vaksin ini harus disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius.

Vaksin Astrazeneca dapat bertahan selama 6 bulan jika disimpan dalam lemari pendingin, sedangkan vaksin Sinovac dapat bertahan hingga 3 tahun.

Vaksin sebaiknya tidak boleh dibekukan dan harus digunakan secepatnya apabila telah dibuka. Vaksin Astrazeneca harus digunakan dalam 6 jam setelah vaksin dibuka. 

Bagaimana efektivitas vaksin Astrazeneca dan Sinovac?

Menurut data dari World Health Organization (WHO), vaksin Astrazeneca memiliki efikasi sebesar 63,09% terhadap infeksi virus SARS-CoV-2 yang memiliki gejala.

Pada sebuah uji klinis tahap tiga di Brazil, penelitian menunjukkan bahwa vaksin Sinovac memiliki efikasi sebesar 51% pada pasien terinfeksi virus SARS-CoV-2 yang memiliki gejala.

Vaksin ini juga memiliki efikasi hingga 100% pada pasien terinfeksi yang memiliki gejala berat.

Walaupun memiliki sedikit perbedaan, kedua vaksin ini telah teruji dapat meminimalisir resiko munculnya gejala yang berat pada pasien yang terinfeksi virus SARS-CoV-2, mencegah terjadinya perburukan kondisi pada pasien, dan mempercepat penyembuhan jika terinfeksi. 

Apa efek samping pemberian vaksin?

Secara umum, kedua vaksin ini dapat memunculkan efek samping yang sama. Efek samping yang dapat muncul dibagi menjadi efek samping lokal dan sistemik.

Efek samping lokal adalah gejala yang muncul pada lokasi suntikan seperti rasa nyeri, kemerahan, dan pegal.

Sedangkan, efek samping sistemik yang dapat muncul seperti:

●     Demam

●     Meriang

●     Nyeri kepala

●     Rasa lelah

●     Nyeri otot

Efek samping yang muncul dapat berbeda-beda pada setiap orang tergantung dari kondisi tubuhnya saat menerima vaksin.

Efek samping ringan wajar terjadi. Hal ini menandakan bahwa vaksin sedang bekerja. Efek samping ini dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. 

Namun, jika Anda merasakan efek samping berat atau bertambah berat, segera hubungi fasilitas kesehatan agar Anda dapat segera diperiksa.

Walaupun memiliki beberapa perbedaan, Vaksin Astrazeneca dan Sinovac tetap memiliki fungsi yang sama yaitu untuk membantu sistem kekebalan tubuh memproduksi antibodi terhadap virus.

Oleh karena itu, ketika Anda telah mendapatkan jadwal untuk memperoleh vaksinasi, segeralah vaksin apapun jenis vaksinnya.

Konsultasi gratis dengan dokter umum dan beli obat rutin. Download aplikasi Lifepack di Play Store dan App Store, apotek online untuk tebus resep obat.

Solusi berobat bebas antri. Asli, Lengkap, Mudah.

Referensi:

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Types of vaccines available. CDC website. 2021 [online]

World Health Organization (WHO). The Sinovac Covid-19 vaccine: what you need to know. WHO website. 2021 [online]

World Health Organization (WHO). The Oxford/Astrazeneca Covid-19 vaccine: what you need to know. WHO website. 2021 [online]

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved