Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona

Waspada Bahaya Serangan Badai Sitokin pada Penderita Covid-19, Ketahui Cara Mencegahnya

Bahaya badai sitokin belakangan ramai menjadi sorotan. Simak penjelasan satgas penanganan Covid-19.

freepik.com
Ilustrasi pasien Covid-19 atau virus Corona. 

TRIBUNJATIM.COM - Bahaya badai sitokin belakangan ramai menjadi sorotan.

Apalagi setelah selebriti Deddy Corbuzier mengungkap pengalamannya yang terserang badai sitokin saat terinfeksi virus Corona.

Pengalaman yang diungkapkan Deddy Corbuzier itu membuat orang-orang semakin waspada akan bahaya Covid-19 yang bisa menginfeksi siapa saja.

Seberapa berbahaya sebenarnya serangan badai sitokin pada penderita Covid-19?

Baca juga: Mengenal Badai Sitokin yang Bisa Menyerang Pasien Covid-19, Ketahui Gejala dan Cara Pengobatannya

Bisa merusak organ tubuh

Melansir Kompas.com, Selasa (24/8/2021), Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purn) Alexander Ginting mengatakan, badai sitokin terjadi karena adanya respons imun sel tubuh terhadap infeksi.

Infeksi yang dimaksud bisa berasal dari bakteri, jamur, virus, atau parasit yang masuk ke dalam tubuh manusia.

"Respons ini merupakan bagian pertahanan tubuh melawan kuman tersebut bersama sel darah putih manusia," jelas Alex dilansir TribunJatim.com dari Kompas.com.

Namun, respons imun tersebut terjadi secara berlebihan pada penderita Covid-19 sehingga menimbulkan suatu kondisi yang disebut dengan badai sitokin.

Menurut Alex, pada kondisi badai sitokin, respons imun yang seharusnya merusak virus Corona penyebab Covid-19, justru berbalik merusak organ tubuh.

"Hanya pada Covid-19, respons ini bisa berlebihan. Alhasil bisa merusak organ tubuh itu sendiri, yang seharusnya merusak virus Covid-19 yang masuk ke tubuh manusia," kata Alex.

Baca juga: Ciri-ciri Tertular Virus Corona Varian Delta Menurut Ahli Epidemologi, Hindari 6 Lokasi Rawan ini

Kerusakan organ hingga kematian

Alex menjelaskan, badai sitokin dapat memperburuk gejala Covid-19 yang sudah dialami  pasien.

"Bahkan gejala terus memburuk, padahal hasil PCR sudah negatif dan berakibat kematian," ujar Alex.

Ia mengatakan, badai sitokin dapat menyerang berbagai organ yang ada di dalam tubuh, seperti paru-paru dan ginjal.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved